19. Holiday

1.5K 113 1
                                    

8 Januari 2019

Seorang main dancer di sebuah grup idol yang sedang berada di puncak kejayaan meregangkan otot lehernya. Pandangannya beralih ke arah luar jendela mobil, rintik hujan membasahi kota Seoul.

Senyuman tiba tiba tercetak jelas pada wajah bak boneka barbie. Sekiranya untuk dua minggu ke depan dia bisa beristirahat dan melepas rindu dengan keluarganya.

"Lisa-ya. Hyung akan membuat sedikit kejutan nanti, ku harap kau tak marah nde" Hoseok melirik ke arah cermin tengah, ditemukannya sosok gadis yang ia jaga selama ini hanya menaikkan satu alis.

"Asal kau tak lupa janjimu, untuk mengajak Seongmin pergi liburan" balas gadis itu dan melanjutkan acara melihat gerimis di luar.

"Siapa disini yang sebenarnya kakak Seongmin eoh? Apa di otak mu hanya ada Seongmin?" Hoseok memutar badannya, lampu lalu lintas sedang menyala merah sehingga Hoseok bisa melakukannya.

"Kau ingin bertanya pada Seongmin lansung?? Aku akan menelponnya" Balas gadis itu, dia bukan menganggap remeh Heseok, hanya saja dia sangat menyayangi Seongminnya.

"Ya ya, kau pemenanganya Lisa-ya..Ku rasa SeongLi benar benar real" Gerutu Hoseok di akhir kalimatnya, Lisa terkekeh melihat raut wajah Hoseok melalui spion tengah.

Mobil Porsche putih terus melaju sedang, kedua manusia itu hanya diam setelah gerutuan Hoseok sebelumnya. Hingga memasuki kawasan elit mansion para pebisnis besar terlihat, Lisa duduk tegak karena merasa gugup.

"Itu lah akibat dirimu tak pernah pulang ke mansion, padahal semua member mu selalu menyempatkan pulang" Hoseok menyindir Lisa, Lisa hanya mendengus kesal.

Huffft..
Helaan nafas Lisa terdengar begitu berat, Hoseok hanya tersenyum sembari menurunkan barang-barang Lisa dari bagasi dan juga dari kursi sampingnya. Lisa baru saja pulang dari LA kemarin sehingga banyak oleh-oleh yang Lisa beli untuk keluarganya.

"Lisa-ya. Apa hyung masuk sendiri tanpa dirimu?" Hoseok menyadarkan Lisa dari tatapan kosongnya. Lisa memiringkan kepala yang sudah menjadi kebiasaan semenjak dirinya sering melakukan Vlive, seolah menyingkirkan kegugupannya.

"Gure kajj.." Sebelum Lisa melanjutakan, dia terlebih dulu tertegun melihat semua anggota keluarganya memakai kaus hitam dan bergambarkan foto Lisa saat dia konser di London salah satu konser yang sangat berkesan buat Lisa.

"bogoshipeo Lisa-yaaa" Sorak para wanita keluarga Lee termasuk sang mommy, hingga Lisa tak tersadar membuka mulutnya untuk seperkian detik. Sang daddy terkekeh dan menikmati adegan yang jarang ia lihat beberapa tahun belakangan ini, direntangkan tangannya dan disambut baik oleh si bungsu.

"Ya! Lisa, astaga kita yang heboh dan kau memilih daddy" Pundung Rose melihat adiknya yang berbalik arah untuk memeluk sang daddy. Lisa tersenyum menanggapi, dan dengan mudahnya Rose kembali tersenyum setelah Lisa beralih untuk memeluknya.

Lisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal menunggu respon keluarganya setelah mereka mendapatkan pelukan hangat dari Lisa. Mommy melangkah mendekati si bungsu menggiringnya duduk, sedangkan yang lain malah menatap Hoseok menunggu sesutatu yang sudah mereka sepakati. Lisa acuh dengan hal tersebut dan memilih menyantap camilan dan membuka roomchat pada hpnya.

"Baik, ini tuan laporan kesehatan Lisa selama ini" Setumpuk kertas diserahkannya pada Lee Dongwook, Lisa lansung mendongakan kepalanya merasa akan ada bencana kedepannya.

"Biar Jisoo yang membaca daddy, hmmm" Jisoo mengambil laporan dari tangan Dongwook, dan membaca dengan perlahan. Rose dan Jennie berdiri disamping Jisoo juga ikut membca lembaran-lembaran tersebut.

Lisa menatap Hoseok dengan senyuman yang begitu menyedihkan, Hoseok hanya mengangkat bahunya dan tersenyum mengejek. Ditiupnya poni yang selama ini ia jaga, kini ia tau arti perkataan Hoseon saat di perjalanan pulang tadi.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang