T W E N T Y T T H R E E

898 74 0
                                    

HAPPY READING!!

"Gue bukan Arthur temen lo semua" ujar Arsen telak.

"Halah Thur, basa basi lo basi ah" tepis Jorgas tak percaya pda perkataan Arsen.

"Tau lo, kalo mau ngejokes jangan garing gitu apa" celetuk Regal melanjutkan permainannya tadi.

Sedangkan Gerald masih menatap lekat Arsen, ia sebenarnya percaya gak percaya kalau yang di depannya ini bukan sahabatnya si kutub. Secara dia tahu betul bagaimana kepribadian Arthur.

Gerald mengarahkan tangannya ke dagu Arthur dan mengarahkan pandangan cowok itu padanya.

"Buset Rald, lu mau ngapainin anak orang ini. Lo masih normal anjir" ujar Jorgas menatap kaget perlakuan Gerald pada Arsen.

"Rald sadar Rald, dia itu punya batang sama kayak lo" ujar ngaco Regal menepuk punggung Gerald agar cowok itu tersadar.

Gerald hanya diam, dia hanya ingin memperhatikan goresan di alis cowok itu lebih dekat, yang ia tahu luka itu adalah luka lama.

"Apaan sih jauh-jauh sana. Gue masih normal" jelas Arsen menepis tangan Gerald.

Gerald menatap Arsen dengan tatapan menyelidiknya.

"Lo" tunjuk Gerald pada Arsen. Semua pandangan mata beralih ke arah Gerald penasaran.

"Lo siapa?" ucap Gerald tiba-tiba.

"Dia Arthur lah, temen setelepatian lo itu Rald. Lo napa dah?" ujar Regal dengan tangan yang terulur mengambil cookies di atas meja yang entah kapan sudah tersedia disana.

"Gue Arseno Orlando" timpal Arsen langsung, ia sudah tidak tahan dengan ocehan teman-teman abangnya.

"Arsen?"

"Jangan bohong lo Thur, mau doa lo di mute sama Allah?"

'Ya tuhan thur, lo nemu dimana lagi temen modelan begini?' ujar Arsen dalam hati.

"Oke Arsen salam kenal, sorry kita lancang" ujar Gerald.

"Hah? lo apaan dah Rald, kenapa jadi manggil dia Arsen? Ini Arthur sohib kita. Lo jangan ikut-ikutan amnesia Rald" ucap Regal yang sudah duduk di samping Gerlad.

"Tunggu, kenapa lo bisa sadar kalau gue bukan Arthur?" tanya Arsen penasaran.

"Sifat lo sama Arthur bertolak belakang" jelas Gerald pada Arsen. Gerald sudah mengira itu dari awal, melihat penampilan dan sifat Arsen yang sangat berbeda pada sahabatnya, ia hapal sekali bagaimana Arthur.

Arsen sebenarnya sedikit terkejut ketika mengetahui sahabat Abangnya ini dapat menyadari dirinya bukan Arthur.

"So, lo siapanya Arthur?" tanya Gerald menyenderkan punggungnya di sofa.

"Gue-"

"Arsen" panggil seseorang di belakang cowok itu. Arthur yang asli.

"MASYAALLAH BENERAN BEDA ORANG?!!" pekik Regal dan Jorgas bersamaan dengan pandangan menuju kedua kakak beradik yang seakan benar- benar memiliki copyan yang sangat mirip.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang