T W E N T Y S I X

873 60 0
                                    

HAPPY READING!!

"Bang, perut Zelda sakit" keluh adiknya meremas perutnya yang terasa sangat nyeri semenjak tadi subuh, padahal tadi ia sudah sempat sholat subuh namun saat di rokaat kedua ia merasakan cairan hangat yang mengalir di daerah kewanitaanya, setelah di cek benar saja ia kedatangan tamu.

"Kenapa? mau poop lo?" jawabnya asal sambil memakai sepatunya bersiap untuk berangkat sekolah.

"Ih bukan, ini hari pertama Zelda tau"

"Hah?"

"Hari pertama Abanggg"

"Hari pertama apaan? gajian?" tebak Gerald.

"NGACO BANGET SIH" teriak kesal Zelda. Ini hari pertama, jadi jangan main-main.

"Gausah teriak juga kali, makanya hari pertama apaan? gue gak ngerti" ujarnya ikut kesal.

"Dapet" gumam adiknya pelan.

Gerald sempat mengerutkan alisnya sebentar dan akhirnya mengangguk mengerti apa yang di maksud adiknya. Kalau udah begini dia hanya pasrah karena di jadikan samsak, karena jika adiknya datang bulan adiknya akan sangat manja di karenakan moodnya yang cepat berganti.

"Sakit banget?" tanyanya menatap Zelda dan di balas anggukkan lesu oleh adiknya.

"Yaudah gausah sekolah, di rumah aja" jawabnya santai.

"Gamau, Zelda bosen kalo di rumah seharian"

"Terus lo tetep mau sekolah? gausah deh, istirahat aja di rumah. Nanti gue ke kelas lo minta izin" ujar Gerald masih menatap adiknya yang sedari tadi memegang perutnya, katanya hari pertama.

"Ish apa sih orang Zelda mau sekolah. Hari ini Zelda ada kuis, Zelda gamau kuis susulan" ucap Zelda mengusap perutnya.

Dari subuh tadi dirinya sudah merasakan keram di perutnya di karenakan ini adalah 'hari pertamanya' di bulan ini. Hari petama memang paling menyiksa.

"Kenapa gamau susulan?" tanya Abangnya.

"Nanti Zelda gak ada temen nyontek" ujar gadis itu memanyunkan bibirnya menatap Gerald. Gerald yang sudah kelewat gemas pun meraup wajah adiknya.

"Awas aja lo nanti ujung-ujungnya nyusahin gue, gabakal gue tolongin" ucap Gerald menyambar tasnya dan memakainya di pundak sebelah kanan.

"Jahat banget sih, inikah yang di namakan adek tiri" ucap Zelda.

"Bodo amat, ayo cepetan"

"Sabar dong, orang sabar kuburannya sempit" ujar ngaco Zelda setelah selesai mengikat tali sepatunya.

Mendengar jawaban ngaco adiknya Gerald kembali mengarahkan tangannya mengusap rambut adiknya dan di akhiri dengan toyoran gemas darinya. Meman lelaki itu manis di awal ya.

"HERAN, GAK ADA MANIS-MANISNYA JADI ABANG. UNINSTALL NIH?!" ancamnya makin ngaco.

"Lo yang gue jual duluan"

"JAHAAAAATT" teriak Zelda nyaring.

"BERISIK WOI, MASIH PAGI!"ujar tetangga sebelah tak kalah nyaring.

Mereka berdua sempat terdiam sebentar dan menatap satu sama lain, di akhiri tawa dari Zelda, padahal Abangnya sudah memasang muka kesal sedari tadi.

"Ya Allah pengen ngegadai-in adek" keluh Gerald lelah.

Mereka akhirnya berangkat ke sekolah dengan khidmat, yang pastinya tidak khidmat bagi Gerald. Karena selama perjalanan kupingnya sangat panas mendengar keluhan adiknya.

TRAUMA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang