2 : Indonesia

3.2K 315 44
                                        

❤️❤️❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️
❤️
❤️

Setelah menempuh perjalanan udara selama sekitar enam belas jam, dan sampai di Jakarta-Indonesia sekitar jam 8 pagi, kini Harry, Villara, dan Arabbel telah sampai di rumah mereka.

"Pah, Arabbel tidur. Aku gak tega banguninnya, kayaknya dia capek banget," ucap Villara seraya mengelus rambut Arabbel yang tertidur dengan menyandarkan kepalanya dan memeluk pinggang mamanya dari samping.

"Yaudah, kamu turun aja pelan-pelan biar Arabbel aku yang gendong ke kamarnya." Harry yang duduk di samping kemudi membuka pintu mobil dan segera keluar untung menggendong Arabbel.

Harry pun mengangkat tubuh Arabbel dengan perlahan dan segera membawanya ke atas. Kamar Arabbel.

Sebelum berjalan masuk kerumah, Harry menyempatkan untuk meminta tolong pada Pak Rafi- supir pribadi keluarga Stynlic dan beberapa asisten rumah tangga untuk membantu membawa koper-koper mereka.

Sesampainya dikamar Arabbel, Harry membaringkan tubuh putrinya diatas kasur dan mencium singkat kening Arabbel kemudian keluar dan menutup pintu lalu menyusul Villara yang sudah duluan ke kamar mereka berdua.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Halo," ucap seorang laki laki yang sedang menelpon.

"ha, apa?" sahut orang yang ditelponnya.

"Bang, lo nanti pulang bareng sama bang Leon atau sendiri?"

"Sendiri gue, Leon pulang duluan. Gue masih mau latihan futsal dulu. Kenapa emang?"

"Oooo, gapapa. Gue nanti pulang lambat juga ya. Mau nugas di kafe depan sekolah."

"Paling Lo cuma nongkrong doang."

"Sok tau Lo, yaudah gue cuma mau bilang itu. Gue matiin ya."

"Hmm."

Sambungan telpon pun diputuskan.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Enghhh," Arabbel menggeliat di kasurnya.

Setelah tidur selama satu jam setengah, akhirnya Arabbel bangun di jam setengah sepuluh.

Arabbel melakukan peregangan layaknya orang yang baru bangun tidur. Awalnya Ia memang bingung mengapa tiba-tiba berada didalam sebuah kamar, karena yang dia ingat tadi dia sedang menyender pada bahu mamanya didalam mobil.

Tapi melihat bahwa ini adalah kamar lamanya yang berada di Indonesia senyumnya mengembang dan Ia yakin bahwa papanya lah yang menggendongnya ke kamar. Arabbel pun segera turun dari kasurnya dan hendak turun kelantai bawah.

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang