MM 17

309 38 7
                                    


" So , friend? " Iris menghulurkan tangan kepada Nawfal. Manakala Alyssa pula menghulurkan tangan kepada Rayyan.

Rayyan dan Nawfal saling berpandangan. Lalu mereka  menganggukkan kepala tanda setuju. Masing-masing menyambut huluran tangan.

" Friend ! " ucap mereka penuh semangat.

•••

Kejadian pagi itu membuatkan Alyssa tersenyum panjang sehingga di tegur oleh mommy dan daddynya.

" Kamu kenapa Lyssa? Ada perkara nak share dengan mommy dan daddy? Macam gembira betul. " Soal Dato' Afendi.

" Hehe , Lyssa teringat hal pagi tadi je " beritahu Alyssa.

" Share lah dengan mommy , apa yang membuatkan anak kesayangan kami ni asyik tersengih memanjang " bodek Datin Emilia.

" Lyssa ada kawan baru " ucap Alyssa lalu menyuap makanan ke dalam mulutnya.

" Siapa? Kami kenal ke? " tanya Dato'Afendi.

" Erm , kenal kot? Dia orang hotz students kat kolej. Nama dia Rayyan Lee and Irfan Nawfal , my dy. " cerita Alyssa lagi.

Air fresh Oren di tuang ke dalam gelas. Baki makanan di dalam pinggan dihabiskan sehingga licin.

" Oh , lelaki. Boleh lah bawak balik sorang jadikan calon menantu mommy dengan daddy , ya tak? " Usik Datin Emilia.

" Eiy , mommy ni " dalih Alyssa lalu menghabiskan fresh orange yang dituangnya tadi dan berlalu ke singki.

Datin Emilia dan Dato' Afendi berpandangan dengan senyuman kecil yang terukir dibibir masing-masing.

Alyssa Dahlia. Dia anak tunggal kepada Datin Emilia dan Dato'Afendi. Mereka gembira melihat anak gadisnya tersenyum memanjang. Kerana , bahagia mereka terletak pada Alyssa Dahlia.

•••

Arfan sudah dibenarkan pulang ke rumah. Seluruh ahli keluarganya berkumpul serta mengadakan makan malam keluarga bersama. Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul di ruang tamu utama rumahnya.

" Alonggg ! " jerit Iris yang muncul dari arah dapur terus saja mengambil tempat di antara Arfan dan Arfadz.

" Eh , eh budak ni. Kecik besar - kecik besar je angah tengok. " Kata Arfadz lalu mencucuk pinggang Iris.

" Along , tolong Fya AHAHAHA " Iris terjerit kegelian.

Mereka yang lain hanya menggeleng kepala melihat perangai kebudak-budakkan Iris dan Arfadz.

" Angah , sudah. Karang nangis pulak adik kamu tu " Tan Sri Amran menggunakan kuasa vetonya untuk menghentikan mereka.

" Along , angah , papa nak tanya ni. Bila kamu berdua nak bagi kami menantu? " soalan cepumas daripada Tan Sri Amran membuatkan Arfan dan Arfadz berpandangan.

" Errr , "

" Arrr , "

" Ha jawap , apa yang dok ber ' errr ' ' arrr ' dari tadi " usik Iris dengan ketawa jahatnya.

MISTER MEOW ©Where stories live. Discover now