F O U R T E E N

1.1K 98 0
                                    

HAPPY READING!!

Zelda melangkah keluar kelas dengan muka nelangsanya, dia benar-benar tak membaca tugas yang di berikan Bu Arty semalam karena dirinya sibuk menonton drakor.

Lagian juga ada-ada saja, kenapa juga itu guru memberi tugas malam-malam, wajar dong jika dia tak mengerjakannya.

"Kemana ya? sepi banget lagi"

Alhasil Zelda menyusuri koridor sekolah sampai tak sadar dirinya sekarang telah berada di lantai paling atas gedung sekolah, ia menaiki satu tangga lagi.

Ia bingung kemana jalan ini mengarah, di tambah ada satu pintu yang terletak di paling atas dan seterusnya adala jalan buntu, apakah sekolahnya memiliki secret place kayak di film-film

Ia menaiki tangga itu dan dengan ragu ia mendekati pintu dan membukanya.

Wussshh

Angin kecang berhembus menyambut dirinya, Zelda tersenyum ternyata tempat ini adalah rooftop sekolah.

Tapi kenapa tempatnya harus tersembunyi seperti ini?.

Zelda menutup pintu rooftop dan berjalan mendekati pembatas dirinya dan pinggir gedung.

Ia menompang tangannya di pembatas itu dan terlihatlah gedung-gedung pencakar langit di depannya.

Pegal berdiri, ia menghampiri kursi yang tersedia di pojok rooftop itu dan menariknya kearah pembatas, ia sangat menikmati pandangan di depanya di tambah angin yang berhembus menerpa kulit wajahnya.

Sampai tak sadar ada seseorang di belakang yang sedari tadi memperhatikannya. Cowok itu menghampiri Zelda dan berdiri di sebelahnya dengan mata mengarah ke depan.

Zelda belum menyadari ada seseorang di sampingnya sampai dia menoleh ke samping dan.

"ASTAGA TUHAN" ia mengelus dadanya kaget ketika melihat ada Arthur di sampingnya.

"A-Arthur, sejak kapan kamu disini?" lanjutnya.

"Dari tadi"

"Kok, aku gak liat" gumamnya pelan.

"Ngapain disini?" tanya lelaki itu.

Nyatanya hanya Zelda yang tau tempat ini selain dia dan teman-temannya.

"O-oh itu emm di usir Bu Arty ga ngerjain pr hehe" kekeh gadis itu.

Arthur hanya mengangguk, Zelda menggigit bibirnya ia bingung harus membicarakan apa kepada cowok dingin di sebelahnya, ia tak menyukai suasana canggung seperti ini.

"K-kamu kenapa kemarin gak masuk?" sungguh ia penarasan kenapa kemarin cowok itu tak masuk sampai membuat moodnya turun seperti kemarin.

"Bolos"

"Terus sekarang?" tanyanya lagi.

"Bolos"

Zelda hanya ber oh ria, tak di ragukan lagi Arthur ataupun teman-temannya beserta Gerald pun sering bolos.

Padahal Abangnya sudah berkali-kali di tegur Mama ketika mendapat panggilan dari BK, untung otak Gerald cerdas. Setidaknya ada yang bisa di banggakan darinya.

Arthur duduk di sebelah Zelda, karena kursi yang di tarik Zelda tadi memiliki  space yang panjang cukup untuk empat orang.

"Wanna say something?" tanya Arthur tiba-tiba sambil menatap wajah gadis itu, ia meyadari jika gadis itu seperti ingin bertanya lebih padanya.

Zelda dengan cepat menggeleng dan memalingkan wajahnya ke segala arah menghindari tatapan Arthur. Pipinya bersemu merah di kala Arthur masih menatap wajanya terang-terangan.

'Shit, i'm addicted' batin Arthur.

....

Pandangan Zelda beralih ke seluruh panjuru rooftop, jika diliat memang rooftop ini sudah di desain seperti tempat tongkrongan yang memiliki sebagian atap yang di bawahnya terdapat sofa kecil berbantal, karpet dan juga terdapat gitar di tambah beberapa tanaman segar berada di pinggir pembatasnya.

"Arthur sering kesini?" tanya Zelda penasaran.

"Ini tempat gue"

"E-eh maaf aku gak sopan masuk sembarangan, aku gaktau. Ka-kalau gitu Zelda turun dulu" jawabnya siap-siap berdiri.

Dengan cepat ia menarik tangan gadis itu dan mendudukannya lagi, Ia hanya ingin waktunya dihabiskan dengan Zelda lagi pula jam istirahat masih lama.

"Disini aja"

Zelda mengedipkan matanya berkali-kali. Arthur berdiri dan menuntun Zelda menuju sofa, karena hari sudah mulai panas. Zelda mendudukan dirinya di sofa dan sagera melepaskan genggaman tangannya pada Arthur. Zelda meneguk berat salivanya, ia tak mengerti kenapa Arthur menyuruhnya tetap berada disini.

"A-aku gapapa disini?"

Arthur mengangguk, ia mendudukan dirinya di samping Zelda, mengambil gitar dan memetiknya asal. Zelda diam-diam memperhatikan cowok itu lekat, Arthur yang merasa di perhatikan menoleh menatap gadis itu. Zelda langsung mengalihkan pandangannya malu. Kenapa selalu ketauan ketika dirinya diam-diam menatap cowok itu.

Cause there is something, and there is nothing

There is nothing in between

And in my eyes, there is a tiny dancer

Watching over me, he's singing

"She's a, she's a lady, and I am just a boy"

He's singing, "She's a, she's a lady, and I am just a line without a hook"

Zelda langsung menolehkan kepalanya ketika mendengar alunan gitar di sambung dengan suara Arthur yang di sambut dengan angin yang menerbangkan rambut lelaki itu menjadi sedikit berantakan. Arthur menatap Zelda sebelum melanjutkan nyanyiannya.

Baby, I am a wreck when I'm without you

I need you here to stay

I broke all my bones that day I found you

Crying at the lake

Was it something I said to make you feel like you're a burden, oh

And if I could take it all back

I swear that I would pull you from the tide

Zelda menatap kagum Arthur, satu hal baru yang ia tau hari ini. Arthur memiliki suara yang indah ketika ia bernyanyi, suaranya lumayan berat namun nyaman di dengar,entah cowok itu bernyanyi untuk siapa tetapi ia melihat keseriusan di matanya.

Zelda seperti merasa cowok itu bernyanyi untuknya.

Zelda mengedipkan matanya dan menatap lekat Arthur yang masih menatapnya.

"Be mine, Zelda Auristela?"















Halooo semua

jadi gimana part ini? penasaran gak sama jawaban Zelda? sengaja nih aku up double biar pada penasaran hehe.

jawabanya ada di next chap ok, sampai jumpa minggu depan

jangan lupa vote and comment❤️❤️

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang