HAPPY READING!!
"Ck, sendirian lagi. Mana bibi lagi cuti lama, tau gini tadi aku ajak aja Aileen kesini, terus suruh nginep"
"Eh coba deh hubungin dulu, siapa tau bisa kesini" lanjutnya
Malam ini Zelda sendirian di rumahnya, semuanya keluar meninggalkannya. Mama pergi arisan sama temannya, Papa masih sibuk di kantor dan Bang Gerald entah kemana.
Zelda: Aiiii
Aileen: apaan woi?
Zelda: Ai, sini dong kerumah.
Aku sendirian di rumah
bosen tauu.Aileen: lah, abang lo gak ada?
Zelda: Bang Gerald lagi keluar sama temennya.
tadi ada Kak Jorgas juga kerumah loh AiAileen: IDIH NGAPAIN DIA KERUMAH LO!!
Zelda: gatau juga, tadi jemput Bang Gerald.
gatau juga mau ngapain mereka.
kenapa?Aileen: gapapa, bukan urusan juga sih.
gak peduli
hari ini gua gak bisa dulu ya sorry gabisa nemenin
namanya juga orang sibukZelda: yaahh, yaudah deh sok sibuk banget huuu
Aileen: yeee namanya juga orang penting, susah
udah yaa, byeee
readCk, kenapa juga Aileen memberi info setengah-setengah seperti ini. Bisa mati penasaran dia. Zelda berjalan menuju dapur dan melihat cemilan dikulkasnya.
Apa daya saat membuka kulkas ia hanya melihat sayur-sayuran di dalamnya. Zelda berdecak sebal, pikirannya langsung tertuju pada bang Gerald, sudah pasti ini ulah dia.
Lihat saja nanti.
Zelda memutuskan untuk keluar untuk membeli stok cemilan, dia akan menyembunyikan cemilannya di dalam kamar, agar tak ada tangan panjang yang mencuri cemilannya.
Fyi, Zelda akan pelit jika itu menyangkut makanan kesukaannya.
Dengan cepat dia memakai cardigan lengan panjang dan bejalan keluar rumah, tak lupa mengunci pintu rumahnya.
Ia berjalan sambil mengusap lengannya. Dingin, padahal dia sudah memakai cardigan yang cukup tebal.
Zelda mendorong pintu minimarket tersebut dan mengambil keranjang yang telah tersedia. Ia bolak-balik menyusuri lorong bagian cemilan, tak terasa keranjangnya sudah hampir penuh.
Saat hendak berbalik untuk bayar di kasir, tanpa sengaja dirinya menubruk punggung tegap seseorang di depannya. Zelda merasakan dahinya nyut-nyutan, di usapnya pelan dahi itu.
Saat akan mendongak, ia kaget tatkala cowok di depannya adalah cowok yang sama saat maminta bola basket padanya di pinggir lapangan tadi sore.
"M-maaf Kak, a-aku gak sengaja tadi" katanya manundukan kepala.
Rasanya setiap bertemu cowok ini Zelda selalu saja menundukkan kepala, auranya begitu pekat, ia tak berani melihat ke arah wajah cowok itu.
"Hati-hati"
Setelah mengatakan kalimat singkatnya, ia melangkah menjauh dan pergi begitu saja. Kenapa terasa dingin sekali jika ada di dekatnya? Sekuat itukah aura seorang Arthuro Orendo?
Zelda segera membayar belanjaanya di kasir dan keluar minimarket. Dirinya kembali terkejut, ternyata cowok itu masih diluar tepatnya berdiri di depannya dengan kepala menunduk sambil memainkan ponselnya. Cowok itu mendongak dan mamasukan ponselnya kedalam saku celana jeans hitam yang ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA [ON GOING]
Teen FictionZelda Auristela Reiger, satu-satunya gadis di keluarganya yang lahir dan besar dengan kasih sayang yang melimpah, namun siapa sangka memiliki pengalaman kelam di masa lalu? Dimana fisik dan metalnya benar-banar harus berjuang agar tetap terlihat te...