28 September 2017
"Good job unni" Seongmin dengan keadaan yang hampir sama dengan Lisa, bersorak menyemangati Lisa yang sedang berlatih.
"Kau sudah selesai??" Tanya Lisa ketika timnya memutuskan untuk mengakhiri latihan.
"Nde unni, tapi aku tidak bisa pulang hari ini" Ucap Seongmin sendu, Lisa memiringkan kepalanya seolah bertanya kenapa.
"Ayah ku ada di New York dan Ibu ku menikah lagi. Mungkin ibu ku bisa saja kerumah dan menyeretku untuk ikut dengannya" Jawab Seongmin sendu, Lisa menatap dengan penuh kasih.
"Kau mau kerumah ku??" Tawar Lisa tiba tiba
"Boleh??" Lisa mengangguk mantap meyakinkan Seongmin, sebelum keluar mereka berganti pakaian terlebih dahulu.
Beriringan berjalan menuju mobil Lisa dimana sudah ada Jinhyuk di dalamnya. Lisa merasa senang bisa mengajak Seongmin bermalam di mansion.
Di tengah perjalanan Seongmin tertidur terangguk angguk, membuat Lisa mengalihkan perhatiannya dari tab. Mengambil kepala Seongmin agar bersandar pada pundaknya, Lisa lalu melanjutkan tugasnya.
"Kau tidak perlu gugup, di rumah ku tak ada hal yang mengerikan" Lisa terkekeh melihat Seongmin yang begitu menggemaskan dengan kegugupannya. Bahkan dia tak pernah melihat Seongmin seperti ini di hadapan mentor dance killer.
"Lisaaaaaaa yaaaa" Rose berlari dari ruang tengah menuju ruang tamu saat mendengar suara pintu terbuka.
Menubruk tubuh sang adik dan memeluknya dengan erat, Rose tak menyadari kehadiran Seongmin dan Seongmin sendiri sedikit memberi jarak untuk Lisa.
"Jisoo dan Jennie unni sudah menyiapkan makan malam yang enak, ayo kita ke ruang makan" Rose menarik tangan Lisa, namun Lisa tetap terdiam.
"Wae?....." Rose baru menyadari setelah melihat bola mata adiknya bergulir ke samping menunjukkan bahwa ia tak sendiri.
"Ahh mian mian, kau temannya Lisa??" Rose bertanya pada Seongmin dengan sedikit mendongak karena selisih tinggi mereka, Seongmin membukukkan badan dengan sopan dan memperkenalkan dirinya.
"Sekarang unni tau kenapa kau menyukainya hihihi" Rose berbisik pada Lisa setelah sampai di ruang makan dengan Lisa berada di antara Seongmin dan Rose. Jisoo dan Jennie sendiri masih sibuk di dalam dapur.
"Seongmin a, kau bukan orang Korea asli atau...?" Rose tak peduli dengan tatapan Lisa yang tadi menajam karena ia menggodanya. Rose malah tertarik dengan asal wajah yang menggemaskan sekaligus tubuh tinggi teman Lisa.
"Ehm nde Rose-ssi, ayah saya asli New York dan Ibu orang Korea" Jawab Seongmin, kini dia bisa tersenyum ramah tanpa gugup karena genggaman Lisa yang tak pernah terlepas sedari tadi.
"Aiih kyowo, panggil aku unni saja. Tak perlu se formal itu" Rose hendak mencubit pipi Seongmin yang begitu menggemaskan ditambah rona merah dan bibirnya yang kecil, namun terhalang karena Jisoo tiba tiba datang dan menampar kecil tangan Rose.
"Ya! Unni, dia adikku jangan macam-macam eoh" Lisa angkat suara hampir bersamaan dengan tamparan Jisoo tadi, melihat tangan Rose yang dengan mudahnya berlalu melalui wajahnya.
"Anyeong hasseyo, Jeoneun Seongmin Imnida" Seongmin berdiri lalu membukukkan badanya, memperkenalkan diri pada Jennie dan Jisoo.
"Nde, aku unni keduanya Lisa panggil Jennie Unni dan dia unni sulung Lisa panggil Jisoo unni" Ucap Jennie dengan senyuman, benar kata Lisa minggu lalu Seongmin begitu bersinar membuat orang introvert seperti dirinya saja bisa lansung ramah saat ini.
"Duduk lah Seongmin-a, jangan takut kita tidak akan menyiksamu" Ucapan Jisoo membuat Lisa terkekeh, dia benar benar melihat sosok baru dari Seongmin-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
FanfictionPlease Just Choose to Stay . . . . Kisah seorang gadis bermarga Lee, rasa kesepian yang selalu menemaninya semasa kecil. Berjuang untuk karir yang tak sejalan dengan karir keluarganya. Kisah si Bungsu Lee yang seolah mendapat perhatian dari kelurga...