Extra Part

1.7K 194 70
                                    

Di ruang ganti mempelai pria, Azlan berjalan mondar-mandir sejak beberapa waktu lalu. Kadang dia akan berhenti, mulutnya komat-kamit seakan membaca mantra. Tidak. Dia tidak membaca mantra. Dia tengah mengulang akad nikah yang sebenarnya sudah dia hafal di luar kepala.

"Lo bisa duduk tenang nggak sih, Lan?" tanya Reksa ikutan pusing hanya karena melihat temannya mondar-mandir.

"Nggak bisa," Azlan membalas tanpa susah-susah menatap Reksa.

"Dulu perasaan lo nggak gini deh, Rey," Reksa beralih pada Reynald yang menggendong anak perempuan berusia satu tahun. Anak ketiganya.

"Karena gue pinter ngendaliin diri," lalu dia menoleh pada Reksa, "Kalau udah waktunya, lo juga bakal ngerti gimana rasanya."

Reksa tersenyum kaku. Meski tidak membalas apa-apa, lelaki itu mengamini dalam hati. Bahwa suatu saat, akan tiba saatnya perempuan yang bukan Rommy mengambil hatinya, lalu menjadi istrinya.

"Gue masih nggak habis pikir sama lamaran lo seminggu yang lalu. Bisa-bisanya lo ngelamar Ava di bandara," Reynald terkekeh. Sejak menikah, auranya jadi lebih cerah dan dia jadi lebih banyak tertawa.

Azlan menoleh, "Udah nggak tahan. Lo nggak tau gimana beratnya gue ngendaliin diri di luar sana cuma buat Ava."

Iya, benar. Azlan berusaha menjaga hati dan perilakunya di negara orang demi gadis yang saat itu bukan lagi siapa-siapanya. Satu hal yang paling dia sesali sedetik setelah duduk di kursi pesawat sepuluh tahun yang lalu adalah  kenyataan bahwa dia tak jadi mencium bibir gadis itu.

Sialan memang. Dia kan berengsek, kenapa juga saat itu dia sok suci dengan mengatakan akan menyimpan ciuman pertama mereka di malam pertama. Mana seminggu yang lalu Ava menolak dicium. Entah hanya perasaannya saja, atau memang benar, gadis itu tidak terlalu excited dengan kepulangannya.

"Itu mah emang lo yang lemah!" Reynald membalas ucapan Azlan sebelumnya.

"Bangke! Kalau gue lemah, lo apaan yang sejak SMA udah main begituan?"

Reynald tertawa. Dia merangkul pundak Reksa dan berkata, "Iya, sih. Reksa aja udah nggak perjaka."

"Sialan!" Reksa mengidikkan bahu hingga rangkulan Reynald terlepas.

Reynald tertawa lagi. Selalu menyenangkan mengganggu teman-temannya yang masih lajang—oh, tentu saja sebentar lagi Azlan tak masuk hitungan.

"Mendadak gue kasihan sama Ava. Dia harus nanggung Azlan yang udah nahan diri selama dua puluh delapan tahun dia hidup," ucap Reksa, dia tersenyum menatap Azlan yang terdiam, "Anak orang jangan lo buat nggak bisa jalan ya, Lan."

Azlan membalasnya dengan senyum miring. Dia sih, tidak janji.

Plak! Plak!

Reynald dan Reksa spontan meringis bersamaan saat merasakan lengan mereka ditampar keras.

"Kalian jangan mesum di depan anak kecil bisa, kan?!" seru Rommy kesal.

"Yang, kamu juga jangan pake kekerasan di depan anak," Reynald membalas masih dengan ringisan. Lengannya pasti memerah.

"Bisa aja jawabnya!" Rommy mengambil alih putrinya dari gendongan Reynald sebelum menatap Azlan dan terpana, "Woah! Kok lo jadi tambah ganteng, Lan? Make-up lo tebel ya?"

"Masih kalah tebel dari lo kali, Rom," sahut Reksa.

Rommy berdecak, "Sialan nih anak!" dia sudah bersiap mengangkat tangannya tapi sudah lebih dulu dihentikan oleh Reynald.

"Sorry, bini gue jadi suka KDRT sejak dua bulan yang lalu."

Azlan dan Reksa serempak melirik perut rata Rommy yang tertutupi gaun bermotif batik yang panjangnya selutut. Mendadak mereka merasa ada yang tak beres. Kalimat yang keluar dari bibir Reynald barusan terdengar sombong di telinga mereka entah bagaimana caranya.

"Lo hamil lagi, Rom?" tanya Azlan menyuarakan pertanyaan yang sama di kepala Reksa.

Reynald tersenyum, sedangkan Rommy menatap datar, "Gara-gara temen lo ini!" jawab Rommy.

"Anjir, Rey! Otak lo di dengkul! Reyna baru satu tahun, ogeb!" seru Reksa tak habis pikir.

Reynald memasang tampang datar, "Lo berdua kayak nggak pernah nikah aja, dah!"

"Emang kagak!" balas Reksa dan Azlan serempak.

🍯🍯🍯

(09/05/2022)

Abiss!!

Sunday balik karena Sunday terkejut. Sejak kemarin notif cerita ini rame banget. Pada kenapa coba? Mana pada mintain extra part, kan Sunday jadi seneng( ̄^ ̄)

Part extra ini udah ditulis lama banget loh. Ada kali seminggu setelah Sunday update part terakhir. Cuma emang nggak dipublish karena niatnya cuma buat Sunday sendiri.

Tapi gara-gara komenan kalian yang entah kenapa pada minta lanjutannya, akhirnya Sunday kalah dan terbitlah part ini.

Semoga puas.

Oiya, masih adakah yang penasaran sama cerita Raja Ghataniel Eithar? Kalau masih ada, Sunday gass nih ke cerita mereka(~ ̄³ ̄)~

Yaudah, gitu aja.

Salam sayang, Sunday

Kalau Jadi Jodoh (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang