(6)

208 21 0
                                    

Setelah selesai demo eskul dance di lanjut dengan eskul PMR, saatnya anak dance ber istirahat, Bella hendak mengambil baju ganti di loker, dia bertemu anak basket dan futsal yang sudah berganti kaos eskul mendekat.

"Bell jadi tim sukses ya" ucap Rino tiba-tiba, Aldo yang melihat hanya membuang mukanya tak nyaman.

"Fara mana bell" timpal Haikal ia seperti mencari Fara.

Karena rasa tak nyaman itu Aldo langsung menyimpan baju seragamnya di loker ia pergi tanpa mengajak siapapun, Bella yang melihat kepergian Aldo merasa aneh.

"Fara ada di kelasnya" ucap Bella setelahnya pergi.

Ia berjalan menuju toilet, membasuh wajahnya dengan air, beberapa detik ia menatap wajahnya di cermin, seorang gadis lain membasuh wajahnya di westafle, mereka saling pandang gadis itu memberikan senyum tipisnya pada Bella, Bella langsung membalas senyumannya.

"Nama gue sahra" Bella mengganguk.

"Bella"

"Udah kenal kok, siapa sih yang gak kenal Bella di sekolah ini" katanya dengan senyum miring membuat Bella terpaku.

"Dunia ini adil untuk cewek seperti kalian" tambahnya, Bella diam membiarkan gadis di hadapannya ini terus bicara.

"Tapi Pujian yang kalian dapat tidak bisa gue dapatkan, muka gue ini" tunjuk sahra pada wajahnya sendiri

"Cuma kutukan, gue bahkan tidak sepintar Lo, mereka selalu mengatakan aku hanya memiliki wajah ini tapi tidak kemampuan" Bella melihat air mata jatuh di mata sahra.

Sahra melirik Bella yang hanya diam, dia mengusap air matanya lalu tersenyum kecut.

"Maaf kalo gue udah bikin Lo gak nyaman" sahra mengira diam nya Bella  karena tak nyaman, sebenarnya Bella mencoba mendengarkan.

Ketika sahra hendak pergi Bella menahannya.

"Tunggu" sahra meneguk ludahnya susah payah, ia berbalik menghadap Bella.

"Gue pikir Lo butuh ini" Bella memberikan jam tangan berwarna hitam miliknya pada sahra, sahra mengerutkan dahinya.

"Ambil 1 2.." sahra dengan pelan mengambilnya lalu menatap Bella penuh tanya.

"Lo punya waktu untuk mengubah kritikan itu menjadi pujian, well, Lo jadi diri Lo sendiri itu cukup tapi Lo harus memiliki grafik yang baik setiap harinya"

Bella mendekat pada sahra, sahra sedikit takut dia mundur beberapa langkah.

"Yang penting Lo ga perlu pikirin apa kata mereka karena mereka gak ngasih duit buat Lo, kritikan apapun jadikan itu semua motivasi buat Lo semakin baik" Bella pergi meninggalkan sahra, sahra tersenyum melihat jam tangan itu, ia kepalkan dengan erat dan memikirkan ucapan Bella barusan, dengan senyum kecil ia keluar dari toilet.

.......

Anak futsal dan basket sudah siap di pinggir lapangan setelah eskul Pramuka mereka akan demo eskul selanjutnya, masalahnya Aldo sejak tadi belum kembali setelah dia pergi, Rino berdecak karena Aldo belum juga datang.

"Padahal cuma demo gak sampe tanding tuh orang kemana sih?"

"Tenang no, gue cari" ucap yoga sambil merapikan sepatunya.

"Gue juga" sahut Raka dia sangat terlihat tampan dengan headband di kepalanya.

Bella berjalan menuju roftop untuk menenangkan dirinya, matanya menangkap asap yang mencurigakan ia mendekat benar saja, di sini ada Aldo yang sedang merokok seorang diri, Aldo belum menyadari keberadaan bella, Bella sendiri hanya diam bersidekap dada, meski risih melihat beberapa kali Aldo menghisap rokok dan mengeluarkan asapnya.

MostwantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang