07. Supporting

1.9K 202 0
                                    

24 September 2017

Malam hari di mansion Lee, kedua bersaudara sedang bersandar pada kepala ranjang dengan mata terfokus pada lcd yang menampilkan film romance genre kesukaan Rose.

"Kau sudah mengantuk Lisa-ya??" Tanya Rose mrlihat Lisa yang memejamkan mata

"Aku hanya mengingat beberapa materi unni" Lisa membuka matanya dan meraih hpnya yang sedari tadi berdering

"Siapa??" Tanya Rose yang sedikit melihat layar hp Lisa memunculkan notif dm IG begitu banyak

"Hanya orang yang tidak dikenal unni" Sahut Lisa dan diangguki oleh Rose

"Senangnya melihat kalian akur seperti ini" Jisoo muncul membawa nampat berisikan cookies dan 4 kotak banana uyu

"Ck...kita tidak selalu bertengkar unni" Bela Rose dan mengambil 1 kotak susu

"Tapi sering kaan??" Jennie tiba tiba menyahut sedikit keras tanpa aba aba kemunculannya

"Aaaiisshh kkamjjakya" Lisa terjungkal tersingkir dari kasur, anggap saja berlebihan tapi nyatanya Lisa sedari tadi fokus akan soal yang baru saja dikirimkan gurunya dan mendengar suara Jennie yang tiba tiba membuatnya terkejut bukan main.

"Kau mengumpat???" Jisoo bertanya, merasa tak mungkin ia salah dengar. Untuk kedua kalinya Jisoo mendengar Lisa mengumpat.

"Ehm eng hehehe mianhae unni" Lisa berdiri dari jatuhnya dan membungkukkan badan mengarah ke ke- tiga unninya.

"Cih...aku sudah sering Lisa maki unni" adu Jennie membuat Lisa terbelalak, manatap Jennie yang sedang memeletkan lidah

"Unni sudah bilang kau harus menjauhi pergaulan yang tidak sehat bukan??" Jisoo mengingatkan, Lisa hanya bisa diam dan menunduk merasa membela diri pun tak ada gunanya.

"Come here Lisa-ya, unni mu satu ini tak akan memarahimu" Rose mengayun kan tangan menyuruh Lisa kembali duduk di sampingnya.

"Yaaaakk!!!" Lisa berteriak karena Rose yang menggigit pipinya

"Itu hanya peringatan kecil, kau harus belajar menghilangkan kebiasaan buruk mu itu" Jennie kembali berucap, membuat Lisa teringat tentang ancaman Jennie beberapa waktu lalu mengenai motornya.
.
.
.
"Maaf unni tidak bisa mengantarmu seperti biasa nanti" Ucap Jisoo penuh penyesalan

"Tidak apa unni, namun pastikan kau menonton ep 0 hari selasa nanti" Lisa kembali mengingatkan, setelah ia melakukan hal yang sama sebelumnya kepada ke dua unninya yang lain.

"Unni berjanji untuk itu" Jisoo mengecup sekilas bibir Lisa, lalu pergi menuju mobil yang sudah disiapkan.

Lisa melambaikan tangan ke arah kakak sulungnya yang mulai menghilang dari balik jalanan keluar mansion Lee. Kini hanya ada dia, Nara, dan beberapa maid lainnya di dalam mansion, ketiga kakaknya pergi karena urusan masing masing pagi ini.

"Eomma....aku ingin brownis cokelat buatan mu" Lisa datang menemui Nara yang sedang merawat bunga di taman belakang

"Tunggu sebentar, eomma selesaikan ini dulu nde??" Sahut Nara menoleh mendapati anak majikannya yang memainkan ayunan layaknya anak kecil.

"Siap eomma, aku sekalian latihan di ruang dance sembari menunggu eomma" Setelah mengucapkan itu Lisa mengecup pipi Nara dan berlari kecil menuju lantai 3 tempat ruang dancenya berada

"Eng??" Lisa sedikit terheran dengan ruangan yang berisikan kumpulan piala ataupun piagam prestasi seluaruh anggota keluarga Lee terbuka.

"Siapa yang membuka dan tak bisa menutupnya kembali??" Gumam Lisa, niat hati ingin menutup namun ia malah melangkah masuk.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang