29. Honesty

1.8K 141 6
                                    

Di tepian kolam renang mansion Lee, seorang gadis muda sedang duduk termenung sembari memutar mutar hp ditangannya. Pikirannya tidak tenang meski segala kesibukkan sudah ia tinggalkan sementara. Bahkan buku tebal serta ipad tergeletak begitu saja di meja tanpa sempat ia buka.

Huft

Sekali lagi, gadis itu membuang nafas beratnya. Sosok gadis pekerja kantoran muncul tanpa di sadari oleh gadis yang tidak terputus lamunannya. Hingga dia terjengkit karena terkejut ada tepukan pelan pada pundaknya.

"Jungkook tidak ada kabar sampai sekarang?" tanya Jisoo sosok gadis yang baru datang itu, dan mendudukan dirinya di samping sang adik bungsu, Lisa.

"Hmm, padahal aku sudah mengirimnya pesan"

"Mungkin memang benar dia sedang sibuk sekarang, jangan terlalu dipikirkan. Fokus saja pada rencana kuliah mu ne?" ucap Jisoo dengan lembut dan tangan yang mengelus-elus tangan sang adik.

"Seharusnya dia mengabariku sebelum sibuk, ck " Lisa berdecak kesal, hal itu membuat Jisoo terkekeh gemas.

"Aigooo ternyata kau memang sudah dewasa ya" Kalimat Jisoo membuat Lisa semakin kesal dan memilih untuk membuang muka.

Rasanya Jisoo ingin sekali bertanya mengenai permasalahan yang dia bahas bersama Seongmin kemarin. Namun ia harus tetap bungkam, agar tak menyakiti hati adiknya atau hatinya sendiri?

Keduanya terdiam menatap air kolam yang tenang, cahaya matahari yang mulai tenggelam dan membiarkan udara dingin menyapa tak membuat keduanya beranjak. Setengah jam berlalu, si bungsu dan si sulung masih terdiam dengan pikiran masing masing.

"Anyeeeooong!!!" Rose berteriak dengan membawa selimut ditangannya, serta Jennie yang mengekor di belakang Rose.

"Aiis...." hampir Lisa mengumpati kakak terakhirnya, sebelum jantung itu berulah dia harus segera mengatur nafasnya sendiri. Jisoo yang juga terkaget dengan suara Rose, membuatnya melihat reaksi Lisa.

"haruskah aku memberitahu Jennie, Jennie pandai untuk memaksa kan?" batin Jisoo berucap, mendapati tangan Lisa yang bertahan di atas dadanya sendiri.

Sampai Rose benar-benar datang bergabung, merangkul Lisa dan membungkus badan keduanya dengan selimut yang ia bawa. Lisa hanya bisa tersenyum gemas, dia dan Rose memang tidak begitu menyukai udara dingin berbeda dengan kedua kakaknya.

"Mian unni, aku tidak membawa selimut hehehhe" Jennie memberi alasan sebelum Jisoo bertanya, karena ia sudah mengetahui dengan tatapan yang Jisoo berikan padanya sekarang.

"Lisa-ya, Daddy sudah menyiapkan semuanya. London dan Bali, eotte??" beritau Rose memecah keheningan, Lisa menatap Rose sejenak lalu kembali memandang lurus ke arah kolam renang.

"Kau menjadi lebih pendiam sedari kemarin, apa ada masalah?" tanya Rose pada akhirnya,

"Karena Jungkook yang tidak mengabari mu atau Seongmin yang tak bisa kau antarkan ?" Tebak Jennie, malah membuat Lisa terkekeh

"Unni, kau menempatkan ku seolah aku memiliki 2 kekasih. Aku hanya masih merasa lelah setelah liburan kemarin, keokjeonghaji maseyo unni" ucap Lisa pada akhirnya, Rose mencium pipinya merasa sedikit kesal yang seolah Lisa menutupi suatu hal dari mereka.

"Bagaimana sebelum liburan, kita melakukan pemeriksaan menyeluruh?"

"Eoh? tiba-tiba? wae? unni apa?" tanya Rose terheran dengan usul tiba-tiba dari Jisoo,

Lisa kembali terkekeh kecil, pintar sekali kakak sulungnya yang berusaha untuk menagih kejujuran dari Lisa. Padahal, tadi malam dia dan Jisoo sudah berbincang mengenai kegiatan Lisa selama berlibur dengan Seongmin tanpa menyinggung mengenai rahasia itu.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang