28 : meyakinkan

1K 80 30
                                    

Coba putar lagu di atas deh. Aku belakangan lagi cinta banget sama lagu itu...

*Mohon koreksi dan kasih tau ya kalau ada typo dan salah penulisan*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Mohon koreksi dan kasih tau ya kalau ada typo dan salah penulisan*

❤️
❤️
❤️

Alvarro menyandarkan tubuhnya pada kusen pintu kelas. Memperhatikan dua orang berbeda jenis kelamin yang sedang berbicara di dekat tangga menuju lantai bawah.

Arabbel dan Kev sedang sedang asik berbincang hingga tak menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan sedari tadi. Alvarro.

Jam istirahat kedua tadi, Arabbel bersama Faliya datang ke kelas 11 IPS 1. Rencananya Arabbel akan memberikan buku tata surya milik Kev yang terbawa olehnya. Tapi saat sampai, Faliya langsung ke kantin berdua bersama Kenzo, sementara Arabbel masih berbincang bersama Kev mengenai buku-buku yang mereka suka.

"Ekhem...."

Alvarro membalikan tubuhnya saat merasakan ada seseorang berdiri di belakangnya. "Gak ngantin lo?" tanya orang itu.

"Bentar."

Attara terkekeh mendengar jawaban singkat dari Alvarro. "Abbel cantik, ya?"

"Gue aja suka. Tapi sayang, dia enggak." Alvarro melirik Attara. Bingung dengan maksud dari ucapan temannya yang tiba-tiba seperti itu.

"Eh, enggak. Sebenarnya bisa aja sih gue bikin dia suka sama gue. Tapi gue nggak mau aja. Kasian temen gue makin banyak saingan," sambung Attara sambil melirik Alvarro saat mengucapkan kalimat terakhirnya.

Alvarro masih diam. Tak ingin membalas ucapan Attara, tapi matanya masih memperhatikan Arabbel dan Kev yang mulai berjalan sambil berbincang. Mungkin menuju kantin.

"Yah 'kan. Pergi Abbel-nya. Harusnya tadi gue samperin bukannya malah diam di sini. Jadi ke kantin sama Kev deh. Goblok banget gak sih gue?" Attara menyindir Alvarro.

Alvarro melirik Attara dengan pandangan tak bersahabat. "maksud lo apa?" tanyanya dengan nada ketus.

"Lo ngerasa? Maksud gue lo yang goblok," jawab Attara santai. Alvarro hendak membalas perkataan Attara, tapi Attara lebih dulu menunjukkan telapak tangannya pada Alvarro, "diem! Gue mau nanya dulu sebelum lo ngomong."

"Lo kenal Abbel sejak kapan?"

"Penting banget lo nanya kayak gitu?"

"Jawab aja apa susahnya sih babi!" kesal Attara.

"Ck, lupa. Tujuh bulan yang lalu. Lebih mungkin," jawabnya acuh.

Goresan ARABBELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang