(25)

165 14 0
                                    

Pagi-pagi sekali Helmi sudah berada di meja makan, biasanya dia selalu terlambat namun semenjak kemarin dia terlihat semangat untuk ke sekolah, meski alasan yang sebenarnya ingin menghindari Bella, bahkan Risma bingung melihat keponakannya satu itu.

"Kamu pagi banget mi, biasanya langganan telat" ledek Risma sambil menyiapkan beberapa sarapan seperti roti dengan berbagai macam selai.

"Biasa tan, aku suka ke warkop dulu"

"Oh Gitu, ini Bella tumben belum turun, apa dia masih mandi ya"

"Lagi mandi kali te"

Karena penasaran Risma berdiri dan menghampiri kamar Bella, saat membuka kenop pintu ternyata pintu nya terkunci dari dalam.

Tok tok tok

Beberapa kali Risma mengetuk pintu namun tidak ada sahutan dari Bella.

"Bella, bangun udah siang nih, kamu gak mau telat kan!" Teriak Risma dari luar kamar.

Mungkin benar kata Helmi, Bella sedang mandi di kamar mandinya, Risma memilih kembali ke dapur menyiapkan susu dan air hangat untuk Bella minum.

Suara kicauan burung membuat tubuh gadis yang sedang tidak baik-baik saja terbangun, matanya yang terlihat sembab bekas semalam terbuka perlahan, ternyata kicauan itu berasal dari alarm yang biasa ia aktifkan sebelum tidur, mungkin semalam dia lebih dulu berinisiatif, Bella melirik isi kamarnya sambil memegang dahinya karena kepala nya masih pusing.

gadis itu menatap datar kardus yang berisi foto yang sengaja dirobek juga berisikan darah entah darah apa, Bella meraih secarik kertas itu lalu ia simpan kedalam kotak kecil tempat aksesoris nya berada, di antara yang lain kertas itu lebih penting untuk di jadikan bukti siapa yang meneror nya semalam, sedangkan foto, sampah serta hal lainnya yang berasal dari paket itu Bella bakar menggunakan pemantik yang biasa ia bawa kemanapun, dalam diam Bella terpaku memperhatikan foto itu, foto dirinya dan Aldo kemudian dia bakar bagian samping foto itu terlebih dahulu hingga hangus terbakar, abunya Bella masukan kedalam tong sampah di kamarnya.

Bella teringat hari ini dia harus sekolah, dengan langkah gontai dia memasuki kamar mandi di kamarnya.

"Tumben siang" ucap Risma ketika melihat anaknya sudah duduk manis di meja makan.

Gadis itu melirik jam tangan di lengannya dan benar saja 10 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.

"Ma, ini roti bekalin aja ma soalnya takut telat"

Mengerti dengan apa yang Bella inginkan Risma memasukan sarapan Bella kedalam tempat makan yang biasa Bella bawa ke sekolah jika tidak sarapan.

"Oiya ini di makan ya, jangan sampai enggak" pringat Risma dengan mata tajam nya.

"Iya ma, oiya ma Helmi mana?"

"Dia udah berangkat dari tadi"

Bella mengernyitkan dahinya heran sejak kapan Helmi jadi anak rajin berangkat pagi kesekolah, sepertinya kepala pemuda itu kemarin sempat terbentur atau ada bidadari yang menyapanya tadi pagi.

"Pantes gak keliatan, aku berangkat ma" Bella menyalami tangan mamanya lalu berjalan menuju parkiran dan mengambil mobilnya.

...

Pagi-pagi Aldo dan kawan-kawan sudah meramaikan taman sekolah diiringi gitar kesayangannya mereka bernyanyi disana.

"Pergilah dengan kekasih yang kau pilih disini ku berdoa untuk kebahagiaan mu" suara barusan berasal dari Helmi yang entah mengapa terlihat seperti Sadboys.

MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang