ADA PEMERAN TAMBAHAN YA!
BISA CEK LAGI PICT NYA DI BAB
"SAY HI" THANK YOU!
_________________________________
Bryan keluar dari dalam kamarnya dengan memakai kaos hitam dan celana boxer biru dongker bermotif bintik-bintik putih, plus satu buku novel yang ia pegang di tangan kanan nya " Baru sampe kalian ber...tiga? " Tanya Bryan sambil memperhatikan anak kecil yang duduk disamping Inaza" Anak siapa?" Tanya Bryan sambil memajukan dagunya kearah anak tersebut.
Husein menghela nafas pelan.
"Adik gue Bry, gue ga berani ninggalin dia sendirian dirumah. Jadi....ya gue ajak juga kesini, ga apa kan?"Bryan hanya mengangguk pelan dan beranjak pergi..
"Mau kemana Bry? " Tanya Jason.
Bryan menghentikan langkahnya dan menoleh kesumber suara, Bryan menatap Jason dingin sambil menghela nafas pelan " Kamar, acara juga belum mulai. Kalo Arsy dah dateng panggil gue aja" Lalu Bryan kembali melanjutkan langkahnya tanpa menunggu respon Jason.
Husein, Evan, Jason dan Inaza saling menatap secara bergantian, lalu Husein langsung menyikut lengan kanan Jason. "Bucin juga dia sama Arsy" Ujar Husein pelan.
"Yaiyalah! Kalo bucin sama lo disangka gay ntar! " Seru Evan sambil tertawa pelan, begitu juga yang lain.
-------------------------------------
Pukul 20:09
*bunyi bel rumah*
"Buka pintu Van" Suruh Jason kepada Evan, lalu dengan cepat Evan langsung menuju kepintu depan..
Evan membuka pintu rumah pelan, akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Ya, Arsy dan kedua temannya..
Arsy tersenyum tipis, lalu memperbaiki kacamatanya " Maaf ya Van telat, soalnya tadi masih ada urusan dirumah" Ujar Arsy merasa tidak enak.
Sementara Evan hanya mengangguk pelan " Ga apa Ci, didalem ada temen lama tuh. Gamau ngeliat?"
Mendengar perkataan Evan, Arsy membuka sedikit mulutnya dan langsung menerobos masuk kedalam rumah. Langkah Arsy juga diekori oleh Gilang dan Yasmin dari belakang..
Inaza yang melihat kehadiran Arsy langsung berdiri dari tempat duduknya dengan perasaan kaget sekaligus senang. "Arsy?! Its you?!"
"Inazaaa?! Ahh kangenn!"
*inaza dan arsy berpelukan*
Arsy melepas pelan pelukan Inaza, lalu memperbaiki rambutnya
"Naza makin cantik ya.. " Puji Arsy."Ahh Arsy bisa aja, Arsy juga makin cantik kok" Balas Inaza " Sini-sini duduk" Ajak Inaza sambil tersenyum semanis mungkin. "Hai Yasmin, Gilang. Kalian baik juga kan?"
"Iya dong baikk banget" Jawab Yasmin
"Cuma Gilang kurang baik, abis di Ghosting dia" Tambah Yasmin sambil terkekeh geli, begitu juga Arsy.Sementara Gilang hanya berdecak kesal." Banyak omong" Gilang mengalihkan pandanganya kearah Jason yang sedang meminum segelas wine didepannya"Jas, kabar baik?"
Jason mengernyitkan dahinya lalu mengangguk pelan"Baik terus gue, tenang" Jawab Jason sambil tersenyum tipis.
Tidak lama kemudian, Bryan yang mendengar keributan langsung keluar dari dalam kamarnya dan menuju keruang tengah.
Arsy yang melihat kehadiran Bryan hanya meliriknya berapa detik, sementara Bryan tak melepas pandangan nya dari Arsy sedetik pun.
Bryan memakai kemeja hitam dengan dua kancing atas yang sengaja tidak ia kancingkan , ditambah celana jeans hitam yang membuat dirinya mirip dengan mafia di film-film.

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
De TodoDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )