43. grudges will end

294 66 9
                                    

Bryan dan Husein menoleh kekanan dan kiri, memastikan jika tidak ada pengawal ataupun penjaga yang mengetahui keberadaan mereka..

Diruangan bawah tanah sangat gelap, hanya ada pencahayaan dari lampu remang-remang disudut ruangan. Entah apa fungsinya mereka pun tidak tahu..

Husein menoleh kearah kanan,ia melihat sebuah ruangan berpintu kayu yang ditunggu oleh dua penjaga.
"Bryan! Lihat kanan" Bisik Husein, Bryan yang paham langsung menoleh dan memundurkan tubuhnya berusaha bersembunyi.

Tapi Husein tidak sengaja menyenggol vas bunga disampingnya sampai jatuh, otomatis kedua penjaga tersebut langsung mendekat kearah mereka sambil menyodorkan senter.

"Aduh gawat Bry"

Sementara Bryan hanya berdecak kesal dan melirik kearah Husein dingin.

"Lo sama bodohnya ama Jason.."
Gumamnya pelan, sementara Husein hanya menggaruk belakang kepalanya lalu ikut beranjak pergi..

"SIAPA DISANA?!!" Ujar salah satu pernjaga dengan suara meninggi.
"SENTER SEBELAH SANA!" Suruhnya kepada temannya dibelakang.

Sementara Bryan dan Husein bersembunyi di sebuah ruangan kosong didekat sana. Bryan masih mengawasi keduanya dengan mengintip dari balik pintu, sementara Husein menyenteri ruangan dan melihat sekeliling.

"Wah Bry, lukisan nya bagus-bagus"
Ujar Husein antusias

"Diem beban!" kedua penjaga tersebut mendekat kearah mereka " Matiin senter lo Sein.." Husein mengangguk paham dan langsung mendekat kearah Bryan. "Kita pergi atauu..."

"Trobos ajalah, rezeki jangan ditolak!" Ujar Husein mengompori, sementara Bryan hanya tertawa miring.

"Gue sebenernya mau tobat Sein, tapi yaudahlah" setelah mengatakan itu Bryan langsung keluar dan mengendap-endap dari belakang. Sementara Husein mengawasi keadaan dibelakang Bryan.

Husein menoleh kearah kanan nya, penjaga satunya berada dilorong tersebut. Kemudian Husein menyentuh bahu Bryan, Bryan yang paham hanya mengangguk dan membiarkan Husein pergi.

_________________________________

Husein mendekat kearah penjaga tersebut, tapi lagi-lagi Husein melakukan kesalahan. Ia tak sengaja tersandung kakinya sendiri, otomatis penjaga tersebut langsung menoleh kearah Husein sambil menodongkan senter dan pistol.

"SIAPA KAMU! " Tanya penjaga tersebut, sementara Husein yang terkejut hanya mengangkat kedua tangannya dan terlihat berpikir sejenak. "SAYA TANYA SIAPA?!"

"Sssaya tamu Haikal, saya mencari ruangannya. Dimana ya? Dari tadi saya nyasar sampai nemuin ruang bawah tanah ini.." Jawab Husein dengan raut wajah meyakinkan.

Penjaga yang sedikit yakin, langsung menurunkan pistolnya dan meraih ponsel dari saku celana. Sementara Husein masih pada raut wajah polosnya walau detak jantungnya mulai tak beraturan. "Sebentar saya tanya kepada pak Haikal dulu" Ujar penjaga tersebut sambil berusaha menghubungi seseorang.

'Duh mati gue, ni penjaga ngapain lagi nelpon Haikal! Sialan!'

'Sekarang ga ya, aduhh. Mana cuma bawa pisau dapur lagi! '

Batin Husein, tak tenang

"Halo pak Haikal?...iya pak ada tamu bapak yang nyasar sampai ke ruang bawah tanah...emang benar bapak mengundang tamu malam ini?" Suara dari sebrang terdengar samar-samar, lalu penjaga tersebut melirik kearah Husein sambil mengerutkan dahinya.
"Oh oke pak baiklah.." Setelah menghubungi Haikal, penjaga tersebut memasukan telpon kesaku celana dan kembali menodongkan pistolnya.
"KAMU BUKAN TAMU! KAMU PENYUSUP!" Tegas penjaga tersebut.

COOL PSYHOPATH [SELESAI✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang