"Itu adik saya mas..."
Suara seseorang dibelakang membuat Jen terkejut..
Inaza.
Inaza menyeringai kearah Jen dengan tatapan tajamnya, sementara Jen yang melihat sosok wanita cantik dihadapannya mulai merapihkan rambut dan bajunya.
"Eh mbak..."
"Mbak Inaza mas.."
Cetus Inaza sambil menatap Jen dengan tatapan menggodanya.
"Adik saya tadi dibawa kemana ya mas?" Tambahnya..Jen yang mulai salah tingkah reflek menggaruk belakang lehernya sambil tersenyum-senyum sendiri
(Tersenyum pada kematian wkwk)
"Oh i-itu te-teman saya ajak dia buat cari makanan , katanya laper.."
"Oh, bisa antar saya kesana?" Ujar Inaza sambil mengelus pelan dada Jen menggunakan telapak tangannya.
Jen mulai mengeluarkan keringat dingin, lalu ia memberanikan diri menatap balik Inaza.
"B-bisa mbak, ta-tapi ada syaratnya.""Apa syaratnya? apa aja buat mas, saya sanggupi" Jawab Inaza dengan nada suara semakin melembut.
"Kalo mbak Inaza diajak 4646 mau ga?" Tanya Jen sambil tersenyum licik.
Inaza yang sedikit kebingungan hanya mengerutkan dahinya tak paham.
"4646 itu apa ya?" Tanyanya."Oh, itu kode pemersatu bangsa.."
Inaza mulai tersenyum lebar sambil menahan tawa." Gamau 4646,mau yang lain" Ujarnya sambil mendekat kearah Jen, sekarang keduanya sudah tak ada jarak lagi..
"M-mau apa mbak?"
Lalu Inaza berbisik pelan ditelinga kiri Jen " Nyawamu.."
Slappp!
Sebuah benda tajam menusuk perut Jen sangat dalam, Jen yang kesakitan hanya mengerang tanpa bisa melawan. Lalu Inaza menarik cepat benda tersebut keluar dari perut Jen, Jen melirik kearah perutnya, lalu Jen mengalihkan pandangannya kearah tangan Inaza yang sudah bersimbah darah.
Pisau lipat yang dipegang Inaza membuat Jen sangat terkejut, lalu ia kembali menatap Inaza tak percaya.
"M-mbak I-inaza.."
"Apa sayang?" Jawab Inaza manis.
"Kok sa-saya..."
Srettt!
Inaza melayangkan pisau lipatnya kearah leher Jen, tentu saja seketika darah dari leher Jen muncrat mengotori baju Inaza dan wajahnya.
Detik berikutnya Inaza mendorong tubuh Jen kebelakang, tentu saja Jen langsung terjatuh dengan kondisi penuh darah. Inaza yang melihat itu merasa sangat puas.
"4646, dia kira Inaza ga tau..."
Gumam Inaza pelan.Tidak lama kemudian, Erick, Evan dan Yasmin mendekat kearah Inaza. Evan langsung menangkup pipi kiri Inaza dan membersihkan cipratan darah yang mengotori pipinya.
"Sialan ni cowo, 4646.."
Gerutu Evan tak senang, sementara Inaza hanya menahan tawanya."Nanti sama Evan kok.." mendengar perkataan Inaza, Evan langsung diam sejenak, lalu Inaza berbisik pelan ditelinga kanannya " Kalo udah sah" Setelah mengatakan itu, Inaza langsung berjalan duluan meninggalkan ketiganya.
Sementara Evan masih diam ditempatnya sambil tersenyum-senyum tak jelas.
Lalu Erick mendekat dan menepuk pelan bahu Evan. "Cepetan halalin, jadi cepet dah 4646" Ujarnya sambil menahan tawa, begitu juga Yasmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
RandomDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )