T W E L V E

1.2K 102 1
                                    

HAPPY READING!!

Arthur memincingkan matanya ketika melihat punggung orang yang sangat ia kenal melaju tepat di depannya, dengan gerakan cepat ia memakai helmnya dan melajukan motornya untuk mengejar orang yang telah menarik perhatiannya tadi.

Arthur terus mengikuti orang tersebut yang tak jauh berada di depannya, motor ninja putih itu terus melaju sampai berhenti dan masuk kedalam salah satu rumah yang tak jauh besar dari rumahnya.

Dahinya mengernyit dalam, Arthur turun dari motornya yang ia parkirkan tepat didepan gerbang rumahnya yang orang itu masuki tadi.

Saat ingin masuk ia langsung di cegat oleh beberapa bodygard yang senantiasa berdiri di samping gerbang yang menjulang tinggi itu. Arthur menatap dingin bodygard tersebut yang enggan membukakan gerbang untuknya.

"Buka"

"Maaf, tuan orang asing di larang masuk ke da-"

Bug

Bug

Bug

Tiga bodygard tumbang dengan sekali tinjuan darinya. Sungguh dirinya sedang tak memiliki mood hari ini, jadi siapapun yang mencoba untuk menghalanginya siap-siap saja.

Arthur menyusuri halaman luas yang berada di depannya, terlihat ninja putih yang di kendarai orang yang tadi ia ikuti, mungkin pemiliknya sudah berada di dalam sekarang.

Ting nong

Ting nong

Keluarlah para maid berbaju hitam yang sama seperti yang ada di rumahnya Papanya. Maid itu terkejut ketika melihat wajah Arthur yang tak jauh beda bahkan wajah yang serupa dengan tuannya. Justru mereka tambah bingung, karena tuannya yang satu lagi baru saja masuk beberapa menit lalu.

"Permisi tuan cari si-"

Memang dasarnya Arthur yang kurang ajar, ia langsung nyelonong masuk kedalam mansion itu dan menyusuri lorong bak pangeran dengan karpet berwarna merah yang sedari tadi telah menyambutnya di depan pintu.

Ia terus melenggang masuk dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya, setelah sampai di dalam ia melihat sekeliling mansion itu.

"Arsen sayang, kamu udah pul- ".

Arthur berbalik badan, tubuhnya terdiam mematung menatap wanita paruh baya yang selama ini ia rindukan selama tiga tahun terakhir ini.

Seperti tak nyata, wanita ini sekarang tepat berada di depannya, wajah cantik dan menawannya tak pernah berubah hanya ada sedikit kerutan di sudut mata dan bibirnya. Yaa, Arthur sekarang tengah menatap rindu salah satu yang memiki peran peting di hidupnya. Bunda.

"Ar-Arthur"

Bunda menghampiri anak sulungnya yang sedari tadi masih mematung menatapnya, ia tak bisa menahan tangis ketika tangannya telah sampai di pipi putranya dan mengusapnya lembut. Wanita paruh baya itu segera memeluk anak sulung yang selama ini ia rindukan.

"Ini benar Arthur anak Bunda?"

"Ya tuhan sayang, Bunda rindu banget sama kamu, abunda minta maaf Arthur, Bunda minta maaf"

"Bu-Bunda" ia masih tak percaya ini. Bunda ada di depan matanya saat ini.

"Iya sayang ini Nunda, Bundanya Arthur, Bunda disini nak"

Arthur segera membalas pelukan hangat yang selama ini ia rindukan, setengah mati ia mencari Bundanya selama tiga tahun ini. Seakan tak menyangka dirinya sekarang tengah memeluk wanita itu. Bunda melepas pelukannya dan menangkup pipi Arthur.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang