Bandung, Indonesia
Pukul 23:12
__________________________
Mobil Ketiganya berhenti di depan sebuah villa bernuansa putih agak buram, mungkin karna efek villa lama, jadi warna putih pada tembok-tembok rumah sudah memudar. Lampunya juga sedikit remang-remang, villa tersebut berada didalam hutan, tidak cukup jauh, villa nya bisa dilihat dari jalanan.
Erick turun duluan dari dalam mobil dan disusul yang lain, sementara Lauren sudah tertidur dipangkuan Inaza sejak satu jam yang lalu. Inaza langsung menggendong Lauren dan ikut keluar dari dalam mobil...
"Masih sama Rick suasana villa lo, gue terakhir kesini dua tahun lalu ga salah" Ujar Jason memecah kesunyian.
"Iya pas tahun baru" Cetus Evan.
"Suasana gimana Jas? Serem?" Ujar Erick sambil tertawa pelan.
"Emang serem, mana didalam hutan" Sambar Yasmin, sambil melihat sekeliling"kaya rumah di film rumah dara, tau kan?" Ujar Yasmin sambil melirik kearah Arsy disampingnya, sementara Arsy hanya mengangguk mengiyakan.
"Kayaknya rumah yang sama"
Tambah Bryan.."Hah apa? "
_______________________________
Saat masuk kedalam rumah, Arsy dibuat kagum..
Rumahnya benar-benar masih bersuasana 80 an, banyak barang barang antik, pedang-pedang yang di letakan di dinding rumah, kepala kerbau dan rusa, dan ukiran kayu nya yang antik menambah kesan klasik di villa Erick. Hampir sama seperti di kediaman Anderson, tapi yang membedakan disini lebih lengkap...
/duduk disofa ruang tamu
"Duh, Erick. Kamar dimanaa? Mau mindahin Lauren ke kamar aja, susah juga kalo dia tidur dipangkuan Naza terus, sakit ntar lehernya" Ujar Inaza.
Erick mengangguk paham dan sedikit menghela nafas pelan. "Van, tolong anter Naza kekamar atas Van, kayaknya bi Wati lagi ga ada dirumah..."
"Oke dengan senang hati, ayo Za, biar gue aja yang gendong Lauren.." Ujar Evan sambil beranjak dan mendekat kearah Inaza, lalu dirinya menggendong Lauren dengan meletakan kepala Lauren dibahunya.
"Pantes buaya pada keluar, soalnya bandung lagi banjir.." Sindir Husein, sementara Evan hanya melirik sekilas dan memberi kode tangan menyuruh Husein diam..
Sementara Arsy bergerak kearah kanan ruang tamu, mungkin dirinya ingin melihat lihat barang antik koleksi keluarga Erick. Bryan melirik Arsy dari belakang dan mengekori langkahnya..
"Dapur dimana?" Ujar Yasmin memecah kesunyian..
"Perlu dianter?" Tawar Jason..
"Boleh Jas.." Jawab Yasmin sambil tersenyum tipis
Saat Jason ingin beranjak dari tempat duduknya. Erick langsung menahan bahu Jason, menyuruhnya untuk duduk. Jason yang tidak paham hanya mendongakan kepalanya bingung..
"Biar gue aja yang anter ni anak ke dapur, dapur pindah tempat. Tar lo berdua nyasar Jas.." Ujar Erick berusaha meyakinkan" Ayo, jalan lurus aja" Suruh Erick kepada Yasmin..
"Beneran pindah dapurnya?" Cetus Jason cepat, lalu Erick kembali menoleh dan mengedipkan mata kirinya. Jason yang paham hanya mengelus dadanya dan menghela nafas cukup berat.
" Sabar Jas, sabar"Dan tinggal Gilang, Husein dan Jason diruang tamu. Ketiganya saling melirik secara bergantian, lalu Gilang mulai angkat bicara..
"Bawa wine?" Tanya nya kepada Husein dan Jason.

KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
AléatoireDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )