22. Lisa made a mistake again?

1.4K 134 2
                                    

7 Agustus 2019

"Kalian pergilah ke kantin rumah sakit untuk makan, biar daddy yang menjaga mommy" perintah Dongwook pada ketiga anak gadisnya.

Dongwook merasa cukup tertekan saat ini karena masalah penggelapan dana yang dilakukan karyawannya dikantor, ditambah kondisi sang istri yang menurun karena trerlalu stres memikirkan si bungsu yang tak kunjung pulang ke mansion.

Ketiga anak Dongwook dengan berat hati meninggalkan kamar rawat sang mommy, Jisoo sebagai kakak pertama harus memberi contoh agar kedua adiknya dapat meniru. Sepanjang perjalanan menuju kantin ketiganya hanya diam, bahkan ketika makanan datang pun mereka tetap diam dengan tatapan yang kosong.

"Na jinjja, aku akan menghukum anak itu nanti. Ahh dia membuat mommy masuk rumah sakit" Jennie sungguh merasa kesal pada sosok yang juga ia rindukan. Rose tak merespon apapun akan kekesalan kakak keduanya, dia meminum segelas air putih yang disajikan dan hendak berdiri untuk kembali ke kamar rawat inap Inna.

"Bogo rose-ya, " Rose tertahan karena cekalan dari kakak sulungnya, dia menunduk untuk melihat Jisoo lalu menggeleng pelan.

"YA!! Kau juga ingin sakit huh? Kau pikir unni tidak tau kegiatan padatmu minggu ini, kau ingin menambah sakit mommy. KAU INGIN SEPERTI LISA" Jennie berbicara dengan nada yang cukup kencang, tentu itu mengundang banyak pasang mata. Untungnya Jungmoo supir Jisoo sekaligus orang yang mengikuti Jisoo kemanapun untuk menjaga Jisoo ada di sana, dia bisah mewakili ketiganya untuk meminta maaf.

Jisoo menghela nafasnya kasar, dia menarik lebih kencang Rose agar duduk kembali. Dan menatap sinis ke arah Jennie.

"Tidak bisakah kalian tenang. Mommy hanya down, lusa jika pikirannya bisa fresh dia pasti akan pulang"

"UNNI! Hanya? Kau tau Mommy orang yang terlahir dengan imun yang kuat huh? Bahkan hanya sekali dalam setahun dia mengalami flu. Neo molla??" Jennie menyisir rambutnya ke belakang, dia merasa sangat lelah dengan keadaan hari ini. Design yang tiba-tiba dicuri oleh bawahan dan dijual, itu sudah membuatnya untuk bermalam di club saat ini.

"Jennie-a, nado himteuro. Apa dengan kau marah seperti ini, semua akan menjadi lebih baik. Tenangkan dirimu terlebih dahulu, apa perlu ku ingatkan seberapa sering kau menyesal atas kemarahanmu yang selalu menggebu-gebu seperti ini." Ucapan Jisoo membuat Jennie terdiam, dan meminum air putih dingin di depannya.

"Rose-ya bogo, palli" Jisoo beralih pada Rose yang masih mengaduk-aduk makanannya tanpa berniat untuk menyuapkan dalam mulut.

...

...

...
Di gedung yang sama namun tempat yang berbeda, ternyata Lisa sudah mendengar kabar mommya masuk rumah sakit. Dia bergegas untuk memutar balik arah mobilnya dan pergi kerumah sakit, hari ini adalah hari libur yang dijanjikan oleh pimpinan perusahaan sebelum ia berangkat ke Jepang.

Lisa berlari dan melupakan masker yang biasanya selalu ia pakai saat berada di tempat umum, sehingga ia menjadi pusat perhatian setiap orang yang berda di rumah sakit. Kedua tangannya terkait satu sama lain, di dalam lift ia menyempatkan diri untuk berdoa pada Tuhannya. Sama seperti Jennie, dia mengetahui betul bahwa Inna bukan tipe orang yang gampang masuk rumah sakit dan ini pertama kalinya Inna melakukan rawat inap.

"Mommy" Lisa lansung memanggil mommynya ketika baru saja membuka pintu kamar rawat inap Inna. Inna menoleh dan air matanya mengalir begitu saja ketika menyadari bahwa obatnya sudah datang.

"Mianhae, na jeongmal mianhaeyo Mommy" Lisa memeluk erat Inna, dan dibalas tak kalah erat oleh Inna.

"Mommy sangat-sangat merindukan mu sayang, kau baik-baik saja kan? tidak pernah jatuh sakit bukan? kapan terkahir batuk mu hmm?" rentetan pertanyaan keluar dari mulut Inna, Lisa menggeleng dan mengucapkan semuanya baik-baik saja.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang