Evan, Jason dan Husein berusaha melerai perkelahian Keduanya..
"Udahh Lang! Gausah di terusin woi.." Pekik Jason sambil menahan tangannya.
"Iya Lang udah udahhh... "
Tambah Evan."Vin udahlah! Tar diliat Pak Muchtar Guru BK bisa tambah bahaya! " Ujar Husein dengan nada sedikit meninggi.
Akhirnya Kevin mengalah dan menunjuk kearah Gilang
"Tunggu Lo pembalasan Gue! ""Gue tunggu! " Teriak Gilang
"Udahlah Lang.. Stres Dia, Gausah diperpanjang" Tambah Jason.
"Iya Lo ah, masa anak Kepsek kek Dia diladenin. Dimana harga diri Lo sebagai Anak Kepala Yayasan! " Cetus Evan sambil mengusap punggung belakang Gilang.
"Gimana Gue bisa diem aja kalo Kevin terus- terusan gangguin Arsy! " Mendengar perkataan Gilang, Jason dan Evan saling menatap penuh Arti.
"Ya-yaudah yok kekantin aja, tenangin pikiran Lo.. " Ujar Jason memberi saran.
"Tapi Arsy.. "
"Arsy dah aman, lagi sama Si Yasmin Dia. Ayo lah Lang! " Ajak Evan, akhirnya Gilang mengangguk setuju dan mengekori langkah Keduanya dari belakang.
Disisi Lain, Arsy dan Yasmin sedang berada di Gor Basket sekolah.
"Arsy Ga enak sama Gilang Min, Gilang selalu bantuin Arsy.. " Ujar Arsy membuka suara dengan nada lemas.
Yasmin merangkul Arsy dan menarik tubuhnya kedalam pelukan nya.
"Aciii, Gilang dari kecil selalu ngelindungin Lo. Jadi wajar kalo sampe sekarang Dia masih jadi Bodyguard Lo kan? "Gilang, Arsy dan Yasmin sudah berteman sejak masih Taman kanak-kanak. Keluarga Ketiganya sangat berteman akrab, Yang mengetahui mental, Latar belakang keluarga dan kondisi Arsy hanya Gilang dan Yasmin. Jadi wajar-wajar saja jika Gilang dan Yasmin sangat berusaha keras melindungi sosok Arsy yang lugu dan polos.
"Tapi, Gilang selalu berusaha ngelindungin Arsy. Yasmin juga gitu, tapi sampe sekarang Arsy belum bisa bales kebaikan kalian.. " Tambah Arsy, tanpa Ia sadari air mata membasahi pipinya.
Yasmin mengangkat kepala Arsy dari bahunya dan memegang Kedua pundak kanan dan kirinya sambil memasang senyum semanis mungkin.
"Cii, itu udah kewajiban Gue sama Gilang buat jagain Lo! Lo hanya perlu bales dengan Senyum Lo. Selama Lo senyum, Gue sama Gilang bakalan ikut bahagia. Gue dan Gilang ga minta macem-macem, Kita cuma pengen liat Lo senyum dan stop Ci stop! Stop terus terusan Down dan mau diinjek-injek sama Mereka! " Arsy mengangguk pelan dan memeluk Yasmin cepat."Makasi ya Min.. "
"Iya, sama-sama Ci.. "
***************************
Saat pulang sekolah, Arsy masih menunggu di halte dengan sabar. Tiba-tiba apa yang dikatakan Yasmin di kantin membuat Arsy berpikir keras.
'Gue ketemu Bryan kisaran jam 9 setengah 10 lah disana. Terus gerak geriknya agak mencurigakan gitu..'
'Cii Lo belum tau Bryan itu siapa. Dan kita juga ga tau banyak kan tentang latar belakang keluarganya? Sebelum Lo lebih deket sama Bryan, Lo harus tau Siapa dia sebenernya. Dan Lo juga harus lebih hati-hati sama Dia! '
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
AcakDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )