S I X T E E N

1.1K 98 0
                                    

HAPPY READING!!

Seminggu lebih sudah Arthur dan Zelda menjalin kasih, tak ada rasa canggung atau pun gugup lagi bagi Zelda untuk sekedar berinteraksi dengan cowok dingin itu.

Seminggu lagi mereka sudah memasuki tengah semester yang berarti  mereka akan mengikuti Ulangan Tengah Semester.

"Oh iya Zel, satu lagi yang belom gue kasih tau dari sekolah ini, sistem ni sekolah kalau ulangan semester duduknya bakal di pisah-pisah atau lebih tepatnya duduk sama kakak kelas"

"Seriusan Ai?" tanya Zelda.

"Iya, jadi nanti 15 murid dari kelas 10 di pasangin sama 15 murid lagi kelas 11, dari absen 1 sampai absen 15, Jadi lo sama gue yang abjadnya ujung-ujungan gak bakal bisa satu kelas"

"Hah? terus nanti aku sama siapa dong? aku takut gak ada temen kalo kita beda kelas"

"Karena gue absen urut 4 dan lo urut 36 jadi kita bakalan pisah kelas, yaa syukur-syukur nanti lo beda satu kelas yang masih di isi sama kelas kita, nah kalo satu kelas lagi jumlahnya 15 murid juga bisa-bisa lo sekelas sama anak kelas 12 nanti"

Yang berarti dirinya dan 5 orang teman sekelasnya yang bernasib sama dengannya akan di tempatkan di kelas 12 IPS.

Untunglah masih ada barengan, ia kiri dirinya akan benar-benar sendiri di kelas itu.

"Duh gimana dong? nanti aku nyontek sama siapa? Ah lagian mama kenapa harus namain pake Z sih selagi ada banyak huruf" protes Zelda kesal. Di saat seperti inilah Zelda sangat sangat memberci namanya.

"Stess hahaha tapi bener sih gue kalo jadi lo bakal mikir gimana cara nyontek di saat ga sekelas bareng temen sekelas, it't oke ada 5 orang temen kelas kita yang nasibnya sama kayak lo, tapi tetep aja sabar ye Zel"

"Ah gak mutu kamu mah" jawab Zelda gusar memikirkan nasibnya nanti.

"Malah sama senior lagi hahaha ya Allah nasib hidup lo Zel" tawa menggelegar Aileen memenuhi kelas, untung kelas sedang sepi karena memang sedang jam istirahat.

"Shut up Aileen, i'm gonna go crazy right now" kesal Zelda pada Aileen yang masih menertawakan nasib kelamnya nanti.

"Oke oke, im sorry, tenang aja gue bakal sering nyamperin lo"

"Bener ya? awas bohong, tapi ya tetep aja beda rasanya"

"Yaudah makanya abis lo pulang sekolah nih ganti baju, wudhu, sholat, doa sama Allah SWT minta hidayah. Tapi kalo terkabul" jawabnya tengil

....

"Kenapa?" tanya Arthur ketika melihat wajah mesam gadisnya. Sebenarnya sedari tadi ia sudah menyadari ada yang beda dari wajah Zelda, tapi ia menahan diri untuk bertanya.

Zela menggeleng dan segera menyuap kembali bakso di mangkoknya yang tersisa setengah. Ia melirik Arthur sebentar, mengerti tatapan cowok itu Zelda mengedipkan matanya sebentar sebelum menjawab pertanyaan Arthur.

"Kata Aileen nanti kalau ulangan semester aku pisah kelas sama temen sekelas karena urut absen aku yang terakhir, terus nanti aku di tempatin di ruang kelas 12" 

Arthur hanya mendengarkan keluhan lucu gadis itu dengan pandangan menatap Zelda lekat. Arthur baru mengetahui sifat Zelda yang sangat manja seperti, ia sangat suka ketika melihat gadisnya manja atau mengaluh apapun di depannya.

"Nanti aku gak ada teman disana gimana?" tanyanya lagi melihat ke arah Arthur.

Arthur meganggukan kepalanya.

"Dari tadi mikirin itu?" 

Zelda menganggukkan kepalanya lucu.

"Sepulang sekolah ke apart mau?" tanya Arthur malihat gadis itu.

"Mau ngapain?" 

"Something" jawab cowok itu misterius.

Kenapa juga harus rahasia-rahasiaan? apa susahnya tinggal jawab pertanyaannya itu.

"But-"

"I'm not gonna do anything" jawab cowok itu lembut.

Arthur berusaha meyakinkan gadis di depannya dengan nada selembut mungkin, bahkan tak jarang cowok itu memanggilnya dengan sebutan 'baby' awalnya Zelda merasa sedikit emm aneh mungkin tapi makin kesini ia merasa terbiasa.

Zelda menatap kedua mata hazel Arthur dan mengangguk bahwa dirinya percaya pada cowok itu.

"Bang Gerald?"

Pasti abangnya melarang keras untuk mengijinkan dirinya. Di lihat dari sikap Gerald yang kadang masih suka cemburuan jika melihat Arthur dan Zelda berduaan di depan matanya. Ya gimana ya jomblo emang gitu kalo liat ada yang uwu-uwuan di depannya.

"I'll force him"

"Promise?" tanya Zelda menaikkan jari kelingkingnya kedepan Arthur berjanji pada cowok itu untuk tidak melakukan hal di luar batas wajar padanya.

"I promise" jawanya cepat. 

Demi apapun Arthur tak pernah sekalipun muncul di pikirannya untuk berbuat brengsek terhadap gadisnya, manurutnya perbuatan seperti itu adalah hal paling rendah di dunia ini. 

"You can kill me, if i go too far" 

"Ok, i believe you but if that happens i didn't in vain cut you up and sell your body to deepweb"

"Are you sure?"

"Yap, why not? im gonna be a rich peps" ungkapnya tersenyum lebar menatap Arthur.

"Berani ngelakuinnya?"

"Engga" jawabnya polos.

Arthur tersenyum mendengar jawaban polos gadis itu. Tadi Zelda yakin sekali akan ungkapannya bahwa dia akan membunuh cowok itu dan menjualnya ke deepweb seperti pasar ilegal dan akan menjadi orang yang kaya raya setelah puas menjual dirinya.

Arthur saja tak yakin gadis itu bisa tahan untuk hanya sekedar memegang benda tajam seperti pisau ataupun gunting.

Ia dengan cepat mencubit lembut pipi chubby gadis itu untung saja kantin sedang sepi, jadi Arthur bisa berbuat semaunya.

Dan yaa seperti yang kalian lihat, setelah hadirnya Zelda di kelamnya hidup Arthur, cowok itu seperti merubah sebagian dirinya, kepribadiannya menjadi lebih hangat, mudah tersenyum dan itu hanya berlaku jika dirinya bersama Zelda.

Selepas itu dirinya yag asli akan kembali, Arthur yang dingin dan misterus, Arthur yang enggan di usik kehidupannya hanya Zelda yang memiliki hak asasi atas hidupnya. 

Karena Zelda telah menempati ruang khusus dan ia bersumpah tak akan pernah ada yang bisa menurunkan tahta Zelda di hatinya.















Ya gini kalo ada es cair yang gak sengaja kerebus, jadi anget. canda

Gimana ya rasanya di perlakuin bagai ratu sama cowo yang kita sayang, di hargain, di sayang, di prioritasin?

iri gak? iri gak? iri lah masa engga.

See you next chap
Jangab lupa vote and comment

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang