18 Oktober 2019
Sedari beberapa hari lalu member SevG, satu persatu selesai dengan kegiatan individu mereka. Kini mereka terfokus akan projek akhir untuk CB terakhir SevG. Dan hari ini merupakan jadwal SevG untuk belajar koreo dari sang coach yang sudah membuat koreo pada lagu utama album terkahir SevG.
"Cak cak dung dung, geure chowa. Tangannya agak diberikan power pada ketukan ini, seperti Lisa" ucap sang coach menunjuk Lisa untuk memberikan contoh pada para member yang lain.
"Baik, kita mulai dari awal ya..." coach melangkah ke arah sound system dan menyalakan musik, setelahnya si coach izin meninggalkan tempat untuk pergi ke kamar mandi.
"Apa kalian lelah?" Lisa sebagai main dancer menanyai para membernya, pasalnya waktu sudah mulai malam dan latihan sudah berjalan sedari 4 jam yang lalu.
"dua kali lagi Lisa-ya, kajja" Sejeong berteriak semangat, meski keringat sudah membuat kausnya benar-benar basah. ke tiga member lain mengiyakan.
"Kaeun unni?" tanya Lisa ketika melihat sang leader yang diam saja dan hanya memperhatikan Seongmin melalui cermin depan.
"Unni!"
"ah nde?" Kaeun tergugah dari fokusnya karena senggolan Chowon yang berada di sampingnya
"bagaimana kalau satu kali lagi saja?" ucap Kaeun menawarkan, dia benar-benar sedang khawatir sekarang karena Seongmin yang sering membuang nafasnya kasar.
Semua anggotanya setuju, dan coach kembali ketika mereka menggerakkan tubuh dengan kompak. Sang coach tersenyum lebar, merasa bangga pada anak didiknya yang cepat mempelajari gerakannya. Namun ketika matanya melihat gerakan Seongmin, dia memicing merasa ada sesuatu yang salah dengan sang maknae SevG.
Sesuai dengan dugaan pada magian pre-chorus, Seongmin mengangkat tangannya dan dengan segera sang coach menghentikan putaran lagu. Belum sempat langkahnya mendekati Seongmin, si maknae sudah terjatuh terduduk. Membuat seluruh manusia di sana panik dan segera menghampiri Seongmin termasuk Lisa.
"Wae wae, Seongmin a" Kaeun sangat panik melihat kekasihnya untuk ke dua kalinya terjatuh, setelah satu tahun lebih berlalu.
"Unni apa, nomu apa" Seongmin dengan air mata yang sudah mengalir deras, dan tangan kanan yang sudah kaku tak bisa di gerakan serta tangan kiri yang meremas kaos bagian dada.
"HYUNG!!! BAWA DIA KE RUMAH SAKIT CEPAT" dan untuk pertama kalinya, Lisa berteriak memanggil hyungnya. Orang yang ada di sana tidak peduli akan teriakan Lisa, karena Seongmin yang merintih kesakitan.
"Jangan menolak oppa, pikirkan SevG yang akan susah jika kau sakit." ucap Hoseok yang memaksa Seongmin menerima gendongannya
"nomu apayo oppa" lolos sudah air mata Hoseok, badannya tiba-tiba mendingin. Tidak tau akan apa yang terjadi pada adiknya, namun ia yakin ini sudah tidak dapat ditahan lagi.
"Aku ikut oppa" Kaeun dengan tergesah menyusul keduanya.
Keduanya berjalan dengan cepat, menaiki lift menuju basement F1 tempat mobil Hoseok terpakir. Kaun masuk ke mobil penumpang, memposisikan dirinya untuk menjadi bantalan Seongmin. Tanpa mereka sadari ternyata Lisa juga mengikuti mereka dan sudah duduk di samping kemudi. Lisa menyentuh lengan Hoseok bertujuan untuk menenangkan laki-laki itu, karena akan berbahaya jika menyetir dengan perasaan kacau.
"Seongmin a...unni ga mianhae" Ucap Lisa dalam hati, entah mengapa ia begitu merasa bersalah. Setelah malam saat Seongmin berpindah, Lisa belum sempat menegur Seongmin dan mengajaknya berbaikan. Bukan karena enggan, namun situasi mereka yang tidak sempat berdua saja.
...
...
...
...
"unni, kau baru pulang?" tanya Rose yang melihat Jisoo berjalan dengan lesu melewati ruang tengah. Jisoo menatap ke arah adiknya lalu memutuskan untuk mengambil posisi di samping sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
FanfictionPlease Just Choose to Stay . . . . Kisah seorang gadis bermarga Lee, rasa kesepian yang selalu menemaninya semasa kecil. Berjuang untuk karir yang tak sejalan dengan karir keluarganya. Kisah si Bungsu Lee yang seolah mendapat perhatian dari kelurga...