F O U R T Y F O U R

778 50 1
                                    

HAPPY READING!!

"Hmmm menarik" gumam Arsen menatap sengit perseturan abangnya dengan senyuman sinis yang terukir di bibirnya membuat Jorgas dan Regal yang menatapnya bergidik ngeri.

Arthur menatap sengit lawanya yang terkunci di dalam kukungannya membuat lengan lelaki itu hampir patah.

"Pertayaan terakhir, dimana Gardian?" ujar Arthur sedikit geram karena lawannya yang lumayan tengil ini terus terusan mengelak ketika ia bertanya tentang Gardian. Benar-benar tak ingin menyerah cowok bernama Ken ini malah tertawa remeh, pastinya membuat Arthur jengkel.

Namun tak segan Arthur mengeratkan tarikkannya pada lengan cowok bernama Ken itu sampai-sampai lengannya mengeluarkan suara seperti tulang yang retak, bahkan membuat lelaki itu berteriak kesakitan.

Dengan sisa tenaganya Ken mengintruksi kepada teman-temanya yang sedari tadi hanya menatapnya untuk menyerang Arthur sekaligus, sayangnya intruksi yang di beri Ken tidak di sadari Arthur.

Cowok itu tidak sadar ketika mendapati dua anggota Orphic yang ingin meninjunya tepat di belakang kepalanya.

BUG

BRAK

"Lengah lo?" ujar Arsen yang baru saja melayangkan tinjuan kepada kedua anggota yang hendak meninju belakang kepala Arthur itu dan melemparnya kesamping hingga menabrak tembok beton di belakangnya.

"BRENGSEK, CEPET SERANG MEREKA!" ujar Ken yang sudah lepas dari kukungan Arthur setelah menyikut perutnya dengan tangan kirinnya.

Sedetik kemudian, sekitar 40 anggota mengelilingi kakak beradik ini dan langsung melayangkan tinjuan serta tendangannya terhadap kedua saudara tersebut yang di sambut dengan senang hati oleh keduanya.

PRANG

"Eitss lo berdua lupa ada kita?" sahut Jorgas yang masuk melalui jendela dengan memecahkan kacanya membuat ketiga temannya berdecak.

"Ada pintu ngapain mecahin jendela segala bloon!" kesal Regal menepuk belakang kepala Jorgas membuat sang empunya kepala meringis kesal sambil mengusapnya. Syukur-syukur pukulannya tadi membenarkan letak posisi otaknya.

"Ya biar keren lah, lo gak pernah nonton film film action apa?" jawab Jorgas sambil menggulung lengan jaketnya sampai sebatas sikut.

"Serah lo dah, btw kenapa gak di luar aja? biar lebih enak gue lempar lo semua" balas Regal menatap sekelilingnya yang sudah terkepung saat itu juga.

Namun siapa yang menyangka semua anggota itu menurut ketika Regal meminta untuk gelud di luar markas, mungkin karena di dalam markas juga terdapat beberapa barang yang mengganggu pergerakan leluasa mereka.

"Lah nurut" cengo Jorgas, membangkitkan senyum sinis Regal.

"Babu gue pinter pada nurut, nanti naik gaji tenang aja" ujar songong Regal sengaja memanas-manasi anggota yang lainnya.

"Gue urus yang disini, lo urus yang di sana. Jangan tumbang duluan brother" pesan Regal sambil menepuk punggung Jorgas dan menjalankan aksinya.

"Jangan remehin seorang Jorgas Vernando Alaric" sinisnya sebelum meninju beberapa di antara mereka.

"Lo incer abangnya, biar gue yang urus adeknya" perintah salah sayu lelaki, kedua lelaki itu langsung berlari dan melayangkan pukulan bertubi-tubi kepada kedua saudara itu, namun keduanya hanya tersenyum sinis menikmati serangan mereka.

"Keliru hm?" sinis Arthur menatap lawannnya yang tadi memberi kan perintah kepada temannya itu. Mungkin ia mengira dirinya adalah Arsen.

Arthur memberi kode kepada adiknya dan segera di angguki Arsen mengerti kode dari abangnya, Arthur maupun Arsen mendekatkan diri mereka hingga mereka saling memunggungi.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang