E L E V E N

1.4K 111 2
                                    

HAPPY READING!!

"Zel"

"Ya?"

"Abang mau tanya, kamu jawab jujur bisa?"

Zelda terdiam sebentar menatap Gerald dengan pandangan heran. Tumben sekali Bang Gerald berbicara dengan nada serius seperti ini.

Ada apa? Apa dia berbuat salah?

"Iya kenapa?" tanya gadis itu sambil melihat Abangnya yang memasang muka serius, jujur jika melihat wajah Gerald dalam mode serius auranya sangat beda sekali tidak seperti biasanya.

Zelda jadi was-was sendiri melihat Abangnya sekarang.

"Kamu suka sama Arthur?" tebak Bang Gerald tepat sasaran.

Zelda terkejut. Kenapa Abangnya bisa tau?

Dia tak punya cukup keberanian untuk menceritakan rasa ketertarikannya pada cowok dingin itu kepada orang lain.

"Jawab Abang, Zelda?" Gerald menatap lurus tepat ke mata Zelda.

Zelda menunduk dan mengangguk pelan. Ia tau sebenarnya keluarganya terutama Papanya melarang keras dirinya untuk mempunyai pacar.

Gerald menghela napas, sekarang ia tahu Arthur dan Zelda memiliki perasaan yang sama. Jika sudah berurusan perasaan, Gerald bisa apa?

"Maafin Zelda" gumamnya pelan.

Ia sudah terlanjur mencintai Arthur semenjak cowok sering itu memberinya perhatian kecil kepadanya.

"Sejak kapan?" introgasi Gerald.

"Zelda lupa, mungkin udah seminggu ini" jawabnya pelan sambil memainkan jarinya.

Gerald mengangguk.

"Kalo Mama sama Papa tau, Zelda mau bilang apa?" tanyanya.

"Z-Zelda, Zelda takut Mama sama Papa tau, jadi Zelda gaakan bilang ke mereka"

Gerald terdiam memandangi wajah gelisah adiknya.

"Abang jangan bilang sama mereka ya? Zelda takut mereka marah, apa lagi Papa. Zelda gak mau mereka tau" pinta adiknya, ia menatap Gerald dengan mata yang sudah berkabut.

Gerald masih terdiam memandang lekat Adiknya itu, ia tau Adiknya merasa sangat gelisah ketika dirinya mengetahui kebenaran ini.

"Zelda takut Papa marah, Papa selalu larang Zelda dekat sama orang asing terutama cowok di luar sana, apa lagi punya pacar. Abang tau itu kan?" lanjut gadis itu.

Gerald melihat mata Adiknya berkaca-kaca dan benar saja satu kedipan lagi menurunkan tetesan air yang berkumpul di kedua matanya.

Gerald mengangguk mengiyakan permintaan Adiknya, ia tak tega melihat Adiknya menangis seperti ini.

"Abang gak akan bilang Mama sama Papa. Tapi pasti cepat atau lambat mereka tau. Abang bakalan pastiin Papa gak akan marah. Lo tau kan Papa sayang banget sama lo? Papa gak akan bisa marah sama lo" jawab Gerald.

Zelda mengangguk sedangkan, matanya masih mengeluarkan air yang sedari tadi sudah turun membasahi pipinya.

"Udah jangan nangis lagi, lo suram banget kalau nangis gini" ujar Gerald sambil mengusap sir msta Adiknya.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang