MM 39

251 34 28
                                    

Sebaik sahaja dia sampai ke ruang tamu utama , wajah Nawfal menyapa pandangan matanya.

" Mungkin papa yang jemput mereka. " bahu diangkat malas mengambil tahu.

Dulang yang ditatang diletakkan diatas meja. Bibir mengukir senyuman kepada para tetamu dihadapannya. Gelas pertama diangkat keluar dan diletakkan dihadapan tetamu.

" Jemput minum " pelawa Iris.

Saat sampai giliran gelas yang ketiga dia mencuri dengar perbualan mereka semua dan alangkah terkejutnya dia ..

Gelas pecah menarik perhatian semua yang berdekatan.

" uncle ! Saya nak kahwin dengan Iris jugak ! Jangan lah bagi dia kahwin dengan entah siapa-siapa tu. Please , uncle aunty.. Tolong lah batalkan perkahwinan dia ni .. saya nak kahwin dengan Iris .. " rayu Nawfal tanpa rasa malu.

Egonya terpaksa diruntuhkan demi cintanya terhadap Iris.

PRANGG !

Terlepas gelas kaca yang ada di tangannya.

" Erm , maaf " pohon Iris. Kaca gelas yang pecah cepat-cepat dikutip masuk ke dalam dulang.

Nawfal yang melihat turut membantu Iris mengutip serpihan kaca.

' eiyy , time-time macam ni lah nak terlepas bagai ' gumamnya.

Nawfal yang begitu hampir dengannya membuatkan jantungnya tidak menentu.

Akibat kelam-kabut mahu mengutip jarinya terhiris serpihan kaca tersebut.

" Auch ! "

Darah yang mengalir keluar dari celah-celah luka mencemaskan Iris yang sememangnya takut akan darah.

Spontan tangannya ditarik ikut bangun dari duduk menuju ke dapur. Mulut hanya diam terkunci sambil memerhatikan perbuatan jejaka itu.

Mata-mata yang melihat membuatkan dia berasa sedikit segan. Hendak ditahan tapi dia gugup dengan situasi itu.

Sampai saja didapur. Kepala paip dipulas , jarinya dilalukan diatas air.

" tskk .. " desis Iris.

" Sorry , sakit sangat ke? " soal Nawfal prihatin.

" Sikit " Jawab Iris perlahan. Muka yang sudah memerah disorokkan tapi tetap dapat dilihat oleh Nawfal.

***

Diruang tamu.

" Mommy tengok anak mommy tu.. " kata Ika sambil menepuk dahi.

Apa terdesak sangat ke adik dia yang sorang ni? Haih.. memalukan ! Belum ada dalam keturunan kita , orang belum dapat izin mak bapak dah heret-heret anak dara orang ? Depan mak bapak dia pulak tu ?

" dia terlampau over protective . Sama macam dulu. " bisik Arfan perlahan tapi dapat didengari oleh Irhas.

Irhas memandang wajah Arfan bersama dengan kerutan didahi.

" Apa maksud kau ? " soal Irhas.

" Kalau kamu nak tahu , dia orang berdua tu bestie dari kecil dulu , tapi.. " ayat Puan Sri Imanrose tergantung.

" Tapi apa? "

" Iris tu dulu pernah kemalangan time kecil , Ipan yang selamatkan. Malangnya ,kepala dia terhentak dekat bahu jalan dan disahkan hidap amnesia. Manakala , Ipan hanya patah kaki kanan je. " sambung Tengku Nadia.

" Sampai sekarang dia tak ingat? " soal Ika Nadine pula.

Pertanyaannya dibalas dengan gelengan oleh mereka.

MISTER MEOW ©Where stories live. Discover now