Kelihatan Nawfal sedang memasang lagu. Mungkin tidak mahu suasana mereka kelihatan kekok.
Tangan digosok bagi mengeluarkan haba. Angin malam itu kelihatan sedikit sejuk berbanding biasa. Bunyi hempasan ombak sungguh menenangkan bagi pencinta alam sepertinya.
" Iris Afya "
" Irfan Nawfal "
Jeda. Boleh pula serentak , pipi Iris bertukar merah. Nawfal tersengih.
" Erm ladies first "
" awak plan semua ni dengan Alyssa kan ? " tembak Iris. Wajah Nawfal dipandang bersahaja.
" biarlah rahsia.. " senyuman dibibir semakin lebar sehingga menampakkan lesung pipit di kedua-dua belah pipinya.
" Patutlah dia beria-ria suruh pakai baju lawa-lawa. Padahal dia cuma pakai baju biasa je. Siap lah dia nanti " gumam Iris.
Omg ! Jangan dia mengamok sudah. detik hati kecil Nawfal.
" Err , Iris. Kalau Aku cakap ni , kau jangan marah tau " ucap Nawfal teragak-agak.
" Kenapa pulak saya nak marah? Cakap lah apa dia? "
" Erm , aa .. actually , bukan Alyssa seorang. Aku plan semua benda ni dengan Rayyan and family kau sekali .. hehehe " belakang leher digosok perlahan bagi menghilangkan rasa segan.
" WHAT ?! " cepat-cepat mulut Iris ditutup. Mata melilau memandang sekeliling.
" Seriously , korang semua ? " soalnya lagi tidak percaya.
" Yup , sorry ek "
Tak akan lah nak gaduh lagi sedangkan baru berbaik en?
" Okay okay "
Masing-masing melayan perasaan sendiri buat seketika. Sehingga lah Iris teringat akan sesuatu.
" Ha ! Tadi awak nak cakap sesuatu kan ? Apa dia ? Cakap lah. " Rambut yang berterbangan diselitkan dibelakang telinga.
" Oh ya , lupa pula. "
" Pejam mata and.. tadah tangan " arah Nawfal.
" jangan bagi cacing sudah " ujar Iris memberi amaran.
" Ye tak bagi cacing. Hurry up " arah Nawfal.
" Yelah-yelah "
Walaupun terasa pelik , tapi diikutkan saja. Matanya ditutup rapat. Tangan kanannya pula dihulurkan kepada Nawfal.
Terasa seperti ada sesuatu yang diletakkan di atas tapak tangannya. Mata dibuka memandang ke tapak tangannya dan ke arah wajah Nawfal. Bersilih ganti.
" Rantai ? " argh ! Sungguh manis senyuman mu kali ini Nawfal bak lautan gula yang besar.
" Yup , cuba tengok betul-betul rantai Tu. " ujar Nawfal.
Pandangan di alihkan ke arah rantai. Dup ! Jantung dan waktu seakan-akan terhenti.
" O-opah ? "
Mata Iris berkaca-kaca dan bergenang ditubir mata lalu jatuh membasahi pipi.
" M-macam mana ? " air mata dikesat menggunakan tisu yang di hulur oleh Nawfal.
" Ingat lagi kes yang kau jatuh langgar orang dekat taman tu? " soal Nawfal.
" Ingat , tapi tak perasan pulak siapa. "
" Actually masa tu .. "
Hari minggu seperti biasa , Aku bergerak ke Taman yang berdekatan dengan kawasan rumah. Cuaca sebegini baik untuk dia mulakan larian.
YOU ARE READING
MISTER MEOW ©
Romance[ Book 1 ] #mistermeow 📌 Status : Completed 📌 BELUM DI EDIT . Tengku Irfan Nawfal, seorang ketua mafia yang sangat digeruni oleh kumpulan-kumpulan mafia yang lain. Dia seorang yang kejam, namun dihatinya terdapat sebuah taman bunga...