(17)

172 16 2
                                    


Seorang gadis cantik berjalan perlahan di koridor sebuah rumah sakit, ia hanya mengenakan pakaian simpel seperti celana jeans hitam robek dan hoddie kebesarannya yang berwarna abu-abu, gadis itu menghampiri seorang resepsionis.

"Permisi, saya mau tanya ruangan atas nama Karina Indira" ucap gadis itu.

"Sebentar ya kak" gadis itu hanya diam menunggu suster itu mencek data.

"Ruangan teratai 2 ya kak, kamu lewat sini terus naik tangga aja"
Gadis itu mengangguk dan berterimakasih sebelum melanjutkan langkahnya.

Di ruangan serba putih seorang gadis cantik sedang tertidur dengan wajah teduhnya seorang diri, tak lama pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok gadis imut yang menghampirinya, merasakan ada seseorang yang datang gadis yang terbaring itupun membuka matanya.

"Apa kabar kak Karin" gadis itu tersenyum tulus memperhatikan Karina yang terlihat lemah dengan infusan yang terpasang di tangannya.

"Kakak kayaknya sudah lebih baik dah"

Gadis itu menyimpan buah-buahan yang di bawanya di atas meja di samping brankar, setelahnya ia duduk di kursi dan tersenyum menatap gadis di hadapannya.

"Indah kamu sendiri bagaimana kabarnya?"

Gadis itu sedikit menghela nafasnya.

"Aku jauh lebih baik kak"
Karin melihat ekspresi gadis di hadapannya jauh lebih baik dari sebelumnya.

Keduanya terdiam untuk beberapa saat, karena indah tidak suka keheningan ia mencoba mengajak Karin bicara.

"Kak, kakak baru sekarang kena tifus apa sebelumnya pernah?"

"Sebelumnya pernah"

"Gara-gara lambung kan awalnya, soalnya biasanya gitu?"

"Iya, kamu bawel ya sekarang dah" Karin tersenyum sedangkan indah jadi malu sendiri.

"Kak Karin berubah" wajah indah terlihat sendu.

"Dulu kak Karin ceria dan aktif banget tapi sekarang kak Karin pasif" gadis itu memajukan bibirnya terlihat lucu di mata Karin.

"Kamu tau Sendiri kakak kan lagi sakit" Karin mencoba menjelaskan ia takut indah salah paham padanya.

"Oh gitu, aku percaya sih kakak sendiri aja nih? Ibu sama ayah kakak kemana?" Tiba-tiba wajah Karin terlihat sendu dan hal itu berhasil indah tangkap, indah mengusap telapak tangan atas Karin yang terhindar dari selang infus mencoba memberikan kekuatan pada karin.

"Maaf kak kalo ucapan ku lancang" Karina menggeleng kepalanya, lalu senyum kecil terbit di wajahnya yang imut itu.

"Gak kok biasa aja, mereka lagi sibuk kerja dah"

"Kak aku mau ngasih tau rahasia yang selama ini gak pernah aku ceritain ke ka Karin, tapi kak Karin jangan kaget ya" ucapan indah membuat Karin mengernyitkan dahinya keheranan Mengenai maksud dari ucapan gadis di hadapannya, Karin pun mengangkat alisnya sebelah seolah bertanya "apa?"

"Tau gak sih kak, aku tuh punya kakak laki-laki ganteng dan satu sekolah sama kakak"

Benar saja ucapan indah barusan membuat Karin sedikit terkejut dan penasaran.

"Ohhiya? Namanya siapa? Mungkin kakak kenal"

"Kasih tau gak ya!" Gadis manis itu mencoba menggoda Karin rupanya.

"Kasih tau dong! Kan kamu yang udah bikin kakak penasaran dah"

Akhirnya indah menyerah dan mencoba menjelaskan siapa kakaknya yang sebenarnya dan satu sekolah dengan Karin.

MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang