Part 13
"Katakan pada ku,apa hubungan mu dengan kekasih ku?."
Suara itu begitu parau sampai di telinga ku penuh kekecewaan masih teringiang begitu jelas di telinga ku, kejadian ini sudah berlalu beberapa jam yang lalu saat aku dan Lihwa di pertemukan di satu ruangan tanpa siapa pun.
Kini bahkan sudah hampir pukul dua belas malam, aku tak dapat memejamkan mata ku sedikit pun bukan karena aku tengah berada di rumah sakit karena harus gantian menjaga Alya tapi aku ,berfikir entah benar atau salah semua perkataan ku sore tadi.
~Flashback on~
"Bisakah kau berkata jujur pada ku, tidak kah kau berbicara menjawab semua pertanyaan ku?," Ucap Lihwa berkali-kali ia bahkan kini memajukan langkahnya mempersempit jarak di antara dirinya dan Yn
" Bisakah kau tenangkan diri mu agar aku dapat menjelaskan semuanya pada mu," Pinta Yn pada Lihwa
Setalah Lima menit di dalam diam keduanya kini duduk di tengah ruang dance, sedangkan Namjoon tengah gusar di depan pintu penasaran sebenarnya apa yang tengah di bicarakan antara kekasihnya dan istrinya.
"Kau, boleh marah atau bahkan membenci ku," Ucap Yn ia menundukkan wajahnya melihat jemarinya yang ia remas berulang kali hingga berkeringat.
"Apa maksud mu?," Tanya Lihwa bingung lalu menatap lekat wanita di hadapannya.
"Namjoon tak pernah mencintai ku jadi kau tak perlu khawatir, soal pelukan tadi percayalah pada ku ia hanya mencoba menenangkan ku." Jelas Yn namun terhenti ucapannya ia berulangkali menelan ludahnya sendiri bahkan menggigit bibir bawahnya sesekali memejamkan mata dan menarik nafas dalam-dalam untuk menghilangkan gugup.
"Bisa kah kau lebih singkat menjawab pertanyaan ku?, Apa kau berpacaran dengan kekasih ku?,"
"Anieyo, aku istrinya,"
"Mo," Lihwa tertawa menganggap ucapan Yn sebagai lelucon
"Aku akan merasa sangat bersalah, jika menutupinya dari mu, Mianhe bahkan pernikahan ini di luar dugaan ku atau Namjoon hari itu kita terpengaruh alkohol,"
Lihwa mendekat ke arah Yn, lalu memegang pundak Yn
"Empat tahun, empat tahun aku mengenalnya lebih dulu dari mu tapi kenapa kau yang baru mengenalnya justru tuhan menjadikan mu Istri Namjoon," Ucap Lihwa dengan suara parau
Yn hanya diam merasa sangat bersalah telah hadir di kehidupan antara Lihwa dan Namjoon.
"Satu tahun, beri aku waktu satu tahun aku janji akan pergi dari kehidupan kalian jadi kau tak perlu khawatir aku dan Namjoon sudah menandatangani kontrak pernikahan ini hanya berjalan satu tahun," Ucap Yn dengan suara yang tak kalah paraunya dengan Lihwa.
"Kau!, berjanjilah pada ku jangan pernah jatuh cinta pada Namjoon selama setahun ini," Lihwa meminta Yn berjanji pada dirinya
"Emm"
Hanya itu yang keluar dari mulut Yn, lalu ia bangkit dari duduknya melangkah pergi meninggalkan ruang dance, saat Yn membuka pintu ia melihat Namjoon yang mondar-mandir tak jelas. Beberapa detik mata Yn dan Namjoon saling bertemu lalu keduanya memilih saling menghindar dari tatapan masing-masing.
Namjoon bergegas masuk ke dalam ruang dance untuk menemui Lihwa, sedangkan Yn ia berlalu pergi sejauh mungkin menghindar dari keduanya.~flasback end~
Alya menatap eonnie nya yang gusar berulang kali membenarkan posisi tidurnya di sofa, akhirnya membuka suara mencoba menegur."Eonnie, apa kau baik-baik saja?, Pulanglah kau sedang hamil tak baik tidur di rumah sakit, Jungkook menelpon ku berulang kali Namjoon oppa mencari mu," tegur Alya
Yn yang pada awalnya dalam posisi berbaring kini merubah posisinya menjadi duduk, lalu mendekat ke arah ranjang adiknya dan menarik bangku untuk duduk tak jauh dari Alya.
