Part 14
Sepanjang perjalanan dari rumah sakit menuju apartemen baik Namjoon mau pun Yn tak ada yang berniat membuka pembicaraan.
Yn menatap keluar jendela melihat kerlap-kerlip lampu keindahan kota Seoul.
"Aku benci dengan kata jodoh di tangan tuhan, walau aku tak sepenuhnya menyalahkan takdir pertemuan antara aku dan Namjoon
Tapi ku mohon satu hal padamu ketahuilah di balik luka ku , aku benar-benar mencintai mu" batin Yn
lalu ia memejamkan matanya berharap melupakan semua yang terjadi hari ini.Namjoon sesekali melirik ke arah Yn, entah harus di mulai dari mana untuk membuka pembicaraan, di sisi lain ia merasa tak enak pada Yn soal kejadian sore tadi bersama Lihwa di ruang dance , saat Yn meninggalkan ruang dance ia melihat Namjoon masuk ke dalam ruang dance sesungguhnya Namjoon mengambil kunci mobil lalu keluar mencari keberadaan Yn namun ia gagal menemukannya, sungguh bahkan ia lupa harus menjelaskan pada Lihwa tentang hubungannya meninggalkan Lihwa sendirian di dalam ruangan.
"Apa kau sudah makan?." Tanya Namjoon membuka pembicaraan memecahkan suasana hening selama perjalanan
Yn membuka matanya lalu menoleh menatap Namjoon dan menjawab dengan gelengan tanda sebagai jawaban.
"Bagaimana jika kita berhenti sejenak di kedai di ujung depan sana, aku sudah lama tidak makan nasi sepertinya enak makan nasi," Ucap Namjoon bahkan seulas senyuman terukir di bibir manisnya
"Emm"
Namjoon pun melajukan mobilnya mencari kedai yang menyediakan nasi putih, dan akhirnya pilihannya berakhir pada salah satu kedai yang tak jauh dari apartemennya tinggal, mobil pun sukses terparkir di halaman resto.
Yn dan Namjoon pun memilih duduk di tepi jendela agar bisa melihat keluar, mereka memesan menu yang sama untuk kudapan makan malam yang sudah terlewat dari jadwalnya.
Hampir lima belas menit mereka menunggu akhirnya pesanan mereka datang."Permisi tuan Nyonya, pesanannya datang," ucap sang pelayan
"Oo, gomawo eonnie," jawab Yn
Mereka pun bersantap bersama, lagi-lagi dalam keheningan, tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut keduanya.
Dreet dreet suara ponsel Yn
Yn melirik ponselnya lalu mengangkat nya
"Oo, Yejin~aa weo?," Tanya Yn pada Yejin
"Kau di mana?,ada yang harus ku bicarakan,"
"Aku sedang makan, sebentar lagi aku akan kembali nanti kita bicarakan di apartemen saja,"
"Oh baiklah, lanjutkan makannya, aku tunggu kau kembali"
"Emm"
Klik. Yn mematikan ponselnya lalu menaruhnya kembali di atas meja.
Namjoon tau itu panggilan dari Yejin, dan ia tau betul alasan mengapa Yejin selarut ini menelponnya.
Namjoon melihat Yn begitu lahap menyantap semangkuk nasi putih dengan sup jamur membuatnya tersenyum, tangan Namjoon mendadak menyentuh ujung bibir Yn membuat Yn terlonjak kaget dan salah tingkah di buatnya.
"Ada Nasi di bibir mu," ucap Namjoon
Yn pun segera mengambil tissue mengelap bibirnya.
"Benarkah,apa masih ada?," Tanyanya begitu polos
"Tidak ada, kalo pun ada pasti aku akan menyekanya" ucap Namjoon
Glekkkk
Yn menelan salavianya menahan gugup atas ucapan Namjoon, lalu kembali menyantap sup jamur sebelum menjadi dingin.
Usai makam malam Namjoon dan Yn bergegas kembali ke apartemen, Yn pun tak melupakan janjinya untuk segera menemui Yejin di tepi kolam entah apa yang membuat Yejin bersikeras ingin menemui Yn Selarut ini,
"Yejin~aa Mianhe aku terlambat, apa kau menunggu ku terlalu lama?." Tanya Yn sembari melangkah menghampiri Yejin yang tengah berdiri di tepi kolam
Yejin menoleh saat mendengar namanya di panggil oleh Yn, ia segera datang mendekat menarik Yn masuk kedalam pelukannya membuat Yn kebingungan.
"Yejin~aa ada apa?,kenapa kau seperti ini?," Tanya Yn kebingungan
"Aku akan bertugas di Jepang selama beberapa bulan kedepan, aku khawatir pada mu," Ucap Yejin melepas pelukannya lalu menyentuh pipi milik Yn
"Apa yang kau khawatirkan tentang ku, apa kau tak yakin aku dapat melewatinya sendiri,"
"Berjanjilah pada ku, jika terjadi sesuatu pada mu segera menelpon ku," Yejin memindahkan tangannya yang pada awalnya di pipi Yn kini meraih tangan Yn dan menyentuhnya dengan lembut.
"Emm, bekerjalah dengan tenang di sana percaya aku akan baik-baik saja di sini," Ucap Yn meyakinkan Yejin
"Masuklah, ini sudah larut tak baik untuk kesehatan mu dan bayi mu," perintah Yejin
"Baik lah, aku akan kedalam," Yn melangkah meninggalkan Yejin namun langkahnya terhenti ia kembali menoleh ke belakang.
"Yejin~aa Fighting." Ucap Yn dengan mengangkat kepalan tangannya tanda memberi semangat dan senyuman lebar membuat Yejin membalas senyuman tulus Yn
Sedangkan di atas sana seseorang tengah mengawasi mereka di balik tirai dengan rasa begitu panas di dadanya.
"Jangan tersenyum pada nya." Batin Namjoon saat melihat Yn tersenyum manis dan berteriak Fighting ke arah Yejin.
Saat bersamaan pintu kamar terbuka Yn baru saja kembali melihat Namjoon yang berdiri di tepi jendela membuatnya terkejut.
"Yaaa megagetkan ku saja, sedang apa kau berdiri di situ," tanya Yn
"Tidak ada, hanya menikmati udara malam ini," Dusta Namjoon
"Udara..?, Tapi kau menutup jendelanya bagaimana bisa kau menikmati udara malam ini," Tanya Yn begitu polosnya
"Aku baru saja menutupnya sebelum kau kembali ke kamar," Dusta Namjoon kembali
"Emm, ini sudah larut sebaiknya kau istirahat bukan kah esok kau harus latihan sejak pagi karena begitu padatnya jadwal mu Minggu ini," Perintah Yn
"Kau juga harus istirahat, jika aku sibuk kau pun akan ikut sibuk. Dan itu lebih tak baik lagi untuk mu dan bayi kita."
Seulas senyuman terukir di wajah Yn, bukankah kali ini ia tak salah dengar bahwa Namjoon mengucapkan 'Bayi kita', sederhana tapi itu membuat hati Yn bahagia.
Lalu keduanya naik ke atas ranjang menarik selimut memejamkan matanya, meski keduanya sama-sama belum tertidur namun memilih diam dan membiarkan pikiran mereka berjalan di otaknya masing-masing
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Garis Merah 🔞 Season 1 & 2 ( Ff BTS)
Short StoryTerjebak cinta satu malam dengan satu pria mungkin sudah hal bisa, namun apa jadinya jika terjebak dengan dua pria..? Awalnya ini semua rencana Nyonya Kim untuk menjodohkan Namjoon dengan Min Yn, namun siapa sangka orang yang Nyonya Kim percaya agar...