10 Desember 2019
Makan malam keluarga Lee sangat sunyi, masing-masing dari mereka terfokus untuk menyantap makanannya meski tidak bisa menikmati sebagai mana mestinya. Jisoo yang selesai terlebih dahulu bangkit dari duduknya dan ingin berpamit untuk pergi ke kamar terlebih dahulu.
"Chakkaman Jisoo-ya, ada yang ingin daddy tanyakan" Jisoo kembali duduk, dia menatap satu persatu adiknya sekilas, Rose hanya mengangkat kedua bahunya pertanda tidak tau.
"Kau menuntut kepala pimpinan Hwang?" Nada Dongwook terdengar dingin, dia tidak benar mengetahui apa yang sedang Jisoo rencanakan. Jisoo mengangguk tanpa mau menoleh ke arah sang ayah.
Inna mengelus pelan lengan sang suami untuk menenangkannya, karena sang suami yang terlihat ingin sekali memarahi Jisoo. Dongwook sadar betul setelah kejadian penggelapan dana beberapa bulan lalu, perusahaanya masih lancar tak menemui kendala apapun. Bahkan anggota keluarganya sehat semua, dan terlihat baik di matanya saat ini.
"Bisa daddy mengetahui alasannya?" Jisoo akhirnya melihat ke arah sang Daddy dan menatapnya sebentar lalu memilih untuk menatap sang Mommy.
"Dia sudah hampir membunuh mommy ku, dan dia berhasil melukai adik ku. Duwesoyo?" Jisoo membuang nafasnya kasar, Dongwook dengan panik berdiri dan mengecek tubuh kedua anaknya yang lain satu persatu.
"Bukan mereka, tapi adik bungsu ku"
"Jinhyuk cepat lakukan panggilan pada Hoseok suruh dia untuk membawa Lisa pulang" Inna menatap bingung ke arah dua orang yang seperti berselisih paham ini, karena sampai saat ini dia tidak mengetahui permasalahan suaminya dengan si bungsu.
"Tck, DADDY jom jebal geumanheyooo!! Lisa sedang sibuk menyiapkan comeback terakhirnya, dan sekarang dia sedang beristirahat setelah seharian sibuk dengan syuting MV nya di pulau Jeju" Jelas Jisoo, tangannya meraih cepat hp Jinhyuk yang sudah berhasil menghubungi Hoseok. Jisoo mengatakan tidak ada apa-apa, dan meminta Hoseok untuk terus menjaga Lisanya.
"Yeobo...."
PRANK!!
Inna yang belum selesai mengucapkan kalimatnya dibuat terkaget dengan tingkah Dongwook yang membanting botol wine ke lantai dengan keras, Dongwook menunjukkan sisi yang sangat jarang ia tunjukkan dihadapan keluarganya. Jennie dan Rose tidak terkejut, karena mereka lebih terkejut dengan berita yang Jisoo sampaikan mengenai orang yang berhasil melukai si bungsu."Bilang pada daddy, apa yang si brengsek Hwang itu lakukan pada mommy dan adikmu. PALLI JELASKAN JISOO-YA!!" Jisoo tertawa kecil, dia menghampiri Dongwook. Dongwook digiring untuk duduk kembali, sifat yang menurun pada anak keduanya Jennie dan tentu hal yang sangat tidak disukai oleh Jisoo.
"Mommy tenangkan daddy terlebih dahulu nde, besok malam akan Jisoo jelaskan. Sekarang Jisoo sangat lelah dan butuh istirahat. Jaljayo mom" Jisoo mengecup pipi Inna dan berlalu pergi meninggalkan mereka, Jennie segera menyusul sang kakak begitu juga dengan Rose.
Mendengar langkah kaki yang menghampirinya, dia menghentikan langkahnya tepat di depan kamar si Bungsu. Dia menatap wajah kedua adiknya yang kini sedang terlihat sangat khawatir.
"Haaahh, kalian juga beristirahatlah. Unni akan....."
"Katakan unni, mana bisa aku beristirahat jika mengetahui ada yang melukai adikku" Rose matanya mulai berkaca-kaca membayangkan Lisa yang mungkin kesakitan sendirian di sana.
"Aku akan menghabisnya, katakan saja apa yang dia lakukan pada Lisaku" Jisoo tertawa keras, kedua saudaranya bahkan sampai memotong ucapnnya dan berlagak sangat mengkhawatirkan si Bungsu. Sungguh lelucon yang menyayat hati.
Jennie dan Rose menatap heran ke arah Jisoo, apa ada yang lucu dengan ucapan mereka. Ketika Jennie hendak membuka mulut untuk kembali memaksa Jisoo mengatakannya malam ini, Jisoo terlebih dahulu membuka suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY
FanfictionPlease Just Choose to Stay . . . . Kisah seorang gadis bermarga Lee, rasa kesepian yang selalu menemaninya semasa kecil. Berjuang untuk karir yang tak sejalan dengan karir keluarganya. Kisah si Bungsu Lee yang seolah mendapat perhatian dari kelurga...