"Alya~aa aku merindukan Ibu," ucap Yn parau lalu menangis sesenggukan membuat Alya mendekat lalu memeluk kakanya mengelus punggungnya memberi ketenangan.
"Menangislah eonnie, aku tau kau akan merindukan ibu setiap kali ada masalah." Batin Alya
Sifat Alya begitu dewasa, hanya ia yang mengerti akan Yn atau pun sebaliknya, semenjak hari kematian ibunya saat mereka masih anak-anak keduanya berjanji akan saling menjaga satu sama lain.
Hening, hanya suara tangis Yn yang tersisa di dalam ruangan.
" Eonnie, jika kau tak ingin bercerita pada ku maka simpan lah sampai kau benar-benar siap bercerita pada ku, tapi ku mohon berbahagialah jika kau seperti ini aku sangat khawatir,"
"Mianhe Alya, aku membuat mu khawatir,"
"Emm, tenangkan dirimu dan kembalilah Namjoon oppa menunggu mu di depan pintu bersama Jungkook, ku mohon kau jangan egois kau sedang mengandung calon keponakan ku jadi jaga kesehatan mu," pinta Alya
Sreeekkk . Suara pintu di geser
Namjoon berdiri di depan pintu, sekilas menatap Alya lalu di balas dengan anggukan tanda bahwa semua telah baik-baik saja.
"Yn, ayo kita kembali tak baik jika kau terlalu lama di rumah sakit ini sudah sangat larut." Ajak Namjoon namun tak berani mendekat pada Yn
"Kembalilah suami mu menunggu," perintah Alya
"Emm, jaga dirimu besok aku kembali,"
"Emm"
Yn pun mengambil tas selempang yang ia letakan di sofa, lalu pergi bersama Namjoon.
"Eonnie,berjanjilah kau akan terus bahagia aku tak ingin melihat air mata mu lagi." Ucap Alya seorang diri, Alya sudah lama tak melihat Yn menangis terakhir ia menangis saat berada di pusara terkahir Ibunya dan hari ini ia menangis beralasan merindukan ibunya sungguh tak masuk akal bagi Alya.
Alya pun mengelu nagaf berat lalu tangannya menarik selimut namun ia terkejut saat ada Jungkook di samping ranjangnya.
"Woowowo, Astaga kau mengagetkan ku Jungkook oppa, apa yang kau lalukan di sini," tanya Alya yang masih memegangi dadanya akibat terkejut
"Kenapa kau begitu kaget menatap ku? Aku rasa wajah ku imut seperti bayi," goda jungkook dengan polosnya
"Cihh, kau terlalu percaya diri oppa,"
"Benarkah, aku bahak bisa melihat wanita selalu berteriak 'jungkook kau seperti bayi' setiap kali melihat ku" Jawab Jungkook lalu duduk di samping ranjang Alya mengantikan posisi Yn lalu Jungkook sibuk merapikan beberapa buah, Snack dan minuman di atas meja.
"Jungkook oppa, gomawo telah membawa ku ke rumah sakit jika bukan karena diri mu aku bisa mati di ruang dance," ucap Alya tulus
"Benarkah?, Tapi ini tak gratis aku akan memotong gaji mu bulan depan sebagai gantinya," Canda Jungkook
"Yaa, aku bahkan belum genap sebulan bekerja kau sudah memotong gaji ku, dasar pelit." Ucap Alya kesal lalu menggelembungkan kedua pipinya membuat Jungkook semakin gemas melihat tingkah Alya.
"aaaa oppa sakit." Jungkook mencubit pipi Alya dengan manja lalu mengelus pucuk kepalanya
"Jungkook oppa kau sungguh akan memotong gaji ku bulan depan?," Tanya Alya serius
Jungkook semakin jail menggoda Alya ia hanya mengangkat kedua tangan dan bahunya.
"Mungkin,"
"Oppa ,kau sungguh kejam." rengek Alya membuat Jungkook kembali tersenyum dan tak ingin menyudahi menggoda Alya.
~tbc~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Garis Merah 🔞 Season 1 & 2 ( Ff BTS)
Short StoryTerjebak cinta satu malam dengan satu pria mungkin sudah hal bisa, namun apa jadinya jika terjebak dengan dua pria..? Awalnya ini semua rencana Nyonya Kim untuk menjodohkan Namjoon dengan Min Yn, namun siapa sangka orang yang Nyonya Kim percaya agar...