F O U R T Y E I G H T

726 56 0
                                    

HAPPY READING!!

"Loh abang, Arthur mana?"

"Udah balik tadi subuh, lo pules banget gak tega dia bangunin lo"

Zelda menganggutkan kepalanya pelan, subuh tadi? kenapa ia tak merasa pergerakan cowok itu sama sekali? padahal cowok itu tidur tepat di pelukannya.

"Nih dari cowok lo" ucap Gerald memnyerahkan sekantung penuh coklat toblerone beserta paper bag besarnya. Zelda menerimanya dengan mulut yang ternganga.

"I-ini banyak banget bang, Zelda gimana habisinnya?" ucap Zelda terbata-bata melihat isi paper bag.

"Ya lo habisin lah, gue gak suka coklat" tutur Gerald.

Zelda mengerutkan bibirnya kesal, bagaimana bisa ia menghabiskan coklat sebanyak ini? sembuh engga kena penyakit gula yang yang ada.

Ting

Arthuro
jangan di makan sekaligus,
kalau bosan, buang aja.
get well really soon Mrs. Orendo, i'll miss you.

Cih, apa dia bilang? kalau bosan buang aja? dia pikir beli makanan sebanyak ini pakai debu? seenaknya aja cowok ini, aneh memang. Lagi juga siapa yang menyuruhnya membeli coklat sebanyak ini.

Memang bener sih coklat bisa mengurangi kesedihan seseorang, eh atau mungkin dengan ia beli coklat sebanyak ini bisa membuatnya tidak sedih begitu? bocah sekali pemikirannya.

Tunggu, Zelda kembali mengecek pesan dari lelaki itu dengan teliti dan benar saja matanya berhnti di satu kata yang membuat perutnya tergelitik.

"Mrs. Orendo?" gumamnya pelan dengan senyum lebar yang terhias di wajahnya. Sebenarnya ada apa sih dengan cowok itu? aneh saja rasanya, tidak seperti biasanya.

"Zel" panggil abangnya kembali menyadarkannya.

"Y-ya? kenapa bang?" tanya Zelda menolehkan kepada Gerald yang tampak bingung melihatnya.

"Lo kenapa senyum-senyum?"

"O-oh engga, gapapa hehe" gugup Zelda berusaha tidak menunjukkan gurat gugupnya.

"Oh iya, kata dokter besok lo udah bisa pulang" jelas Gerald.

"Beneran?" balasnya menatap binar Gerald.

Gerald ikut tersenyum menatap betapa senangnya Zelda bisa pulang esok, ia tau rasanya berminggu-minggu di rumah sakit, sangat lah tidak nyaman seperti berada di kamar sendiri.

"Sama Mama Papa kan bang?" dan hanya di balas anggukan oleh abangnya.

Pasangan Reiger memutuskan untuk menunda pekerjaan mereka sampai Zelda benar-baner pulih dan mereka juga sepakat akan lebih sering menghabiskan waktu mereka di rumah bersama kedua anaknya.

"Assalamualaikum Zeldaaaaa" ucap dua orang yang baru saja datang dengan meneteng beberapa plastik belanjaan berisi beberapa snack di dalamnya, tau gadis itu sangat menyukai cemilan makanya mereka berinisiatif membawanya.

"Aileen, Gizel!!" uajr Zelda merentangkan kedua tangannya dan segera di balas pelukan hangat ole keduanya, berbeda dengan Gerald yang segera memundurkan langkahnya menghindari kedua gadis itu agar mereka lebih leluasa.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang