Helmi kira dokter Maya yang datang malam ini dugaan nya salah ternyata Aldo. Helmi menelan Saliva nya kuat-kuat dia bingung harus bicara apa pada Aldo mengenai sepupu nya.
"Ada apa?" Tanya Helmi dengan wajah yang dibuat sedatar mungkin.
Aldo menunjukan apa yang dia bawa makanan yang begitu banyak salah satunya pizza sangat terlihat jelas dari bungkusnya yang transparan.
"Bella mana?" Aldo menerobos masuk memasuki rumah besar itu tanpa memperdulikan ekspresi helmi yang menahan kesal dengan kebingungan.
"Bella Bella!" Teriaknya.
Bukannya Bella yang keluar malah Haikal dengan wajah bantalnya, bahkan dengan ekspresi terkejutnya yang konyol ketika menangkap kehadiran Aldo.
"Ngapain Lo kesini malam-malam?" Tanya Haikal.
"Gue harusnya nanya sama Lo, ngapain Lo disini?"
Haikal dan Helmi saling pandang lalu berjalan menghampiri Aldo.
"Wah ternyata Lo bawa makanan, boleh lah buat gue" baru saja Haikal akan mengambil salah satu makanan yang di bawa Aldo, Aldo langsung menepis tangannya.
Dengan wajah sinis nya Aldo berkata "ini buat Bella bukan buat Lo ataupun Lo" tunjuk nya pada Haikal dan Helmi bergantian.
"Dasar bucin" gumam haikal.
"Bella mana mi?" Tanya Aldo tak sabaran.
Helmi menghela napas lalu pergi menuju kamar Bella.
Ceklek
Dilihatnya bella kini yang malah melamun menatap keramik sedangkan Fara duduk di sampingnya.
"Dia gimana?"
"Waktu tadi dia denger suara Aldo manggil namanya terus, dia jadi lebih baik," jelas Fara.
"Kita kasih dia ke Aldo aja gimana ?" Saran Fara.
"Kalo Bella kenapa-kenapa gimana?" bukannya menjawab Helmi malah balas bertanya.
"Mungkin kalo dia jujur sama Aldo dia lebih tenang mi" Helmi mengangguk mungkin ini yang Bella inginkan.
Helmi berjalan menghampiri adik sepupunya ini lalu mengusap rambutnya pelan penuh kasih sayang.
"Bel ada Aldo di bawah, kalo Lo mau temuin dia temuin dia sekarang selesaikan apa yang seharusnya di selesaikan apapun itu, gue gak akan biarin Karin duluan yang ngasih kenyataan dari masa lalu Lo ini juga demi kebaikan hubungan Lo sama Aldo kedepannya" ucap Fara mencoba menjelaskan telapak tangan Bella ia coba genggam memberikan kekuatan.
"Gue gak mau Bell Lo stress karena mikirin masalah ini sendiri dan Lo pendam gitu aja, yang ada Lo bakal sakit dan nyesel akhirnya"
Bella melepas genggaman tangan Fara lalu berdiri dan berjalan keluar kamarnya perlahan.
Bella melihat Aldo dan dokter Maya? Dengan langkah yang dibuat cepat ia menghampiri Aldo.
"Aldo"
Aldo yang sejak tadi memainkan ponselnya menoleh saat sang pujaan hati memanggilnya.
"Kamu udah tidur?" Bella hanya diam kemudian melirik dokter maya yang tersenyum kearahnya.
Bella duduk di samping Aldo, tak lama Helmi datang membawa dua gelas jus jeruk, satu untuk Aldo satu lagi untuk dokter Maya yang sudah menyempatkan waktunya untuk datang kemari.
"Di minum dok" ucap Bella kini dia terlihat lebih baik dari sebelumnya.
Aldo melirik Bella seolah bertanya mengapa ada dokter Maya malam-malam begini.
"Dokter Maya ada apa kesini?" Tanya Aldo sontak Bella dan Helmi mengernyitkan dahinya heran karena Aldo mengenal dokter Maya.
"Em ada yang mau kontrol ke saya kebetulan ada pasien saya disini" ucap dokter Maya dengan ramah sambil melirik bella.
Aldo kembali melirik Bella dan Helmi ada yang tidak ia ketahui tentu saja.
Dokter Maya berdiri dari duduknya lalu menghampiri Helmi dan mengajaknya menjauh dari Aldo dan Bella.
"Sepertinya dia sudah lebih baik tanpa perlu penanganan dari saya" ucap sang dokter.
"Tapi Aldo bisa jadi penyembuh saat ini bisa juga jadi penyakit bagi Bella suatu saat nanti" balas Helmi.
"Percaya sama saya laki-laki baik yang menyayangi seorang gadis-" dokter melirik keduanya sebentar
"Dia akan berubah dan berusaha untuk menjaganya"
"Baik kalo begitu dok"
"Helmi saya izin pulang dan kamu disini satu-satunya yang paling mengerti Bella jaga dia, jangan biarkan dia stress"
Dokter Maya pergi lalu Helmi menghampiri Aldo dan Bella yang terlihat saling diam.
"Bella kenapa?" Tanya Aldo.
"Gak papa" balas helmi
"Dokter Maya tadi kesini buat siapa, pasien yang mana Lo atau Bella? Lo keliatan sehat banget mi"
Bella mengusap telapak tangan Aldo memberikan sedikit ketenangan untuknya.
"Dokter Maya datang buat aku do"
Aldo terkejut mendengar kenyataan dari Bella, ia mengusap kedua pipi Bella dan melihat kebenaran itu.
"Hah kenapa? Aku kenal baik dia, dia dokter spesialis sekaligus psik-"
"Psikolog?" Tanya bella balik
Bella mengeluarkan setetes air matanya lalu memeluk Aldo erat karena tiba-tiba ia ingin mengungkapkan semuanya pada Aldo.
"Do ada yang pengen aku omongin" Helmi tetap diam meskipun ada yang ingin mereka bicarakan mengapa demikian karena dia takut terjadi sesuatu pada Bella.
Aldo menghela napas lalu melepas pelukannya.
"Apa kamu ngomong aja"
"Kamu janji ya gak akan marah sama aku atau kalo kamu kecewa jangan bentak aku" belum selesai bicara Bella malah menangis takut dan penuh keraguan.
"Aku janji bel, kamu percaya kan sama aku yang sayang sama kamu"
Helmi yang mendengar mendecih tak suka, karena dia hanya ingin melihat bukti atau faktanya sebentar lagi.
"J-jadi aku orang yang udah bully adik kamu di SMP"
Aldo diam beberapa saat mencoba mencerna ucapan Bella, hingga beberapa detik ekspresi nya berubah dan membuang muka dari pandangan Bella, tangan Bella meraih wajah Aldo berharap Aldo dapat menatapnya namun Aldo malah diam dan berdiri dari duduknya lalu pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun, terlihat jelas Aldo kecewa saat ini pada Bella, Bella yang menatap kepergian Aldo meneteskan air mata lalu menoleh pada Helmi yang hanya bisa diam tak tau harus berbuat apa.
"Aldo pergi mi, Aldo kecewa sama gue mi" ucap Bella sambil terus menggoyangkan bahu Helmi, air matanya sudah banyak ia keluarkan malam ini berharap Helmi dapat membantunya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mostwanted
FanfictionFyi: slow update (Hiatus) Bella gadis yang terlihat dingin namun bisa menjadi hangat itu mampu menarik perhatian Aldo, sedangkan Aldo laki-laki yang ingin selalu menjadi nomor 1 diantara yang lain, ada banyak kesamaan diantara keduanya membuat kedua...