Haikal masih memantau setiap daerah rumah dengan cctv nya, tapi tidak lama kemudian..
Drttt.. Drtt..
Suara ponsel mengagetkan nya, Haikal langsung mengangkat telpon tersebut sambil memperbaiki posisi duduknya.
"Halo"
'Ha-halo tuan...di ruang diskusi, 4 orang ditemukan pingsan, dan diantaranya ada juga yang sudah ga bernyawa karna kehabisan darah..'
Haikal yang kaget langsung berdiri sambil mengacak rambutnya kasar.
"APA? SERIUS?!! GIMANA BISA?!"'Saya juga gatau tuan, pa-padahal cuma saya tinggal bentar ke toilet..'
"Yasudah, nanti saya cek sendiri kesana" Lalu Haikal langsung mematikan telpon secara sepihak. Tanpa ia sadari, sudut bibir kirinya terangkat naik.." Bryan.."
_________________________________
Sementara Bryan dan Husein membuka pelan setiap pintu ruangan.
Baju kemeja Husein dan Bryan yang tadinya putih bersih sudah kotor karna bercak darah yang menempel dipakaian mereka.
"Bry, kemana dulu nih?" Tanya Husein memecah kesunyian.
Sementara Bryan melirik sekeliling dengan wajah datar sambil menyender dengan posisi tangan disaku celana.
"Terserah" Jawab Bryan singkatSementara Husein hanya menaikan satu alisnya " Jirr kek cewe" Gumam Husein, lalu dirinya memutar pelan handle pintu ruangan dihadapannya.
Klekk...
Husein memasukan kepalanya, mengecek keadaan didalam" Aman Bry, tapi.. Ini cuma ruangan biasa, bahkan ga ada yang mencurigakan" Ujarnya Husein merasa kecewa.
Sementara Bryan masih pada posisi awalnya, lalu ia beranjak masuk kedalam ruangan tersebut " Yang biasa aja biasanya ada secretnya. Masuk aja dulu, biar gue yang cek.." Bisik Bryan pelan.
______________________________
Saat sudah didalam, Bryan menelusuri setiap penjuru ruangan, ia menyentuh setiap sudut dinding dan bingkai-bingkai yang terpajang.
Sudah hampir 15 menit mereka disana, tapi mereka masih belum menemukan petunjuk.
Husein yang mulai bosan dan malas hanya menghela nafas berat.
"Udahlah Bry, ga ada apa-apa disini! Ayo ketempat lain aja" Ajak Husein.Tapi Bryan tidak menghiraukan nya dan malah berhenti didepan perapian, Bryan mengusap sisi kiri perapian lalu pindah ke sisi kanan.
Tidak lama kemudian, tangan Bryan berhenti bergerak ditengah. Tanpa ia sadari sudut bibir kirinya terangkat naik, lalu Bryan mengalihkan pandangannya kearah Husein dan menekan sesuatu..
Saat Bryan sudah menekan pinggir perapian tersebut, di lantai depan Husein, terbuka sebuah jalan dengan tangga yang berdebu.
Husein yang sedikit terkejut langsung mengalihkan pandangannya kearah Bryan. "Bry, ini..."
Bryan hanya tersenyum tipis lalu mendekat kearah Husein.
"Ayo masuk" Ujarnya sambil memajukan dagu kearah jalan rahasia._____________________________
Jason tersadar dengan pandangan yang masih samar-samar, ia terbatuk beberapa kali. Tangan dan kakinya sudah diikat, Jason sekuat tenaga berusaha melepaskan dirinya dari ikatan tersebut..
Lalu ia menoleh kearah kiri, matanya melihat seseorang
"Gi-gilang?" Gumam Jason pelan.
Tubuh Gilang terbaring lemah disana dengan posisi kepala belakang yang basah karna darah. Jason yang melihat hal tersebut langsung bergeser secara pelan, berusaha mendekat kearah Gilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
AléatoireDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )