(37)

142 18 3
                                    

Bella dan Farhan sudah berada di bandara, duduk di kursi panjang yang tersedia, mereka akan pergi ke Bali hari ini, tanpa pamit, tanpa memberitahu siapapun kecuali ibu Farhan, karena ia lah yang tau apa yang terjadi pada Bella.

Bella memasang earphone di kedua telinganya, cuaca di pagi hari memang dingin, ia memperhatikan Farhan yang tiba-tiba ke suatu tempat, setelah kembali Bella baru mengerti, jika Farhan pergi untuk membeli minuman. ya, dua buah kopi hangat sudah ada di kedua tangannya, yang satu tentu saja ia berikan pada Bella.

Dengan senyum tipisnya Bella menerima, lalu meminumnya hingga habis setengah, hal itu tak lepas dari perhatian Farhan.

"Dingin banget ya?" tanya Farhan, sambil membuka topinya lalu ia sisir rambutnya menggunakan tangan dan kembali ia pasang topi itu pada kepalanya.

"Iya dingin banget, kenapa lama banget ya?"

"Pesawat delay kemungkinan kita jam enam baru take off." Mendengarnya membuat Bella memajukan bibirnya, Farhan tersenyum melihat tingkah Bella seperti itu.

"Oiya Han, kamu kan sekolah emang gak papa gak sekolah?" Farhan melirik kesana kemari memikirkan jawaban yang pas. lalu, menoleh pada Bella di sampingnya yang fokus melihat minuman yang ia pegang.

"Sebenarnya sekolah kita itu minggu ini libur karena kelas dua belas ada ujian gitu, kemungkinan kita bakal banyak libur, karena beberapa kelas di pakai anak kelas dua belas," ucap Farhan yang dibalas anggukan.

"Kok gue bego banget ya, padahal gue lebih lama sekolah di situ tapi lo ngerti banget, kacau..kacau," gumam Bella yang langsung membuat Farhan terkekeh.

Farhan mengusap pundak Bella, Bella termenung dibuatnya. Lalu, menoleh ke arah Farhan ragu.

"Gue kangen sama Aldo," ucap Bella tiba-tiba membuat usapan Farhan pada Bella berhenti.

Reflek Farhan menelan Saliva nya, membuat jakunnya bergerak, wajahnya sedikit menunduk entah mengapa dia merasa tak nyaman mendengar nama Aldo di sebut.

"Gue ngerti Bell, tapi untuk saat ini demi kebaikan lo, lo harus bisa jauh dari dia," ujar Farhan. Lalu, suara dari pengeras suara membuat percakapan keduanya berhenti, segera Farhan meraih koper di sampingnya dan menarik lengan Bella untuk membantunya berdiri.

...

Aldo dengan motornya membelah ibu kota pukul lima pagi dini hari, ia pergi hendak ke rumah Farhan sahabat kecilnya yang tinggal disebuah perumahan sekitar Jakarta, untuk memastikan keberadaan Bella, ia rela mencari kemanapun, meskipun fakta yang ia tau jika Bella sudah tiada tapi suaranya di ponsel tadi pagi membuat nya yakin, jika Bella masih ada.

Hanya dalam waktu dua puluh menit motor itu sudah sampai di depan sebuah rumah yang cukup luas berlantai dua, baru saja Aldo akan membuka gerbang seorang satpam menghampirinya.

"Cari siapa ya ?" kata satpam itu kepada Aldo yang pandanganya kesana kemari mencari sesuatu.

"Saya cari Farhan, apa ada di dalam?" tanya Aldo yang pandanganya kini penuh kepada satpam di hadapannya.

"Sebelumnya sudah janjian sama den Farhan?" dengan lemas Aldo membalas dengan menggeleng kepalanya.

"Kebetulan den Farhan gak ada di rumah."

"Kalo boleh saya tau, kemana dia?"

"Tadi pagi jam tiga keluar rumah, tapi gak bilang mau kemana?" kata satpam ragu dengan ucapannya.

MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang