#Apartemen Plaza Semarang
Arsy sudah berada dikamar dan menenggelamkan wajahnya dibalik selimut. Sejak pulang tadi, Dirinya sudah di serang banyak pertanyaan dari Yasmin. Sementara Arsy pura-pura tidak mendengar dan hanya menjawab pertanyaan yang menurut Arsy penting.
"Jadi.... Lo ga pacaran ama Bryan? " Teriak Yasmin dari balik dapur terdengar cukup nyaring. "Kenapa Ga pacaran aja? Cocok kalian berdua! Sama sama buat Gue depresi! " Tambah Yasmin.
Arsy menghela nafas pelan dan menarik bantal dari ujung kakinya. Kemudian menempelkan nya di pipi.
"Ga pacaran Min, cuma pulang bareng ajaa! " Jawab Arsy malas.Yasmin masuk kedalam kamar dan duduk di pinggir kasur Arsy. Kemudian menarik paksa selimutnya. Sementara Arsy hanya berdecak kesal dan segera duduk. "Apasih Min! Ganggu aja ishh! Siniin.." Saat Arsy berusaha menarik selimutnya, Yasmin malah menarik selimut Arsy sampai kelantai. Arsy sendiri tau, jika sudah seperti ini Yasmin pasti butuh penjelasan darinya.
"Yaudah Arsy jawab nih.. ""Iya cepetan! Gue dengerin.. " Yasmin menopang dagunya sambil tersenyum tipis.
"Jadi tadi Bryan ngungkapin perasaan nya ke Arsy, teru... "
"Terus Lo terima?! "
"Iya ngga lah! Kan Bryan Ga nembak! Bryan Cuma nyatain aja kalo dia suka sama Arsy" Jawab Arsy seadanya.
"Lah mana mungkin nyatain suka tapi Ga nembak? Jan ngadi ngadi! " Arsy hanya menghela nafas pelan mendengar respon Yasmin dan mengambil selimutnya dilantai. Kemudian kembali berbaring di atas kasurnya.
"Tau ah, intinya Arsy dah ngomong yang sejujurnya! Mau percaya atau ngga urusan Yasmin! " Kemudian Arsy kembali menenggelam kan wajahnya dibalik selimut.
"Yaudah tar Gue tanya langsung aja sama Bryan! " Arsy hanya mengacungkan jempol dan menyuruh Yasmin pergi meninggalkan kamarnya. "Gue mau kekantor bentar, Lo jangan kemana mana ya" Mendengar perkataan Yasmin, Arsy hanya mengangguk pelan.
Yasmin segera beranjak dari kamar Arsy, namun tidak lama kemudian Ia kembali berbalik "Ada yang mau Lo titipin Ga? " Arsy hanya memberikan kode dengan lambaian tangan. Yasmin yang sedikit bingung hanya berdecak kesal "Dasar Autis" Kemudian segera meninggalkan kamar Arsy dan beranjak pergi.
****************************
Disisi Lain, Bryan sedang duduk di bangku Taman sambil menundukan kepalanya. Saat pendengaran Bryan menangkap suara langkah kaki yang mendekat kearahnya, Bryan langsung berdiri dan menyangkut kan sesuatu di belakang celana nya.
Ternyata dugaan Bryan benar, Laki-laki kisaran umur 20 an mendekat ke arahnya sambil melempar senyum semanis mungkin. Sementara yang diberi senyum hanya menatap dingin dari atas kebawah.
Tatapan Bryan memang terlihat biasa saja, tapi niat dibalik tatapan nya tidak bisa dibohongi.
"Haii Bry! Apa kabar? " Ujar Laki-laki itu berusaha memeluk teman nya.
Ricard Alfero.
Bryan dengan reflek langsung memundurkan tubuhnya dan memilih mengulurkan tangan nya.
"Social Disctancing" Richard yang awalnya kebingungan dengan respon Bryan, langsung tertawa lepas setelah mengetahui maksud Bryan yang sebenarnya."Hahahaa Gue kira kenapa. Dah lama ya Bry kaga ngumpul bareng, Gue juga dah kangen ama anak-anak "
Bryan hanya tersenyum miring sambil menatap dingin.
"Anak-anak yang mana nih? "
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]
De TodoDendam yang terus-menerus dirasakan, rasa sakit dan kehancuran yang menjadi awal mula kematian dan kehilangan nyawa. Bisakah ini berakhir? INSPIRED BY: RUMAH DARA ( MACABRE )