T H I R T Y T W O

872 64 1
                                    

HAPPY READING!!

"Eumm kak, kalian cuman berdua kesininya?" tanya Zelda pada kedua cowok yang asik menghabiskan kue kering di toples, sebenarnya Zelda sih oke oke aja mau di habisib juga tapi pasti jika abangnya itu udha liat, mati sudah mereka berdua.

Dengan susah payah Regal menelan dua lapis kue kering yang tadi ia masukan ke dalam mulutnya sekaigus, walaupun serat sudah terasa sedari tadi di tenggorokannya.

"Tadi sih katanya di suruh duluan sama Abang lo, katanya dia sama Arthur lagi ada urusan" jelasnya dan kembali melanjutkan memakan kue kering itu.

"Oh iya Zel, ini kue nya gapapakan gue habisin? lagian tinggal dikit juga" ucap Regal tanpa dosa.

"Iya kak gapapa abisin aja, kalo kurang bilang aja Zelda masih banyak kue kok di dapur" tawar Zelda.

Mumpung ada yang menghabiskan kue buatan Mamanya yang nauzubilah tiap ke dapur ada aja kue yang Mamanya bikin. Tak pernah habis karena Mamanya suka sekali membuat kue.

'Tau gini dari dulu aja gue sering-sering main kesini'

Jorgas melirik kesal pada sahabatnya, ia sedikit pundung dengan Regal.

"Tadi aja gue di bilang malu-maluin, sekarang elo yang lebih malu-maluin gue Gal" ucap jengkel Jorgas.

"Ya abisnya gue liat kue nganggur di atas meja, buat apa di taruh situ kalo gak di makan" ahh terlalu jujur memang kadang Regal itu. Jujur sama gak tau malu beda tipis.

"Yaudah bagi dong, gue juga mau kali" ucap Jorgas mencoba merebut toples kue itu dari tangan Regal.

"Dih apaan gue duluan juga"

"Bagi nyet! pelit amat lo"

"Gak mau, ini punya gue. Lo cari yang lain" kekeh Regal yang kini sudah menjauh dengan tangan yang memeluk erat toples itu.

"Gak, lo cari aja lagi yang lain sono. Lagian nih ya gue kasih tau, biasanya monyet gak suka kue beginian dia sukanya pisang" ejek Regal terang-terangan membuat wajah Jorgas memerah antara menahan malu dan marah.

"Maksud lo gue monyet?!"

"Loh, kan gue cuman menjelaskan fakta yang beredar bahwa monyet sukanya pisang. Jelaskan dimana kata-kata gue yang ngatain lo monyet hah?" jelas Regal yang jika di pikir-pikir lagi memang benar.

"Tapi arah mata lo kenapa liatnya ke gua?" tanya jengkel Jorgas.

"Yaa terserah mata gue kali mau liat kemana juga wlee" ledek Regal menjulurkan lidahnya meledek Jorgas yang tengah manahan kesal.

"Sabar Jor sabar, orang sabar makin di sayang neng Aileen" gumam Jorgas mengususap-ngusap dadanya berusah untuk menghilangkan rasa dengki serta perasaan ingin berkata kasar pada sahabatnya ini.

'Kudu jaga image depan doi, nanti dia tambah ilfeel lagi sama gue'

"Tenang aja kak, nanti aku bilang sama Mama buat bikin kue yang banyak. Mama seneng banget sama orang yang suka sama kue bikinannya" ujar Zelda bermaksud untuk menengahi masalah kedua curut tersebut agar tak terjadi baku hantam antar persahabat ini.

"Boleh tuh Zel, sampein ke Mama lo ya. Bikinin gue kue tiap hari, kalo perlu angkat gue jadi Abang kedua lo" ucap Regal.

"Maksud lo abang kedua apa Gal?" ucap Gerald yang tiba-tiba sudah berada di belakangnya dengan muka datarnya.

"Mampus lo, gue gak ikutan ya Rald" sahut Jorgas menjauhkan dirinya dari Regal.

"E-ehh Rald, engga kok ini emang mulut gue suka asal nyeletuk" sanggah Regal memukul pelan mulutnya.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang