12. Allow

1.7K 167 2
                                    

2 Desember 2017

"Sunbae, aku tau kejadian 2 bulan lalu adalah ulah mu. Ku mohon apapun alasannya jangan mengganggu ku lagi, lebih baik kau doakan aku debut dengan begitu aku tidak ada di lingkungan yang sama atau jalan yang sama dengan mu"
Sudah cukup lama ke dua siswi itu terdiam di ruang olaharga indoor, hingga Lisa memulai pembicaraan.

"Ku kira kau begitu bodoh Lisa" Wanita bermata kucing itu berucap tajam tanpa melihat Lisa di sampingnya.

"Aku tau kau merasa terebut akan posisi mu Sunbae. Dan kau juga cemburu pada Hyunjin oppa" sekilas wanita itu menoleh kaget ke arah Lisa

"Pahamilah Hwang Yeji-shi aku tetap bisa bertahan, bahkan kau rela membayar para pembully ku dulu untuk foto yang kau unggah itu. Tapi ku akui perbutan mu cukup  berhasil membuatku menjadi adik dan anak yang buruk di mata keluarga ku" Terang Lisa menerawang hubungan dengan keluarganya yang tak kunjung membaik.

Lisa seperti tak mendapat kesempatan untuk berjumpa dengan ketiga kakaknya atau hanya sekedar berkabar dengan orang tuanya. Bahkan minggu depan adalah final sekaligus penentuannya untuk menjadi peserta yang berhasil debut atau tidak.

"Bagus lah, aku senang mendengarkan hal itu" Yeji wanita bermata kucing yang selama ini berjuang keras menjatuhkan Lisa karena rasa iri, sempat terjatuh sakit karena histeris melihat Lisa tetap kokoh meraih impian di 99 Girls.

"Hahaha, aku tau itu. Aku akan tetap merahasiakan perbuatan kotormu itu sunbae, apalagi kepada hyunjin oppa" Lisa bangkit dari duduknya dan meningalkan Yeji sendirian.

Hwang Yeji hanya tersenyum sinis, menganggap Lisa terlalu sombong. Hwang Yeji percaya jika suatu saat akan ada bencana yang akan terjadi pada Lisa.

Hwang Yeji adalah andalan dari Yongsan International School ini, namun ketika Lisa masuk dia merebut posisi Yeji sebagai anak kesayangan para guru sains serta selalu menjadi juara dalam perlombaan math yang sama.

Kebencian Yeji semakin bertambah ketika sahabat yang ia cintai Hyunjin menaruh perhatian lebih pada Lisa. Hyunjin memang mengagumi Lisa sebagai anak jenius, namun tak lebih dari sekedar teman.

Yeji dengan sepihak mengambil kesimpulan bahwa Hyunjin menyukai Lisa.

...

"Yeji!! Aku benar benar tidak menyangka kau sekeji itu..." Siapa sangka Hyunjin tepat berada di samping Yeji dan Lisa tepat pintu masuk lapangan, saat mereka sedang mengobrol tadi. Sosok Hyunjin tak terlihat karena terhalang dinding.

"Hyunjin aku bisa menjelaskan semuanya" Dengan tergagap Yeji menatap mata Hyunjin

"Kau bahkan tak tau malu dan tak meminta maaf pada Lisa, seolah dirimu tidak bersalah Yeji aaaa!!" Hyunbin berteriak keras pada Yeji

"GEURE!! SEMUA MEMANG SALAH KU, NAMUN JANGAN KAU LUPAKAN KAU LAH YANG MEMBUAT KU SEPERTI INI" Yeji membalas dengan berteriak balik, dan mendorong tubuh Hyunjin dengan keras sampai dia tersungkur kebelakang.

"Aku tak mengenal mu lagi Yeji-ni" Guman Hyunjin pelan tanpa berusaha bangkit atau menahan Yeji yang pergi meninggalkannya sendirian.
.
.
.
.
.
.
"Kau berjanji tidak akan melupakan ku eoh?" Somi mulai berkaca kaca ketika mendengar keputusan lisa yang akan home schooling jika dirinya berhasil debut.

"Kau lucu sekali Somi, kalian bertengkar ketika bersama dan sekarang kau menangis???" Mina melihat Somi mulai menangis di tanpa suara.

"Eng. Uljima Somi-a" Lisa mengangkat dagu Somi untuk melihat jelas wajah temannya itu.

"Kau ingat janji kita bertiga untuk meraih Oxford bersama??" Tanya Lisa dan Somi mengangguk kecil dengan air mata yang masih mengalir.

"Kita akan berjuang di tempat yang sama nanti, ini hanya 2 tahun Somi-a. Lagi pun aku tak pasti debut hahaha" Ungkap Lisa mengingatkan jikalau masih ada waktu seminggu untuk pengumuman debutnya.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang