43 : Pertimbangan

1K 100 60
                                    

*Mohon koreksi dan kasih tau ya kalau ada typo dan salah penulisan*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Mohon koreksi dan kasih tau ya kalau ada typo dan salah penulisan*

Tinggalin jejak kalian ya, komen dan vote pliiisss biar aku semangat nulisnya... Yang vote sama komen baik banget deh, suer....

❤️
❤️
❤️

Alvarro duduk bersandar pada kursi mobilnya. Sudah dari sepuluh menit yang lalu mobilnya terparkir di halaman parkir sekolah tapi ia belum juga beranjak.

Sejujurnya Alvarro malas pergi ke sekolah hari ini. Selain karena malas bertemu Alka dan Kiara, ia juga lelah dan mengantuk karena tidak tidur semalaman.

Setelah terjadi keributan antara dirinya, Alka, dan Louis hingga akhirnya kedua orang itu memutuskan untuk kembali pulang tanpa hasil apapun, membuat kepala Alvarro semakin pusing memikirkannya.

Lamunan Alvarro buyar begitu saja saat seseorang tiba-tiba masuk ke dalam mobilnya dan langsung duduk di kursi sebelah kemudi, menutup pintu dengan kencang. Ia juga menolehkan kepalanya kebelakang saat tiga orang lainnya ikut masuk.

Mereka semua tiba-tiba masuk ke dalam mobilnya tanpa rasa berdosa. Kenzo di sebelahnya dan tiga yang lainnya di belakang dengan posisi Attara duduk di antara Ravenkha dan Kev.

"Mumpung masih pagi dan gue juga lagi malas ribut lo semua gue maafin," ucap Alvarro jengah pada semua sahabatnya.

"Al, tadi gue ketemu Abbel pas mau masuk gerbang," ucap Attara.

"Gak nanya."

Attara berdecak mendengar jawaban dari Alvarro, "yah, padahal gue mau ngasih tau kalau tadi dia berangkat sama cowok yang kemarin," ucap Attara membuat Alvarro seketika menoleh padanya. Bukan hanya Alvarro, tapi yang lainnya juga

"Hehe, tapi gue boong," lanjut Attara.

"Ta, lo--" Alvarro menarik napasnya dan langsung membalikkan badannya kembali menghadap ke depan. Suasana hatinya sedang tidak terlalu baik dan ia juga tidak ingin emosinya kembali memuncak karena melihat wajah dan sifat tengil Attara.

"Canda bosku, sensi amat deh."

"Jadi Alka itu abang lo?" tanya Ravenkha.

Alvarro berdeham malas untuk membenarkan ucapan Ravenkha.

"Kembar gitu sama Bang Alan?" tanya Kev yang lagi-lagi hanya dijawab Alvarro dengan deheman.

"Kiara?" tanya Kenzo.

"Bukan siapa-siapa. Ribet jelasinnya."

Mereka semua diam. Tidak ada lagi yang mengajukan pertanyaan pada Alvarro.

"Kalian masuk sini sebenarnya mau ngapain sih?"

Keempat orang itu saling pandang. "Gak tau. Iseng aja." Attara menjawab sambil mengambil botol minumnya dalam tas.

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang