36. Career

796 79 1
                                    

27 Oktober 2023

Sudah hampir 4 tahun Lisa dan para sahabat berjuang di Negeri Kerajaan, selama itu pula Lisa tidak pernah pulang ke Korea. Hal tersebut tidak membuat hub Lisa dan keluarga kembali renggang, keluarga Lee rutin mengunjunginya bahkan akan tinggal disana saat jadwal liburan keluarga mereka. Begitu juga dengan sang kekasih, Jungkook yang dengan bucinnya mengunjungi Lisa tanpa lelah.

"Aaahhh ini malam terakhiiirrrr" Somi berteriak di atas balkon, dia dan para sahabatnya sedang melakukan pesta malam terakhir di London.

"Som ini udah malam, jangan sampai petugas kemari karena keluahan penghuni lain" Mina memperingati, Somi kembali duduk bersila.

"Bakalan rindu nih sama suasana London, Nadine segala pake party di bar lagi" Lisa mengeluhkan sahabat kuliahnya yang lebih memilih party di luar. 

"Sabar, ada baiknya sifat over protectif keluarga mu itu. Buktinya kau tidak hamil di luar nikah kan meski 4 tahun hidup di negara orang" 

Plak

"Awh" Somi mendelik mendapati geplakan dari Lisa, Mina hanya terkekeh. Somi lebih blak blakan karena pengaruh alkohol.

"Mulut mu seperti tidak bersekolah saja" Lisa merengut, bisa bisanya sang sahabat menilai dirinya seperti itu. Meski dibebaskan, ah benar juga. Lisa dulu pernah terjun ke dunia malam balapan rokok dan sedikit alkohol.

"Udah inget masalalu?" Somi memicingkan matanya mengamati ekspresi Lisa saat ini. Lisa hanya memberi cengiran bodoh dengan tangan yang mengelus tengkuknya canggung.

Keduanya lanjut mengobrol entah itu mengenai kenangan selama mereka di sini ataupun mengenai masa depan mereka yang suadh tertata rapi. Somi yang berhasil menerima tawaran kerja dari salah satu agensi besar untuk menjadi mentor para trainee di sana. Mina yang akan kembali ke Senior High School dulu untuk menjadi guru. Dan Lisa yang berhasil menjadi dosen di Universitas ternama korea.

"Emang ya otak mu itu, gila gilanya udah dapet gelar M.S di tahun ke empat" Somi berceloteh mengenai kepintar Lisa yang berhasil meraih gelar Master of Science pada bidang matematika.

"Namanya tuh berkat Tuhan, lagi pula ini setimpal ya dengan diriku yang mengajar setelah pulang dari kuliah. Mengajar orang sepantar tuh sulit, banyak yang ngeremehin" Somi mengangguk angguk mengerti, tentu dia tau seberapa keras Lisa berjuang untuk gelarnya itu.

"Gila ya di umur yang masih muda udah jadi dosen aja" Somi masih terus meracaukan kekaguman dirinya terhadap Lisa

"Min, gwencana?" tanya Lisa yang mendapati Mina hanya menatap perbkncangan mereka tanpa berkomentar

"YAa!!Gwenchana?" Somi bergegas mendekat dan menangkup wajah Mina yang kini tengah basah karena tangis.

"Waee?" Lisa ikut mendekat, meraih kedua tangan Mina untuk ia genggam.

Mina mencoba untuk tendang dan tidak tenggelam dalam emosi yang tiba tiba meluap itu.

"Mulai besok, kita akan sulit untuk berkumpul bersama lagi. Hiks" Mina menjelaskan secara singkat namun jelas bagi kedua sahabatnya.

Tidak mudah memang melupakan begjtu saja kenangan selama 4 tahun di sini. Berjuang bersama, bahkan mereka pernah demam di waktu yang bersamaan. Saling menyemangati dan saling menghibur.

"Gwencana hmm, kita masih dalam satu kota. Setiap bulan kita reuni hmn. Gwencana eoh" Lisa berusaha untuk tidak ikut dalam emosi yang tiba tiba menguasai ruangan tempat mereka berkumpul itu

"Uljima, aku akan ikut menangis jika kau terus seperti ini" Somi memeluk Mina, Lisa hanya memperhatikan ke duanya. Cukup bingung sebenarnya kenapa kesedihan itu hadir, sedangkan mereka masih tetap bisa berjumpa di sana.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang