Sesuai janji aku double up nih😭😭 tapi kalian juga harus janji buat ramein vote sama komennya. Jujur buat dia part ini butuh waktu yang senggang banget. Selesai test aku tuh jadi sibuk banget sama tugas yang seabrek😭 maap banget ya kalau lamaaaa.
TAPI PLIS DONG VOTE SAMA KOMENNYA. JUJUR SEJUJU JUJURRNYA INI AKU NGETIK JAM 1.44😭 mumpung malam minggu dan waktu luang ku cuma di mana ini jadi aku sempetin deh. Jangan banget ih kalian yang silent readers😢
*Mohon koreksi dan kasih tau ya kalau ada typo dan salah penulisan*
Tinggalin jejak kalian ya, komen dan vote pliiisss biar aku semangat nulisnya... Yang vote sama komen baik banget deh, suer....
💜
💜
💜Bik Ansi yang sedari tadi menunggu kepulangan Alka tidak pernah tenang dalam pikirannya. Ia memang tidak mengatakan apapun pada Louis saat majikannya tersebut selesai berbincang dengan tamunya. Harry.
Ia benar-benar tidak membicarakan apapun pada Louis tentang Alvarro yang tadi sempat datang ke sini. Tapi bagaimana dengan Alka? Laki-laki itu pasti sudah tau kalau tadi Alvarro ke sini. Bagaimana caranya berbohong?
"Bik."
"Eh, iya?" latah Bik Ansi. Ia sedang menyapu saat Alka secara tiba-tiba memanggilnya. "Baru balik, Nak?"
"Iya, Bik. Tadi gimana?" ucap Alka.
"Gimana apanya?" Bik Ansi berpura-pura tidak mengerti.
"Ayah sama Alva, Bik," jelas Alka.
"Oh itu— tadi Nak Alva gak jadi datang." Tentu saja ia berbohong.
Alka memicingkan matanya mendengar itu. "Tadi dia chat Alka katanya sudah sampai. Dia juga sempat nanya ruang kerja Ayah. Bibik kenapa nih?"
Bik Ansi meringis, "aduh gini, Nak. Tadi Nak Alva memang ke sini. Sebentar aja tapi. Tadi pas Bibik baru selesai bikin minum, Bibik liat dia baru turun dari lantai atas. Gak tau juga kemana. Tapi dia langsung pergi. Nak Alva bilang jangan kasih tau siapa-siapa kalau dia datang."
"Gimana, gimana?" Alka mulai bingung. "Dia lama gak, Bik, di atas?"
"Enggak terlalu lama kok. Orang Bibik mau bikin minum tadi dia masih duduk di ruang tamu. Pas Bibik naruh minumnya dia baru turun tangga," jelas Bik Ansi.
"Ayah tadi di mana?"
"Bapak tadi lagi ngomong sama tamunya di ruang kerja pas Nak Alva ke sini. Makanya gak sempat ketemu."
"Tamu?"
"Iya. Bapak yang kemarin sempat ke sini sama keluarganya."
🥀🥀🥀🥀🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan ARABBEL
أدب المراهقين"it hurts when I make a promise" Arabbel pikir ia sudah bebas, tapi ternyata tidak. Itu semakin parah. Sesak dan kesakitan sudah menjadi makanan sehari-harinya. Bahkan darah terbuang sia-sia dari tubuhnya. 17 tahun adalah impiannya, dan baginya itu...