Inaza berlari sekuat tenaganya, namun saat sudah hampir keluar hutan dirinya kelelahan dan berhenti.
Dan saat Inaza ingin melanjutkan langkahnya, tubuhnya ditarik kedalam pelukan seaeorang. Mengajaknya untuk bersembunyi di bawah pohon yang sudah tumbang.
"diem" Bisik laki-laki tersebut
"Mereka disini" Tambahnya.Inaza hanya menurut, dan ternyata benar. Ketiga penjaga rumah Jessica melangkah mendekat kearah mereka berdua, sementara Inaza berusaha sekuat tenaga mengatur nafasnya..
'Mana Jack? Apa jangan-jangan cewe itu sudah jauh? '
'Ga mungkin Yon, soalnya panah tadi tepat sasaran! '
'Bener kata Yon, ayo kita cari lagi. Tuan Haikal bakal marah besar kalau pelakunya ga ditemukan'
'Yasudah ayo! '
*berjalan pergi*
Langkah ketiganya semakin menjauh dan menghilang dalam kesunyian hutan.
Sementara Inaza langsung menyikut perut laki-laki yang memeluknya dan menyodorkan pisau.
"Aw!" Rintihnya..
Inaza membulatkan mata sempurna "E-evan? Gimana kamu bisa kesini? " Tanya Inaza bingung.
Evan berdiri dan menghela nafas pelan. "Bryan nyuruh gue kesini, buat jaga-jaga katanya. Terus gue liat Husein dimobil lagi tidur, gue takut lo kenapa-napa jadi gue coba cari dan ternyata bener kan" Jelas Evan.
Inaza mengangguk pelan.
"Makasi ya Van" Inaza tersenyum tipis, lalu Evan menyentuh lengan kanan Inaza "Aw! Jangan disentuh! "Evan yang sedikit terkejut mulai terlihat panik dan mengecek lengan kanan Inaza " Lengan lo kenapa? Diapain sama mereka Za?! "
Inaza kembali tersenyum.
"Nanti Inaza jelasin dirumah, ayo sekarang kita temuin Husein dulu""Tapi.. "
"Udah ayo Van" Lalu Evan mengangguk pelan dan mengekori langkah Inaza dari belakang.
*************************
#KediamanAnderson
Pukul 23:30Inaza dibopong Evan masuk kedalam rumah dan dibaringkan di sofa ruang tengah, sementara yang lain masih terjaga dan belum tertidur kecuali Lauren.
"Maaf Za gue tadi ketiduran" Ujar Husein merasa bersalah..
Inaza masih tersenyum tipis dan berusaha duduk, Arsy langsung mendekat dan membantunya.
"Makasi ya Ci *arsy mengangguk* ga apa-apa Sein, yang penting ini dapet"
Inaza menunjukan memori card berwarna hijau kearah semuanya."Nih Bry, tadi Inaza dah liat isinya."Bryan menyambut memori card yang di sodorkan Inaza "Isinya bener?" Inaza mengangguk pelan " Baguslah, tapi gagara gue lo jadi luka. Maaf ya, gue ga tega bunuh cewe"
"Iya ga apa-apa, apasih yang ngga buat bapak Anderson" Jawab Inaza, lalu keduanya saling tersenyum tipis.
Sementara Arsy yang melihat keromantisan keduanya melirik mereka secara bergantian dan berusaha tetap menahan senyumnya agar tidak memudar. Bryan yang paham dengan ekspresi wajah Arsy hanya tersenyum miring dan berusaha menahan tawanya..

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
RandomDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )