"Lo titip alpukat ke Rudi ya, Rom?" tanya Ava saat baru saja menutup pintu kamar Rommy. Membuat si empunya nama yang tengah menggigit apel itu menoleh.
"Enggak," jawab Rommy, "Dia pulang sambil bawa alpukat?" tanyanya kemudian.
Ava menggeleng. Benar dugaannya, Reynald berbohong. Memang tidak mungkin dia tengah bersama Rudi ketika kemarin Rudi hampir saja menghabisi nyawanya di rooftop sekolah. Lalu apa tujuan cowok itu berbohong? Dan darimana dia tau Rommy tengah menginginkan alpukat?
"Yaudah sih, gue juga udah nggak kepengen alpukat lagi," balas Rommy memilih fokus pada ponselnya.
Ava mengangkat alis, secepat itu Rommy berubah pikiran? Lalu alpukat dari Reynald mau diapakan? Padahal cowok itu membawa cukup banyak.
"Lo ngapain?" tanya Ava memilih tak memikirkan lebih lanjut. Gadis itu mengambil sebuah apel dari dalam plastik dan ikutan menggigitnya seperti Rommy.
"Balesin komentarnya Reksa."
Ava berkerut alis, meminta penjelasan lebih pada Rommy. Sejak kapan dua orang itu akrab?
"Gue bikin SG tentang alpukat, terus kata dia orang hamil nggak boleh makan alpukat," jelas Rommy, lalu dia menoleh pada Ava lagi, "Emangnya iya?" tanyanya kemudian.
Sudut bibir Ava berkedut, sepertinya dia tau alasan kenapa Rommy berubah pikiran secepat itu. Reksa lah biangnya. Entah apa tujuan Reksa mengatakan hal itu.
"Ngarang aja dia. Sejak kapan lo percaya sama Reksa?" dengkus Ava geli.
"Eh," Rommy seperti tersadar, "Bener juga, ya? Reksa kan tukang ngibul!"
Ava tertawa, tapi tak lama karena terpotong oleh ketukan pintu kamar Rommy. Bi Gendis muncul membawa dua mangkuk olahan salad buah, sepiring potongan buah alpukat yang masih segar, dan dua buah jus alpukat di atas nampan kayunya. Kan, memang sebanyak itulah alpukat yang dibawa Reynald.
"Alpukatnya datang, Neng Rom!" seru Bi Gendis ceria.
"Bibi tau darimana aku pengen alpukat?" tanya Rommy bingung.
"Dari Neng Ava, dong!"
"Tapi aku udah nggak kepengen alpukat, Bi," balas Rommy, "Lagipula, tumben di rumah ada alpukat, Bibi beli alpukat?"
"Enggak Neng, tadi Mas Rey datang ke rumah, ngantar alpukat titipan Mas Rudi. Kan Neng Rommy titip alpukat ke Mas Rudi 'to, tapi Mas Rudi nggak bisa pulang dulu. Jadi Mas Rey yang ke sini," jelas Bi Gendis panjang lebar dengan senyum tak lepas dari bibirnya.
Rommy beralih memandang Ava. Dan Ava hanya tersenyum paksa sembari mengidikkan bahu.
"Yaudah kalau gitu, makasih, Bi," ucap Rommy yang dibalas anggukan Bi Gendis. Asisten rumah tangga itu pamit undur diri setelahnya.
"Reynald bohong, kan?" gumam Rommy. Gadis itu memeriksa ponselnya dan mendapati nama akun instagram Reynald berada di posisi kedua dari orang yang melihat snapgram-nya. Cowok itu tau Rommy ingin alpukat. "Gue bingung sama dia, Va," keluhnya kemudian.
Ava menatap Rommy, bersiap mendengarkan. Jangankan Rommy, dia saja bingung dengan kelakuan Reynald. Cowok itu menolak tanggung jawab tapi juga peduli pada Rommy. Sebenarnya apa maunya?
"Gue udah terima kalau dia nggak mau tanggung jawab. Gue bahkan nggak bilang ke Papa sama Mama siapa yang bikin gue kayak gini, itu biar dia bisa bebas. Gue nggak mau mengekang dia buat sama gue cuma gara-gara alasan ini," Rommy menunduk seraya mengelus perutnya.
"Va," Rommy mendongak, "Gue nggak tau harus gimana. Apa keputusan gue salah? Gue tau pasti nggak semua masalah hamil di luar nikah itu bisa selesai dengan nikah, gue nggak mau nambah masalah baru. Gue tau dia nggak suka gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalau Jadi Jodoh (Selesai)
Teen Fiction-Azlan Zaydan Eithar- *** Judul: Kalau Jadi Jodoh Penulis: Leli Liliput Status: Selesai Genre: Fiksi Remaja *** Ava bertemu lagi dengan Azlan setelah bertahun-tahun lamanya karena sebuah perjodohan. Seharusnya Ava senang, dia sangat menyukai Azlan...