(27)

154 15 0
                                    

Bella dan Vina baru saja memasuki kelas, keduanya saling pandang karena suasana kelas tiba-tiba ramai terutama di area meja Barisan Bella, Bella mengernyitkan dahinya dan curiga akan satu hal yaitu Karin yang menyebabkan hal ini terjadi, kedua gadis itupun mendekat dan benar saja Karin menangis dengan menenggelamkan wajahnya di atas meja.

"Dia kenapa?" Tanya Vina pada teman sekelasnya itu.

"Meja nya tiba-tiba banyak kertas, katanya berantakan gitu" balas seorang gadis berkacamata.

"Oh" sahut Bella pura-pura tidak tau, katakan saja Bella jahat kali ini, Bella sadar diri dia bukan orang yang paling baik di dunia ini sesekali ia menyimpang seperti saat ini, dan itupun ia lakukan karena kecewa pada Karin.

"Tumben Lo gak nenangin Karin bel" ucap Vina kemudian berjalan menuju kursinya.

Bella hanya diam dan beberapa teman sekelasnya memperhatikan sikap Bella yang berbeda.

Setelah kedatangan pak ridho seluruh siswa kelas IPA 1 kembali ke kursinya masing-masing.

"Selamat siang siswa kelas 11 IPA 1 apa kabar semuanya, hari ini bapak hanya akan memberikan tugas kelompok dimana kalian akan membuat sebuah miniatur bangunan dari bahan yang sudah tidak terpakai"

"Pak kalo pakai stik ice cream bisa pak?" Tanya Rino.

"Bisa, atur aja ya, kelompoknya sudah saya buat sekretaris silahkan di tulis di papan tulis"  ucap pak ridho, Vina yang merasa terpanggil sebagai sekretaris pun menghampiri pak ridho.

Bella merasa ada yang menepuk pundaknya iapun menoleh dan melihat Karin yang menatap nya dengan mata sembab.

"Apa?" Tanya bella tanpa suara.

"Pulang sekolah Lo bisa temuin gue gak? Di samping sekolah?"

Bella diam sejenak lalu mengangguk, setelahnya kembali memperhatikan Vina yang sedang menulis di papan tulis.

Kringgg kringgg

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Bella seorang diri berjalan di koridor hingga ia mendengar suara piano yang berasal dari ruang musik..
Gadis cantik itu berhenti sejenak lalu menoleh dan menyaksikan sedikit seseorang yang sedang memainkan piano disana, dia Farhan bagaimana Bella tau jika itu dia karena pintu ruang musik terbuka sedikit, Bella tersenyum tipis kemudian memasuki ruang musik.

Kehadiran Bella membuat Farhan dan satu orang lainnya yang ternyata ada disana menoleh, Bella kira hanya ada Farhan ternyata ada Revan juga sedang duduk memainkan gitar.

"Eh bel ada apa?" Tanya Revan sambil menghampiri Bella.

Bella melirik sedikit pada Farhan yang sibuk dengan piano yang ia mainkan.

"Tadi mau liat anak baru main piano, jadi Lo bisa main piano?"tanya bella yang berjalan mendekat pada piano.

"Bisa"

"Keren juga Lo, gue pikir kelebihan Lo cuma tebar pesona" Bella terkekeh dengan ucapannya sendiri, karena gemas Revan yang dibelakangnya mengacak rambut Bella.

"Bisa aja Lo bel, balik sana! Gak sama Aldo baliknya?" Bella menggeleng kepalanya menjawab pertanyaan Revan.

"Apa hubungannya si Bella sama Aldo ?" Tanya Farhan penasaran.

"Dia cewek nya Han, gak tau Lo?" Tutur revan, karena terkejut Farhan menghentikan permainan pianonya.

Farhan memperhatikan Bella dari atas sampai bawah.

"Selera Aldo emang unik dan selalu beda" ucap Farhan kini dia mulai memainkan pianonya kembali.

"Maksud Lo apa?" Tanya bella.

MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang