Season 2
Part 1
.
.
.Kring! Kring!
Suara jam weker begitu menggema diseluruh ruangan.
"Eomma, bangun! bukankah kita harus jemput imo Alya dan paman Jungkook ke bandara,"
Jessie mengguncang tubuh Yn yang masih setengah sadar antara syok karena suara alarm yang berdering begitu keras atau iya syok karena mimpinya seoalah nyata.
"Oh ... Jessie kau sekarang mandi dulu, eomma akan bangun sekarang."
Jessie hanya mengganguk paham akan perintah eommanya, ia segera pergi meninggalkan kamar membiarkan eommanya yang masih memegangi kepalanya penuh kebingungan sejak ia terjaga dari tidurnya.
Yn menoleh ke arah paper bag yang tergeletak di tepi ranjangnya, ia melihat bingkisan yang Alya kirimkan padanya.
"Ini hanya sebuah mimpi? tapi ini seperti nyata. Aku bahkan merasakan kehadiran Taehyung seolah nyata." Yn meracu seorang diri ia menyikap selimut tebal kesayangannya lalu berjalan penuh tanda tanya ke kamar mandi.
Bagaimana mungkin mimpi ini seolah nyata, ia dan Taehyung menikah di hari yang sama, bersama Alya dan Jungkook padahal keduanya bahkan belum sampai Amerika.
Dan ia mencoba mengingat hal terakhir yang ia lakukan sebelum tidur, ternyata ia semalam mabuk berat usai acara makan malam untuk merayakan ultah Jackson.
Tidak sampai tiga puluh menit kini Yn sudah berada di meja makan bersama Lihwa, Jackson dan Jessie putri semata wayangnya.
"Kau tampak pucat, apa kau sedang tidak enak badan?" tegur Lihwa pada Yn
"Aniyeyo, aku hanya sedikit lelah. Mungkin karena efek alkohol semalam."
"Hari ini Jungkook dan Alya datang? apa kau akan menjemputnya ke bandara?" sela Jackson yang masih sibuk mengoles selai diselembar roti.
"Oh ... aku akan menjemput mereka bersama Jessi," jawab Yn.
"Apa kau yakin akan kembali ke Korea setelah sekian lama?" Lihwa bertanya seraya menyodorkan segelas susu pada Yn.
"Aku akan kembali, ayahku sakit jadi aku harus mengurusnya. Terlebih sekarang Alya menjadi Dokter jadi dia pasti tidak punya banyak waktu untuk terus menjaga ayah," terang Yn.
Lihwa dan Jackson saling bertukar pandang lalu keduanya tersenyum, mencoba memahami semua keputusan yang Yn ambil.
Usai sarapan bersama Yn segera menuju bandara, wanita beraroma vanilla ini tiba tepat waktu. Tidak sampai sepuluh menit ia menunggu Alya pun kini sudah di hadapannya.
"Bagaimana kabarmu? di mana Jungkook? bukanlah kau bilang akan datang bersama Jungkook?" Yn memberondong pertanyaan pada Alya.
"Jungkook mendadak ada pekerjaan, aku datang hanya menjemputmu. Kita akan berangkat menggunakan pesawat penerbangan sore ini jadi siapkan semua barang-barang eonni."
"Sore ini?"
"Iya sore ini, di mana Jessi kau bilang akan datang bersama Jessi?"
"Jessie pergi bersama Lihwa dan Jackson, ia ingin berkeliling sebelum aku membawanya ke Korea. Lalu bagaimana dengan pernikahanmu?"
"Kita akan melakukannya di Korea, ayah tidak mengijinkan kami menikah di Amerika."
Perbincangan keduanya pun terus berlanjut hingga kedalam mobil, mulai dari bertanya soal kondisi ayahnya hingga soal rencana pernikahan Alya dan Jungkook yang ditunda hingga tahun depan.
Awalnya cerita keduanya tampak baik-baik saja namun mendadak suasana menjadi tidak nyaman saat Alya mulai menyingung soal Taehyung dan Namjoon.
"Mereka terus mencarimu, bagaimana soal identitas Jessi? mau sampai kapan eonnie menutupi semuanya?"
"Alya, aku mohon jangan menyinggung soal mereka. Aku bahkan belum siap melakukan tes DNA untuk membuktikan siapa ayah Jessi sebenarnya." Yn menjawabnya dengan nada sedikit kesal.
"Apa sulitnya? ini sudah delapan tahun. Kita coba di rumah sakit tempatku bekerja setelah kita sampai di Korea nanti."
"Ayolah aku mohon, saat ini aku hanya berpikir bagaimana aku bisa melanjutkan pengobatan Jessi nanti selama di Korea."
"Jessi membutuhkan donor sum-sum tulang belakang dan eonnie tau donor terbesar hanya bisa di lakukan jika eonnie memiliki anak lagi, bagaimana eonnie bisa membuat donor untuk Jessi jika eonnie saja tidak pernah tahu siapa ayah Jessi sebenarnya." suara Alya semakin meninggi.
Padahal keduanya jarang sekali bertemu, namun perdebatan setiap mereka bertemu selalu sama, pasalnya ini menyangkut nyawa Jessi.
Sejak lahir Jessi menderita kelainan sel darah putih, satu-satunya cara agar ia sembuh adalah dengan melakukan donor sum-sum tulang belakang. Namun hingga hari ini Yn masih belum menemukan pendonor yang cocok.
Untung saja Alya seorang dokter penyakit dalam, setidaknya Jessi cukup terkontrol kesehatannya sampai saat ini.
Meski Alya tinggal jauh di Korea namun ia rela mondar-mandir Korea Amerika setiap tiga bulan sekali demi keponakannya.
"Apa eonnie sengaja karena takut menerima kenyataan jika Jessi bukan anak salah satu pria yang eonnie cintai?"
"Jangan berbicara konyol, aku tidak mencintai siapa pun," bantah Yn.
"Bagaimana dengan Namjoon? meski eonnie terang-terangan menolak Namjoon, berusaha tinggal bersama dengan Taehyung beberapa waktu lalu itu hanya sebuah pelampiasan bukan?" cetus Alya.
"Kita sampai, aku akan membereskan barang-barangku. Istirahatlah aku akan membangunkanmu saat Jessi datang."
Usai memarkirkan mobilnya, Yn meninggalkan Alya yang masih tidak bergeming di dalam mobil menatap punggung eonnienya menjauh darinya.
"Dasar eonnie pabbo, kau takut membuka identitas Jessi karena kau takut akan mengecewakan salah satu pria yang kau cintai jika kenyataannya Jessi bukan anaknya kan? " gumam Alya
~tbc~
Hahaha membagongkan sekali bukan, dua part akhir ternyata mimpi.
Mana di gantung autor dari maret sampai Agustus baru up lagi kelanjutannya 🙈Happy Reading ya guys, aku bakal sering up tergantung mood 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Garis Merah 🔞 Season 1 & 2 ( Ff BTS)
Short StoryTerjebak cinta satu malam dengan satu pria mungkin sudah hal bisa, namun apa jadinya jika terjebak dengan dua pria..? Awalnya ini semua rencana Nyonya Kim untuk menjodohkan Namjoon dengan Min Yn, namun siapa sangka orang yang Nyonya Kim percaya agar...