33. Recovery

1.5K 118 5
                                    

2 Februari 2020

Sudah 1 minggu Lisa dirawat di rumah sakit milik keluarga Lee, perkembangan setelah oprasi cukup berjalan cepat. Kondisi Lisa juga membaik seiring waktu. Rasa sakit yang Lisa rasakan biasanya, sudah tak ia rasakan setelah keluar dari ruangan ICU. Keadaan Lisa yang membaik itu tak membuat keluarga Lee masuk atau membatalkan cuti sebulannya.

"Gak mau tau, Rose pengen satu minggu menemani Lisa di sana. Lagi pula kuliah Rose juga libur kan?" Rose terus merengek sedari beberapa menit yang lalu. Dia merencanakan sendiri untuk menetap beberapa hari agar dapat menemani adiknya yang akan memulai kuliah di Oxford.

"Kan Lisa udah ada temen unnie, unnie pulang saja bersama yang lain eoh?" Lisa menolak secara halus

"Kamu gk mau unnie ada di sana?" Rose menatap sinis ke arah adik yang masih berbaring bersandar kepada Jisoo yang bermain game di hp nya.

"Boleh ya dad, hmm please please?" Rose menggoyang goyangkan tangan Dongwook, dan memasang wajah semelas mungkin.

"Ntar kamu yang ngerepotin Lisa malah" ucap Jennie yang mulai mengalihkan pandangan dari layar Ipad nya

"Ya udah, gimana kalau kita bertiga aja yang kesana. Seenggaknya sebulan lah buat menemani Lisa membiasakan diri di tanah orang" Jisoo angkat bicara dengan tangan yang tak lepas dari memainkan game.

Lisa mendongak menatap Jisoo tak terima, hey apa apaan ini? Sejak kapan mereka menjadi super protektif seperti ini.

"Andwe, tidak tidak. Lisa ingin hidup mandiri, Oh c'mon " Lisa sedikit kesal dengan rencana Jisoo.

"Ya sudah kalau begitu, satu semester. Unni unnie mu ini akan menemani Lisa, bagaimana?" Kini Jisoo membalas tatapan adiknya yang sudah mengerucutkan bibirnya, sedangkan Rose dengan mata berbinar menganggukkan kepala secara antusias.

"Boleh juga ide mu unnie" sahut Jennie yang juga menatap ke arah Lisa, dengan alis yang dinaikkan satu.

"Haaah, oke oke satu bulan kalian bertiga. Tidak boleh bertambah, kasian karyawan kalian yang akan kerepotan ketika kalian tinggal dengan waktu yang lama" putus Lisa pada akhirnya mengalah, Dongwook dan Inna hanya tersenyum tanpa ada niatan untuk ikut campur ke dalam permasalahan ke empat putri nya.

"urusan bisnis masih bisa ditangani jarak jauh Lisa" ucap Jisoo lembut dengan tangan yang mengelus-elus punggung sang adik.

"Cih jarak jauh apanya, aku sering melihat Jisoo unnie keluar kamar tengah malam untuk menerima telepon. Siapa lagi kalo bukan dari karyawan unnie yang kerepotan mengurus kantor" ucapan Lisa membuat seluruh manusia di ruangan itu memusatkan perhatian ke arah Jisoo.

Jisoo tegang seketika, jantungnya berdegup lebih cepat seolah ketahuan tengah berselingkuh. Meski memang sebenarnya Jisoo seperti berselingkuh, namun Jisoo tak pernah menemui orang itu secara lansung. Dan adiknya yang terakhir berpikir positif jika Jisoo sibuk dengan bisnisnya.

"Jennie dengar dari Taehyung oppa, jika Jin oppa sulit menghubungi mu unnie" Pernyataan Jennie yang seolah meminta penjelasan.

"Jennie unnie, karyawan Jisoo unni bukan hanya Jin oppa. Kalian berhenti menatapnya, lihat unnie ku menjadi tegang ekkekekke" kekehan Lisa mengundang senyuman dari keluarganya, dan Jisoo unnie mendesah lega.

Rose anak yang paling peka, dan selalu mengandalkan perasaan sedikit merasa heran dengan wajah Jisoo. Jisoo tak pernah tegang jika itu menyangkut bisnis.

"Semoga Jisoo unnie tak melakukan hal yang aneh" ucap Rose dalam hati dan kembali duduk di sofa dan bersandar ke bahu kakak keduanya.

Jisoo kembali sadar dari rasa tegangnya, lalu mengacak pelan rambut Lisa. Adiknya ini tidak pernah berpikir negatif terhadap keluarganya, namun keluarganya dengan mudah berpikir buruk mengenai Lisa.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang