[Ini bonus yang kemarin, jadi cuma dua part maklumin ya wkwk, maaf juga kemaleman]
_______________________________________
Gilang mematikan telpon dan memasukan Ponsel ke saku celananya. Gilang terlihat berpikir keras, Berkali-kali Ia mengacak rambutnya kesal...
"Gue harus Cek, iya Gue harus kesana" Saat Gilang beranjak pergi..
"Mau kemana Lo? "
Gilang menoleh kesumber suara.
Bryan.
Gilang menatap Bryan tak suka, begitu juga tatapan Bryan kepada Gilang.
"Mau pulang? Sedangkan yang Ga terlalu berkepentingan disini malah ga boleh pulang. Enaknya jadi anak polisi,bisa seenaknya" Tambah Bryan.
"Gue masih disini juga karna pengen tau Siapa Lo sebenernya! " Tegas Gilang sambil menyentuh dada Bryan menggunakan Telunjuknya.
Bryan menepis tangan Gilang kasar.
"Lo mau tau Gue siapa? Apa peduli Lo? Siapa-siapa juga Bukan. ""Tapi Arsy penting buat Gue! "
Cetus Gilang tak senang. "Gue gabakal Ngebiarin Arsy deket sama Orang yang salah! " Setelah mengatakan itu, Gilang pergi meninggalkan Bryan sendirian.Bryan memasukan tangan nya kesaku celana, sedikit memiringkan kepalanya dan mengerutkan dahi bingung.
"Mencurigakan, Gue harus ikutin Dia"
Kemudian Bryan menyusul langkah Gilang secara mengendap-endap.************************
Arsy menyetuh bagian Pintu Ruangan tersebut, memang berdebu dan sudah Usang. Arsy mulai tegang, Ia takut apa yang dikatakan Yasmin dan Gilang selama ini ternyata benar...Arsy meraih Kunci Ruangan yang Ia selipkan di kantong Hoddie nya. Arsy memutar pelan Kunci tersebut, lalu meraih Handle pintu dan membukanya pelan...
Arsy sangat terkejut saat masuk kedalam Ruangan tersebut..
Darah dimana mana, Bau anyir cukup menyengat saat masuk kedalam sana. Arsy menuju kearah dinding sebelah kanan nya, foto orang-orang yang diletakan di sebuah tali, sejenis foto polaroid yang di gantungkan menggunakan penjepit kayu.
'Gimana Ci? Baik-baik aja kan? '
Suara Gilang dari sebrang terdengar tak tenang, tapi Arsy tidak merespon nya sama sekali.
Arsy masih tidak percaya dengan apa yang Ia lihat, saat Dirinya mendekat kearah foto-foto yang digantung tersebut, Matanya tertuju kesalah satu foto terakhir...
"Ri-Ricard Alfero? Haahhhh apaa ini! Gamungkin ga-gamungkin! Ini pasti salah! "
'Aci! Aci! Kenapa?! Arsy? '
Arsy bahkan tidak merespon Gilang sama sekali, Arsy menutup mulutnya rapat menggunakan telapak tangan, berusaha sekuat mungkin agar tidak teriak. Genggaman nya pada Ponsel melemah, Ponselnya terbanting keras mengantam Lantai yang berwarna merah oleh bercak dan bekas darah yang mengering...
"Ga mungkin Bryan sejahat ini"
Arsy menghela nafas seberat mungkin, tanpa Ia sadari Air mata membasahi pipinya. "Yang dibilang Gilang sama Yasmin bener, Bryan Pembunuh! "
Saat Arsy berniat meninggalkan Ruangan...Brakk!
Pintu ditendang kasar, Arsy yang sedikit terkejut langsung reflek memundurkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
LosoweDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )