F I F T Y O N E

700 57 13
                                    

HAPPY READING!!

"Kalau kamu Dek, udah yakin? udah mikirin mateng-mateng?" tanya Mama beralih menatap Zelda yang masih mencebikkab bibirnya kesel.

"Zelda udah pikirin ini semua mateng-mateng Ma, mungkin Zelda akan mulai semuanya kalau udah kelas 12 nanti kayak Abang" ujar Zelda menatap Mama dan Papanya.

"Tapi kamu beneran yakin kan sayang?" tanya Mama sekali lagi dengan mata yang menatap ragu anak gadis di sebelahnya itu.

Zelda tersenyum dan mengangguk cepat sebagai tanda ia sangat yakin akan keputusannya nanti. Mereka semua tersenyum melihat gadis itu sangat bersemangat. Berawal iseng-iseng baca majalah Vogue, Dazed, Elle bahkan Bazaar punya Mama yang entah kenapa bari ia sadari akhir-akhir ini yang tertumpuk banyak di library rumah mereka.

Ia sendiri pun bingung, buat apa juga Mamanya mengumpulkan begitu banyak majalah ini.

"Yaudah kalau itu mau kamu, kita semua pasti dukung yang terbaik buat adek, raih dengan sungguh-sungguh ya? Mama percaya kalian pasti bisa" pesan Mama lagi mengusap kedua surai anaknya yang membuat mereka tersenyum.

"Terekspos! beginilah penampakan wajah dari designer Jelena dan pengusaha sukses Carlthon"

"HOT NEWS: WAJAH TAMPAN ANAK DARI PENGUSAHA SUKSES CARLTHON TERUNGKAP!"

"Bak Dewa Yunani, wajah asli putra dari Mr. Carlthon dan Mrs. Jelena yang tidak sengaja tereskpos dan tersebar ke beberapa awak media hari ini tentunya menggentarkan dunia entertainment"

"Kabarnya remaja berusia kisaran 18 tahun itu adalah putra sulung dari pasangan Carlthon yang kemarin sempat ramai di perbincangkan. Remaja bernama Arthur Orendo Carlthon, yang tak lain adalah pemilik punggung lebar berjaket hitam yang kemarin tak sengaja tertangkap Paparazi, walau foto tersebut sempat menghilang di berbagai platform...."

"Simak berita selengkapnya hanya di Siluet!"

"Loh, itu bukannya Arthur ya?" ujar Mama menunjuk televisi yang masih menayangkan foto lelaki yang benar-benar mirip sekali dengan Arthur, ah tidak itu memang benar-benar Arthur.

"Arthur? Itu beneran Arthur sahabat Gerald kan Ma?" tanya Gerald menatap tak percaya layar televisi di depannya.

"Arthur?" gumam Zelda pelan, dugaannya selama ini benar. Bodoh sekali, ia sendiri sebagai kekasihnya pun tidak mengenali lelaki itu. Ia yakin sekali, seluruh platform akan menayangkan berita yang megegerkan ini. Entah yang akan bertahan beberapa hari lagi.

"Udah saatnya ya?" gumam Papa tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi, yang tentu saja gumamannya tak sengaja di dengar oleh ketiganya, membuat mereka menolehkan kepalanya menatap pria paruh baya itu dengan tatapan bingung.

"Udah saatnya apa Pa?" tanya Gerald

"A-ahh i-itu, engga ada apa-" Papa berusaha mengelak dengan nada gugup karena ketiga orang di sampingnya benar-benar sudah terlanjur mencurigainya, mau beralasan apa lagi ia.

Papa menghela napasnya sebentar dan tersenyum kembali menatap layar televisi di depannya, yang tentunya sudah di tunggu penjelasannya oleh ketiga orang itu.

"Zelda, kamu tau? Sebenarnya dulu Papa pernah bertemu Arthur, mungkin jauh sebelum kamu bertemu lelaki itu, tapi saat itu Papa belum mengenal dirinya sebagai Arthur anak dari Mr.Carlthon" ucap Papa menatap putri bungsunya.

"Dia pernah menyelamatkan nyawa Papa waktu itu"

Flashback

"COPEEET"

"HEI COPET, JANGAN LARI KAMU!!"

Arthur mengernyitkan dahinya, ia menatap ke sebrang jalan sana terdapat pria paruh baya berjas tengah berlari kewalahan mengejar anak muda yang lebih tua darinya tengah berlari sambil membawa tas laptop yang ia yakin milik pria yang sedang mengejarnya.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang