T W E N T Y T W O

921 76 0
                                    

HAPPY READING!!

Hari ini adalah hari terakhir Ujian Semester, semua murid SMA Garuda terlihat antusias menunggu berakhirnya penyiksaan mental yang mereka rasakan selama seminggu ini.

Zelda baru saja menyelesaikan semua soal yang menurut dirinya lumayan gampang, ajaran yang di berikan Arthur padanya benar-benar sangat membantu dan beruntungnya hari terakhir ini di akhiri pelajaran yang lumayan gampang baginya. Setiap hari Jumat ia selalu merasakan perasaan yang bebeda.

Entahlah setiap hari Jumat ia selalu merasa sangat senang, karena apa? sudah pasti kalian tau karena besoknya adalah hari dimana dirinya akan berhibernasi seharian di dalam kamarnya. Tak ada yang lebih bahagia dari mengurung diri di kamar dengan menonton film di tambah dengan beberapa snack.

Mungkin bagi beberapa remaja seumuran dirinya lebih suka menghabiskan waktunya di luar rumah ketika hari libur, tapi berbeda dengan dirinya.

Zelda menoleh ke Arthur yang tengah memainkan ponselnya di bawah meja, tak ada takut-takutnya memang cowok di sampingnya ini.

Selama ia bersekolan disini ia tak pernah melihat Arthur berurusan dengan guru disini bahkan guru BK pun yang notebenenya selalu mengurusi murid-murid bermasalah, ketika mereka melihat Arthur dengan santainya bolos maka akan mengabaikan dan memilih tak berurusan dengan cowok itu.

Singkatnya seperti menghindari masalah, tak ingin menambah masalah hidup.

'Sebenarnya siapa Arthur?'

Zelda memilih menelangkupkan kepalanya di atas meja dan memejamkan matanya, ia sebenarnya tak sabar untuk pulang kerumah dan tidur dia atas kasur lembutnya, ia sudah merasakan berat di matanya sedari tadi.

Semalam ia baru tidur jam 2 pagi untuk menamatkan series yang dia tonton dan berakibat matanya menahan perih sedari tadi.

Arthur mengalihkan pandangannya, ia mengantongkan ponselnya dan ikut menelangkupkan kepalanya dengan mengarah ke Zelda, lama ia menatap gadisnya yang tertidur itu, setelah mereka resmi berpacaran Arthur kerap kali memandang wajah gadisnya yang dimana tanpa sadar mungkin itu sudah menjadi hobi barunya. Berbagai ekspresi yang gadis itu buat sudah tercatat di pikirannya.

Tangannya terulur untuk mengusap pipi gadis itu lembut tak peduli jika ada yang melihatnya, ia hanya ingin menatap wajah gadisnya. Jika saja disini tak ada orang ia akan memeluk gadisnya dan mengecup pipi chubbynya itu.

Arthur menegapkan badannya, melirik jam tangan yang sudah menujukkan jam pulang. Langsung saja ia menarik lembar soal dan jawaban milik Zelda dan mengumpulkanya kedepan, sengaja ia tak membangunkan gadisnya yang sudah pulas.

Bel pulang telah berbunyi, anak-anak dikelas pun sudah keluar semua dan kini hanya tersisa dirinya, Zelda dan juga Gerald yang sedari tadi menggerutu menatap Arthur dan adiknya. Gerald menyampirkan tasnya dan berjalan menghampiri Arthur dan adiknya.

"Bangunin aja nanti, dia suka bablas kalo ketiduran. Gue duluan" ucapnya menepuk pundak Arthur sekali dan pergi keluar kelas. Tinggallah mereka berdua di kelas.

Ponsel Arthur berbunyi, ia segera mengambilnya dan melihat nama Jorgas menelponnya.

"Hm?"

"Lo dimana? Hari ini gue sama yang lain mau nongki di apart lo"

"Duluan"

"Oke brother"

Arthur memutuskan panggilan, ia kembali menatap kembali Zelda. Sudah terhitung satu jam lebih cewek ini tertidur pulas.

"Zelda" panggilnya pelan, tangannya terulur mengusap rambut gadis itu.

"Zelda, hey wake up"

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang