8 Oktober 2019
Dua orang gadis yang saling menatap dengan tatapan yang berbeda, dimana gadis yang lebih muda menatap dengan penuh kekesalan sedangkan gadis yang lebih tua terpaksa harus berada di posisi seperti ini. Keduanya sedang berada di kamar mereka sendiri, tak ada siapapun kecuali mereka. Sehingga gadis yang lebih muda merasa leluasa untuk melampiaskan kekesalannya.
"Yaa!! unni, jebal...just tell me, was I did something wrong?" Seongmin, gadis yang lebih muda dibandingkan Lisa teman sekamarnya menahan untuk tidak menyakiti siapapun di sini meski kekesalnnya sudah mencapai puncak.
"Nothing" Jawaban Lisa membuat Seongmin mendongak dan menghela nafas kasar melalui mulut, serta sedikit terdengar erangan di sana.
"semenjak pulang dari Jepang, kau...ck kau mendiami ku unni. Kau bahkan, dapat dihitung berapa kali kau menyapa ku. Yaaa unni, kita sekamar dan kita tinggal bersama untuk waktu yang tidak sebentar. Kan aku sudah mengatakan dari awal, jika aku memang ada salah katakan saja unni. Jangan tiba-tiba kau berubah tanpa...." Seongmin sedikit menjeda kalimatnya untuk menarik nafas meredakan emosi.
"Kau tidur lebih dulu, masuk kamar hanya untuk mandi, bahkan berjalan pun kau selalu bersama unni yang lain. Ah yaa, bahkan saat kau sesak kemarin kau menepis ku unni. Okeee, jika itu mau unni. Aku akan meminta untuk pindah kamar, anni anni aku akan membeli apartemen sebelah agar kau lebih nyaman di dorm. Mungkin unni sudah bosan dengan ku" Seongmin melangkah untuk membuka lemarinya, Lisa masih bungkam. Namun matanya mengikuti apa saja yang dilakukan oleh Seongmin.
"Kau masih menjadi unni ku Lisa unni. Sama seperti Seulgi unni, kau keluarga tanpa darah bagiku. Dan yaaah, jika kau merasa rindu dengan ku, kau bisa pergi ke apartemen ku. Dan izinkan aku bercerita sembari menata barang barang ku. Kau tak perlu menanggapi, cukup dengarkan. Karena setelah ini, aku hanya akan menunggu unni berbicara terlebih dahulu dengan ku" Seongmin menoleh dan didapatinya Lisa masih berada dalam posisi yang sama.
Entah mengapa setelah meluapkam kekesalannya tadi, Seongmin ingin bercerita pada Lisa. Ia hanya merasa mungkin tidak ada kesempatan lain untuk dirinya bercerita pada salah satu Eonnie tersayangnya itu.
"Aku akan menjual penthouse ku, dan aku mungkin memperpanjang waktu ku tinggal di Brazil. Aku akan membuka usaha di sana, usaha kecil kecilan mungkin. Mungkin aku juga akan kuliah dan mengambil jurusan pemrograman atau data science, karena itu aku butuh banyak waktu untuk belajar akhir-akhir ini hahahaha. Unni mungkin tidak tau, aku selalu berada di ruangan Changwook samchon yang khusus untuk beristirahat di agensi, lalu belajar sepanjang malam di sana. Dan aku yakin unni terlelap nyenyak tidur di sini karena itu. Maka dari itu, aku berpindah agar tidak merepoti Chanwook samchon dan membuatmu nyaman sepanjang waktu saat di dorm ini"
"Seongmin-a..." Suara Lisa tercekat, bibirnya terlalu kaku untuk berbicara.
"kau ingin mengatakan sesuatu?"
"Kau berkencan dengan Kaeun unni?" nada yang kecil dan tempo yang cepat, namun Seongmin menangkap jelas pertanyaan itu.
"Dari mana kau tau unni? " Seongmin merasa dia sudah menyembunyikan dengan baik, sehingga tak satu orang pun kecuali Tuhan yang mengetahui hubungan terlarang itu.
Mata Lisa berkaca kaca, dia menatap lurus ke arah Seongmin yang menghentikan kegiatannya. Lisa menjadi mengingat jelas kembali, tangkapan retinanya yang menjadi memori saat hari malam terakhir di Jepang. Tetesan air mata keluar tanpa seizinnya, entah perasaan apa yang hinggap di hatinya, namun dia merasa sesak karena perasaan itu. Tanpa mengucapkan apapun, Lisa pergi dari kamar dan membanting pintu kamar dengan keras.
"unni.....aahh permasalahan ini menjadi lebih rumit dibandingkan ujian masuk universitas yang kemarin aku coba kerjakan."
Seongmin berkali kali menghela nafas beratnya, apa dia semenjijikan itu dimata Lisa. Lalu bagaimana jika hubungannya diketahui oleh masyarakat luas. Seongmin hanya bisa berharap Kaeun selingkuh dan segera memutuskannya, karena ia pikir itulah jalan yang terbaik tanpa ia harus melukai hati siapapun. Pikiran yang cukup gila, namun menjadi jalan teraman saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
FanfictionPlease Just Choose to Stay . . . . Kisah seorang gadis bermarga Lee, rasa kesepian yang selalu menemaninya semasa kecil. Berjuang untuk karir yang tak sejalan dengan karir keluarganya. Kisah si Bungsu Lee yang seolah mendapat perhatian dari kelurga...